46. mysterious man

862 51 2
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran
.
.
.
.

Mereka sampai di TPU yang berada dekat dengan perumahan alter, disana terasa begitu dingin, angin berhembus makin kencang menyayat hati mereka.

Tasya terus mencoba tetap tenang dan ceria seperti biasa, karena ia tak mau membuat alter bersedih disana dan teman teman nya disini khawatir dan ikut bersedih.

Saat Tasya terhanyut dalam lamunannya, moreo menepuk nepuk bahu Tasya, membuat sang empu terbuyar dari lamunan nya.

"Yok". Moreo tersenyum, dan di balas anggukan Tasya.

Mereka masuk bersama, pemakaman hari ini tidak ada peziarah satu pun selain mereka, dan hari ini langit sedang murung, langit tidak lagi cerah, mendung Dimana mana.

"Kak? Lo gpp? Kok bengong aja? Ini di pemakaman loh, jangan bengong ah". Michelle menatap arsell dengan teliti.

"Ah a-anu, engga sayang, cuman kepikiran aja sama anak anak di markas". Arsell tersenyum kikuk.

Sedangkan bukan hanya itu alasan arsell termenung, sebenernya ada satu hal lagi yang membuat arsell sedari tadi diam, ia merasakan sesak di dada nya saat hampir dekat dengan pemakaman alter, ia tak sanggup, karena ia tak bisa melindungi teman terbaik nya.

Arsell selalu merasa bersalah, ia selalu merasa ini salah nya, sebenarnya ia tak mau kehilangan alter namun takdir berkata lain.

Begitu pula dengan moreo, semenjak masuk ke pemakaman ia lebih diam dan terus berjalan menunduk.

Gue kangen sama Lo bro. Batin moreo, mencoba menceka air mata nya.

Tasya yang sadar akan situasi nya pun mengelus punggung moreo, mencoba menguatkan satu sama lain.

Disaat yang sama kenzio pun ikut mengelus punggung moreo, karena ia juga merasakan hal yang sama, begitu perih rasa nya.

Moreo yang merasakan begitu banyak dukungan pun menjadi tegar kembali, ia menatap Tasya dan kenzio bergantian lalu tersenyum dan lanjut berjalan.

Anak anak lain pun mencoba tegar, tetapi beberapa dari mereka ada yang meneteskan air mata.

Arsell yang menyadari pun berhenti dari jalan nya dan menatap mereka.

"Gue tau kalian sedih, kalian kangen, tapi inget kita ini laki laki, kita ga boleh nangis, liat Tasya aja kuat, masa kita engga, tolong kalian jangan nangis sekarang, kita kesini bukan mau bikin alter ga tenang, kita mau kirim doa buat dia supaya dia tenang". Walaupun arsell berkata demikian, namun wajah nya tak bisa berbohong, tampak kesedihan yang mendalam.

Mereka yang mendengar dan melihat itu pun mencoba menghentikan air mata nya dan terus tegar.

Michelle begitu terharu, ternyata di balik terkenal kejam nya anak ank VELLERICK, mereka memiliki rasa persaudaraan yang kuat dan ketua yang pengertian seperti arsell.

"Kak, gue bangga sama Lo". Michelle menggenggam tangan arsell.

Arsell tersenyum.

....

Mereka sampai di depan makam alter. Disana bertuliskan alterio Abraham, lahir : 15 April 2004, wafat : 28 Desember 2020.

ARSELLIO [ Hiatus ]Where stories live. Discover now