27. ini bukan akhir

1.3K 89 1
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran
.
.
.
Votment nya prendd
--------

Mudah datang
Mudah juga pergi
-tasya-


Pemakaman alter kali ini diiringi tangis para sahabat dan keluarga nya, terutama pak Ujang yang ikut hadir. Tasya hanya terdiam, pandangan kosong, tak berbicara sepatah kalimat pun.

Kurang lebih 40 menit, pemakaman selesai, beberapa tamu yang melayat sudah pulang, begitu pula dengan Ibunda alter, ia sudah pulang karena lelah, ia sudah pingsan berkali - kali. Kini tinggallah arsell, Michelle, rafa, moreo dan kenzio, mereka belum berkenan pergi.

Mereka tidak membawa khasus ini ke polisi, karena keinginan kuat dari arsell untuk balas dendam ke pelaku yang telah menghilangkan nyawa sahabat nya.

"Yang tenang disana ya Al". Moreo tersenyum hambar sambik memegangi tanah makan alter.

"Yang tenang ya Al, gue janji bakal balesin dendam Lo". Ucap arsell yang terus menahan tangis nya.

"Lo kenapa sih ninggalin kita-kita". Kenzio memandangi foto alter yang terpampang di makan nya.

"Udah, kalian yang sabar dong, ikhlasin, biar dia bisa tenang disana". Rafa tersenyum menguatkan mereka.

"Iyaa yang sabar ya kalian, kak alter orang baik, pasti dia udah bahagia disana, dia gamau liat kita semua sedih disini". Michelle terus mengusap punggung Tasya.

"Chelle, kak alter pasti takut disana sendiri, di dalem sana kan gelep, Tasya mau temenin kak alter ...... Kak!!!!!!". Tangis Tasya kembali pecah, ia meraung Raung, dan terus menghamburkan tanah makan alter.

"Tasya, Tasya udahh, tenang, kak alter gasuka Lo kek gini". Michelle menarik Tasya, ia memeluk Tasya dengan erat.

"Ta-tpiiii... Hiks, kak alter jahattttt". Tangis Tasya semakin kencang.

Suara tangisan Tasya membuat mereka semua ikut menangis, walaupun tak bersuara seperti Tasya, tangis mereka memendam banyak rasa sakit, mereka yang sudah bertahun-tahun bersama dengan almarhum.

"Alterrrr!!!!!!, Gue janji bakalan balesin dendam loooo!". Pekik moreo, sambil menyeka air mata nya.

....

Setelah selesai pemakaman almarhum alter, Tasya dan Michelle ikut anak VELLERICK kek markas nya, untuk melihat benda-benda peninggalan alter, termasuk motor nya.

"Yok duduk dulu". Titah arsell mempersilahkan mereka masuk. Nampak lah anak anak anggota VELLERICK lain yang sedang termenung, dan larut dalam kesedihan.

"Boleh liat foto kak alter yang ada disini?". Tanya Tasya yang sudah mulai tenang.

"Bentar". Moreo pergi ke ruang bawah tanah, tempat mereka dulu berdiskusi.

Tak lama kemudian moreo datang dengan banyak sekali bingkai foto yang berisi foto alter, foto mereka bersama, serta album besar penuh foto kebersamaan mereka.

Tasya melihat satu persatu foto di bingkai dan album itu, dirinya sangat terpukul dengan kepergian sosok yang sangat mencintai dia dan menerima semua kekurangan nya.

ARSELLIO [ Hiatus ]Where stories live. Discover now