59. FLASHBACK 2/2

736 61 5
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran

Michelle menangis, ia menangis terisak Isak karena mendengar penjelasan arsell. Kecewa, ia sangat kecewa, karena arsell tak izin pada nya, namun ia juga merasa perih melihat sekali lagi orang yang ia cintai terluka seperti itu.

"Hikss hikss, Lo jahat". Isak Michelle yang Tangis nya sudah mulai berhenti.

Arsell menunduk. "Maaf".

Michelle masih tak percaya apa yang baru saja arsell lakukan.

Arsell menarik nafas panjang, ia tau ini pasti akan terjadi, ia ingin menutup kembali baju nya.

"Jangan di tutup dulu". Sela Michelle sambil mengelap air mata nya, membuat arsell berhenti mengancingkan baju Nya.

"Kenapa?". Tanya arsell bingung.

Michelle berdiri dari duduk nya, dia mengambil kotak p3k dan alat kompres serta es batu.

Arsell hanya memerhatikan Michelle. "Buat apa?".

"Perban nya udah banyak darah mau gue ganti". Jawab Michelle dengan wajah datar.

Arsell hanya mengangguk, ia masih merasa bersalah pada Michelle.

Michelle duduk di samping arsell, ia mengobati luka luka lebam di perut arsell terlebih dahulu dengan di kompres.

"Awss". Arsell meringis saat Michelle mengompres perut nya yang memar akibat di tendang kemal.

Michelle tau, bagian itu adalah bagian dimana ia mencubit perut arsell tadi. Michelle menggigit bibir bawah nya, mencoba menahan tangis nya, ia pun merasa bersalah telah kasar terhadap arsell.

"Kenapa? Kok mau nangis lagi?". Tanya arsell saat melihat mata Michelle yang berkaca kaca.

"M-maaf". Ucap Michelle pelan, tanpa menatap arsell.

"Loh, kok minta maaf?". Tanya arsell bingung.

Michelle mendongak menatap arsell lalu menangis.

"Ehh??". Arsell bingung, ia langsung membawa Michelle ke dalam pelukan nya.

Michelle menangis kembali dengan kuat di dalam pelukan arsell.

"Maaf, ta-tadi.. hiks, lu-luka nya... Gue cu-cu-cubit huaaaa". Ucap Michelle di tengah tangis nya dengan posisi wajah nya yang masih tenggelam di dada bidang arsell.

Arsell yang mendengar itu langsung tersentak, lalu ia mengangguk. "Udah sayang gapapa, harus nya aku yang minta maaf".

Arsell menangkup wajah Michelle dengan kedua tangan nya, dan mengusap air mata Michelle.

"Sayang? Udah ya jangan nangis, aku gpp kok, aku yang harus nya minta maaf, karena ga bilang ke kamu".

Michelle mengangguk pelan. "He'em".

Michelle menarik nafas, mencoba mengatur nafasnya.

Ia tak seharusnya marah disaat kondisi arsell masih seperti ini, sekarang ia juga tau kemana pergi nya seto.

"T-terus, Tasya udh tau soal k-kak alter?". Tanya Michelle.

"Belum sayang, alter yang minta untuk ngasih surprise pas ulang tahun Tasya aja, malem ini kita mau jelasin dan ngasih kejutan ke Rafa dulu, Rafa udah boleh pulang nanti malam". Jelas arsell.

ARSELLIO [ Hiatus ]Where stories live. Discover now