Bagian 5

67.6K 3.8K 278
                                    

Author POV

Hari yang menjadi hari penentuan itu pun datang begitu cepat. Nayra sudah memutuskan bahwa dia akan menikah dengan Adinata, pria berusia 41 tahun yang mengaku bahwa dia telah memperkosa Nayra di malam ulang tahun gadis itu walaupun mereka berdua telah mengetahui bahwa Kaffa lah yang semestinya bertanggung jawab.

Hanna terpaksa ikut menghadiri walau wajahnya tertekuk masam tidak peduli karena Nayra harus menikah dengan pria yang sudah mencabulinya. Hanna tidak akan pernah terima perlakuan yang dia dapatkan.

Proses pernikahan itu terjadi sangat singkat. Sebelumnya dia dan Adinata telah diberikan penjelasan bahwa menikah siri memiliki banyak risiko, tapi keduanya sepakat untuk menanggung itu bersama-sama. Nayra masih harus melanjutkan kuliahnya, dia masih memiliki cita-cita.

"Setelah kamu lulus kuliah, kamu harus mendapatkan pekerjaan yang layak, Nayra. Jika kamu ingin bercerai, saya akan mewujudkannya." Itulah salah satu janji yang diucapkan Adinata kepadanya sesaat setelah mereka menikah.

Adinata berjanji akan melepaskan Nayra apabila gadis itu telah memiliki pekerjaan yang layak dan pria yang dicintainya. Oleh karena itu Adinata hanya akan menikahinya secara siri agar Nayra bisa bebas melangkah tanpa rasa malu.

Malam itu Nayra pindah ke rumah kontrakan Adinata yang sangat sederhana. Gadis itu meletakkan koper yang dia bawa sembari menatap sekali lagi ke sekeliling rumah yang akan dia tempati entah sampai kapan itu.

"Maaf kalo rumah saya terlalu kecil untuk kamu. Kalo kamu gak nyaman, saya akan usahakan untuk mengontrak di rumah yang lebih layak lagi," ucap Adinata.

Nayra menggeleng cepat, dia tidak mau membebani pria yang sudah menjadi suaminya secara agama itu.

"Nayra baik-baik aja, Pak Adi. Nayra cuma masih bingung aja sama keadaan."

"Kalo saatnya udah tiba, kamu tinggal katakan kepada saya dan saya akan melepaskan kamu," balas Adinata. Nayra terdiam menatapnya, tapi dia berterima kasih. Untuk saat ini Nayra tidak punya tujuan lain. Dia sudah menikah dengan Adinata dan berbagi ranjang dengannya.

Seketika pipi gadis itu memerah. Berbagi ranjang? Apa dia dan Adinata harus tidur bersama-sama?

"Ehm... Nayra tidur di mana, Pak?"

Adinata menatapnya kikuk lalu mengajak Nayra masuk ke kamar satu-satunya di dalam kontrakan itu. "Kamu bisa tidur di kamar ini, saya akan tidur di ruang tamu."

Nayra mengingat kalau ruang tamu di dalam rumah kecil mereka hanya memiliki satu kursi panjang yang tidak empuk sama sekali. Kasihan Adinata apabila tidur di sana setiap malam. Lagipula, Nayra tidak sejahat itu dengan membiarkan Adinata kesakitan saat tidur.

"Jangan Pak Adi, di situ kan tempatnya keras. Ehm... Kayaknya gak apa-apa kalo kita tidur sama-sama di kasurnya. Tempatnya lumayan besar juga untuk dua orang," usulnya. Jangan tanya betapa malunya Nayra sekarang. Dia bukan berkata mesum, Nayra hanya ingin bersikap baik kepada Adinata.

"Kalo kamu gak keberatan, saya gak apa-apa."

Nayra mengangguk kecil, dia pun membawa kopernya ke lemari sudut ruangan untuk menyusun pakaiannya di sana.

Dilihatnya bahwa Adinata termasuk orang yang rapi. Pakaiannya tersusun di dalam sana meski tidak banyak yang jelas semuanya tidak berantakan.

"Nayra boleh nyimpen pakaian di sini, Pak?"

"Boleh, susun aja sebagus mungkin. Pakaian saya juga sedikit, jadi ditumpuk aja kalo tidak muat."

Adinata meninggalkan Nayra di dalam kamar. Pria itu masuk ke dapur lalu mencuci piring. Rasanya aneh karena ada orang lain di dalam rumahnya. Dia masih harus membiasakan diri dan tentu saja tahu batasan antara dia dengan Nayra. Adinata tidak ingin sampai memikirkan hal yang tidak-tidak terhadap Nayra karena dia sudah berjanji kepada gadis itu untuk melindunginya.

Terjebak Bersamamu [TAMAT] REPOSTWhere stories live. Discover now