62. fotoshot

826 47 5
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran


Tanggal pernikahan sudah di tentukan oleh keluarga dari kedua belah pihak sebulan yang lalu, mereka akan menikah dalam waktu dekat, 2 hari lagi resepsi pernikahan Michelle dan arsell akan di laksanakan.

Sudah lama mereka bersama, banyak rintangan yang mereka lewati, hingga akhirnya mereka akan menuju hubungan yang lebih serius.

Menikah di usia muda bukan lah hal yang terfikir kan oleh Michelle, namun arsell berhasil meluluhkan hati nya, membuat nya percaya dan yakin.

Begitu pula dengan arsell, Michelle adalah wanita kedua setelah sella ibunda nya yang bisa membuat diri nya tenang dan nyaman.

Hari ini adalah hari dimana mereka mengukur baju pernikahan dan melalukan fotoshot.

"Gimana mba? Gaun nya jadi seperti contoh model yang kemarin kan?". Tanya wanita itu sambil terus mengukur tubuh Michelle.

"Itu terlalu terbuka, agak di tutup dikit ya mba". Pinta Michelle, karena ia tak terima dengan model baju pilihan arsell, terlalu terbuka menurut nya.

"Tapi nanti kalo calon suami mba marah gimana?". Wanita itu mewanti-wanti takut kalau arsell akan marah, karena arsell sudah berulang kali mengirim pesan pada nya agar tidak mengganti design baju itu.

"Engga kok, tutup aja sedikit, nanti ,saya yang bil-". Ucapan Michelle terputus.

"Apanya yang mau di tutup sedikit hm?". Suara bariton itu membuat Michelle membelalakkan mata nya, dan membuat wanita itu menelan ludah nya.

"K-kak arsell".

"Udah mau jadi pasutri kok masih manggil kak sih". Tangan kekar arsell melingkar di pinggang Michelle.

"Eh malu, ada orang ini". Michelle mencubit Pelan tangan arsell.

"Ya abisnya kamu manggil kak terus sih, sayang gitu kek". Arsell menenggelamkan wajahnya di leher jenjang milik Michelle.

Arsell menghirup dalam dalam aroma Michelle yang selalu membuat nya candu.

"Geli ih". Michelle mendorong Pelang kepala arselle.

Arsell mendengus sebal, ia duduk di sofa dengan wajah cemberut nya.

"Saya lanjutin ya mba". Ucap wanita itu dengan senyum kikuk.

"Ah iya mba maaf ya tadi". Michelle merasa tak enak, karena bermesraan di depan orang lain.

"Oh ya, tadi apa yang mau di tutup dikit hm?". Arsell melipat kedua tangan nya.

"Gaun nya". Jawab Michelle tanpa menoleh ke arsell.

"Ngapain? Udh bagus design kemaren yang ku kirim". Arsell berdiri dari duduknya.

"Itu terlalu ke buka, malu diliat orang, emang kamu mau aku di liat cowo cowo?". Michelle mengangkat sebelah alis nya.

"Eh jangan dong, cuman aku yang boleh liat". Arsell tertawa jahil.

"Iss, ga boleh juga". Michelle menyilangkan tangan nya, menutupi bagian atas tubuh nya.

"Ngapa ga boleh? Nanti kalo udah sah kan seluruh tubuh kamu jadi punya aku seorang". Arsell tersenyum penuh arti membuat wajah Michelle memerah.

"Ih paan sih, udah ah sanaaa". Michelle mendorong arsell agar keluar dari ruang pengukuran.

Arsell terkekeh geli. "Yauda mba design nya agak di tutup dikit yaaaa". Titah arsell sebelum ia keluar dari ruangan itu.

Wanita yang mengukur baju Michelle hanya terkekeh melihat tingkah kedua pasangan muda itu.

Wajah Michelle memerah di kala mengingat omongan arsell tadi.

ARSELLIO [ Hiatus ]Where stories live. Discover now