32

1.5K 228 52
                                    

BRAKKK


Chou memejamkan mata saat dengan lancang seseorang menggebrak pintu ruang kerjanya. Chou tidak marah soal itu karna ia sudah menduga kalau pelakunya adalah mina. Putri sulungnya

"Kali ini ayah tidak mau dibantah. Jangan ikut campur"

Sebelum putri sulungnya itu mengeluarkan satu patah kata dari mulutnya, chou sudah lebih dulu melayangkan sebuah peringatan.

"Kalau tidak ingin dicampuri, berhenti kekang tzuyu!" Mina memperingatkan ayahnya balik

"Adikmu itu semakin ngelunjak kalau dibiarin. Cukup kamu membela dia selama ini"

"Tzuyu butuh kebebasan. Biarkan dia bebas" balas mina

"Ayah tidak bisa membiarkan hal itu" chou menegaskan

"Apalagi yang kurang, ayah?!" Ucapan mina meninggi "aku sudah menanggung smua beban yang ayah berikan pada tzuyu. Lalu apalagi kemauan ayah?!",

Chou mengusap wajahnya kasar. Hal inilah yang membuat chou cukup segan pada putri sulungnya tersebut.

Tidak mudah berperan sebagai anak keluarga chou yang slalu dituntut untuk terus sempurna. Tapi mina mampu membuktikan hal itu. bahkan dirinya rela menanggung beban duakali lipat demi kebebasan adiknya.

Seandainya tzuyu tahu, bahwa selama ini mina tidak pernah benar-benar meninggalkan dirinya.

"Ayah tidak seharusnya menghukum tzuyu begitu kejam hanya karna dia bolos"

"Udah, cukup. Yang ayah lakukan sudah benar!"

"Kalau ayah tidak melakukan hal ini, adikmu itu bakal terus membolos. Nilai dia tidak akan terselamatkan. lantas gimana cara dia bisa bersanding dengan keluarga Minatozaki?!" Ujar chou marah hingga tanpa sadar dirinya baru saja keceplosan

"Keluarga Minatozaki?" Mina mengerutkan dahi "apa hubungannya?" Lanjut mina minta penjelasan

Chou menghela napas berat, ia berusaha rileks. "Tidak ada"

Mina merasa tidak puas dengan jawaban Chou. Hei Mina tentu tidak se telmi itu

"Katakan ayah!" Tekan Mina

Sepertinya Chou tidak memiliki pilihan lain, selain memberitahukan semuanya.

"Tzuyu, adikmu sudah dijodohkan"

Deg

"A-apa?"

"Tzuyu terikat perjodohan bersama anak dari keluarga besar minatozaki"

"Ayah gila?! Aku gak setuju!!" bantah Mina keras-keras

"Apa alasan kamu berani menentang masa depan adik kamu sendiri?"

"Anak bapak minatozaki udah bertunangan, yah. Dan lagi... Apa tzuyu mengetahui hal ini? Tidak. Karna kalau tzuyu mengetahuinya pasti sekarang ayah sudah kehilangan anak itu" tebak Mina tepat sasaran

Chou menarik napas dalam, yang dikatakan Mina memang benar.

Alasan Chou merahasiakan perjodohan ini adalah semata-mata takut kalau tzuyu akan bertindak nekad atau kabur.

"tunangan apanya? Itu tidak benar. Tapi ayah membenarkan ucapanmu yang terakhir. Untuk itu, bantu ayah mendekatkan mereka"

"Cihh. Jangan harap yah! Aku tidak akan pernah setuju"

"Denger nak" ucapan Chou melembut "anak dari pak minatozaki adalah orang baik dan bermartabat. Ayah yakin adik kamu akan hidup bahagia"

"Satu sekolahan juga tau kalau minatozaki sana itu sudah memiliki tunangan"

Dan tunangannya itu si brengsek CHAN -lanjut Mina membatin dengan perasaan menggebu

Ngomong-ngomong Mina sudah tahu, bahwa orang yang dulu menjebak dirinya dengan bam ternyata adalah Chan

Jangan pikir Mina bakal diem aja, dia hanya sedang main-main dulu sebentar.

"Minatozaki sana?" Choi mengernyit "maksud kamu putri bungsu pak tozaki?"

Tunggu, putri bungsu?

Sekarang Mina yang dibuat mengernyit. Setahunya sana adalah pewaris tunggal keluarga minatozaki

"Bukan sayang. Dahulu, kakek-kakek kalianlah yang telah membuat perjodohan ini. Mereka menginginkan adikmu dijodohkan sama bambam, putra sulung dari keluarga minatozaki."

Jdarrr

Mendengar nama bambam, Mina sontak membelalakkan matanya.

Apa Mina baru saja salah dengar? Atau mungkin salah orang?

"Ayah denger kabar katanya bambam jadi salah satu guru disekolahan kamu, nak? Benar?"

Mina semakin dibuat terkejut, jangan bilang........?

"ayah ngaco! Jelas-jelas sana tidak punya sodara. Dia pewaris tunggal"

Chou menghela napas "kamu bisa cari tahu sendiri"

Deg

Ini semakin meyakinkan ketakutannya

Mina dengan perasaan berkecamuk nya, pergi begitu saja meninggalkan ruangan Choi

********

"Ssshhh" tzuyu memejamkan matanya erat menahan ngilu saat sana mengoles salep pada luka lebam bagian punggungnya

"Tunggu beberapa saat. Jangan berbalik dulu"

Tzuyu merasa aneh, namun ia tetap mengangguki ucapan sana

"Kak?"

Sana tidak menyahut, namun tzuyu yakin kalau sana masih stia duduk disampingnya.

"lo nangis?"

"Diem! Tetap kek gini" tegas sana, menegur tzuyu yang hendak membalikkan tubuhnya.

Tzuyu menghela napas "lo kasihanin gue ya?" Tzuyu tersenyum kecut "gue emang menyedihkan"

Sana sekuat tenaga menahan agar tidak mengeluarkan suara isakan "dihh GR. Seumur-umur gue gak pernah nangisin orang"

Tzuyu terkekeh "Lo pandai bohong, kak! Tapi kebohongan yang satu ini gak berhasil lo tutupin" ledeknya

"Tzu"

"Hmm"

"G-gue"

Tzuyu mengernyit, sana bicara gagap? Sungguh sulit dipercaya

"Kenapa?"

Sana menghapus air matanya, lalu menarik napas dalam. "Gue kalah"

"Maksudnya?" Tzuyu mengerutkan dahinya

"Gue kalah tzu, gue mau nyerahin smua hidup gue ke lo"

"Singkat nya, gue nembak lo"

-

Next Doble update

⬇️⬇️⬇️

Lost Taste (Tzuyu Twice)Where stories live. Discover now