34. rasa penyesalan

1.4K 67 7
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran
.
.
.
MENGANDUNG UNSUR 18+



3 message call

Siapa sih yang nelpon ah ganggu. Batin michelle.

Michelle membenarkan posisi nya. "Siapa sih ni". 

Unknown number calling

Tutt

Tuutt

Michelle mengerutkan kan dahi nya, "angkat aja deh, siapa tau penting".

"Haloo?".

"Temuin gue di gedung lama persimpangan alun alun".

"Siapa Lo?"

"Dateng aja atau jangan harap ibu Lo bisa selamet".

"Gausa bawa-bawa orang tua gue".

"Dateng aja syng!"

Tuttt

Telpon di matikan sepihak oleh Michelle, ia ingin mengecek keadaan Tia.

Berdering

Tutt

Tutt

Panggilan tak terjawab

"Aduh kmna sih mama". Michelle mengacak rambut nya frustasi karena Tia tidak mengangkat panggilan nya.

"Udh ah mending gue jemput ke butik nya aja". Michelle berlari kecil mengambil jaket dan kunci motor nya.

"Bibi aku mau ke butik mama, kalo kak Seto nyariin bilang". Michelle berlari kecil.

"Iya non".

Aduh mamah kemana si. Batin michelle.

....

Saat dalam perjalanan, Michelle memilih melewati gang agar cepat sampai tujuan, saat sudah di pertengahan gang itu, ia harus mengerem mendadak karena melihat ujung keluar gang itu sudah di hadang satu mobil dan beberada pria botak bertubuh besar, ia tak ingin ada masalah dan memutus kan memutar balik, namun di belakang nya pun ada 3 orng betubuh kekar.

"Eh siapa kalian?". Tanya Michelle tegas.

"Ga perlu tau, ayok ikut kami kalo mau ibu anda selamat". Ucap salah satu pria botak itu dengan tato di dahi nya.

"Shit!". Pekik Michelle.

"Berani nya sama cewek ya?". Suara seseorang menggema di lorong gang itu.

Mereka semua berpaling mencari sumber suara.

"Siapa Lo! Kita gada urusan sama Lo!". Pekik pria botak yang mengenakan jaket Dongker.

"Siapa gue kalian ga perlu tau, tapi kalo kalian berani nyakitin cewek kalian berhadapan sama gue!". Pekik lelaki itu tak kalah lantang.

ARSELLIO [ Hiatus ]Where stories live. Discover now