Bagian 32

35.7K 2.8K 148
                                    

Author POV

Nayra sebenarnya sudah biasa menyambut tamu yang datang ke rumah. Tidak ada kegugupan apabila ada seseorang yang datang berkunjung, tapi siang ini dia malah dibuat takut dan gugup ketika Amanda datang bersama suaminya. Memang tujuan mereka hanya untuk menjelaskan kesalahpahaman dan berniat untuk meminta maaf secara langsung, tapi tetap saja itu membuat Nayra takut.

"Jadi secara pribadi kami meminta maaf kepada Pak Adi dan juga Nayra karena hampir menimbulkan keributan. Saya memang telah salah karena tidak memerhatikan istri saya sehingga semua hal ini terjadi. Saya harap ke depannya saya dan istri tidak lagi menimbulkan kekacauan," ucap Rino siang itu. Dia senantiasa menggenggam telapak tangan istrinya karena takut Amanda bertindak di luar batas.

Kemarin mereka telah membicarakan semua keluh kesah yang ada, membahasnya dan mencari jalan keluar. Syukurlah karena Amanda mau mengerti dan meminta maaf kepada Rino sehingga perlahan rumah tangga mereka membaik.

Rino melirik istrinya, dia memberi kode kepada Amanda untuk memberikan pernyataan maaf kepada Adinata, terutama kepada Nayra karena Amanda sudah menyakitinya.

"Sa-saya juga minta maaf. Saya sudah mengakibatkan kekacauan sampe Pak Adi mau mengundurkan diri dari restoran. Saya juga menghina Nayra, saya minta maaf dan berjanji gak akan ngulangin perbuatan saya. Saya benar-benar menyesal," ungkapnya.

Pada dasarnya Adinata memang seseorang yang tidak mau memperpanjang masalah. Dia juga bukan anak muda labil yang selalu dipenuhi emosi serta dendam. Baginya, hidup yang damai adalah segalanya. Jadi permintaan maaf itu dia terima asal memang ada niatan tulus untuk tidak mengulang perbuatan yang sama.

"Saya dan Nayra sudah memaafkan dan kami juga tidak mau memperpanjang masalah. Saya harap keluarga Pak Rino dan Nona Amanda bisa langgeng tanpa ada masalah berat," balas Adinata tulus dari dalam hatinya. Lega karena masalah ini perlahan berlalu.

Mereka berbincang-bincang untuk mencairkan suasana yang kaku dan canggung. Rino menceritakan beberapa bisnis yang sedang dia jalani dan alasan-alasan mengapa dia jarang sekali terlihat bersama keluarga kecilnya. Memang berat menjadi seorang pebisnis apalagi jika harus menangani lebih dari satu bisnis. Adinata bersyukur dengan kondisinya sekarang.

"Oh iya, Pak Adi jangan keluar dari restoran. Pak Adi bisa tetap kerja karena untuk selanjutnya, saya yang ambil alih restoran dan bisnis istri saya. Amanda gak akan kerja lagi, kami udah bahas bersama dan sepakat. Saya melihat dari data-data di restoran dan juga pengakuan istri saya kalau kinerja Pak Adi sangat baik. Jadi saya harap Pak Adi masih mau bekerja di restoran, di bawah kuasa saya sebagai pengelola baru."

Adinata menatap istrinya, meminta persetujuan dari Nayra. Karena kalau Nayra ingin Adinata tetap keluar dari pekerjaan, maka Adinata akan melakukannya.

Nayra mengangguk, dia setuju dengan usul Rino dan tawarannya. Nayra berusaha sedikit realistis, mencari pekerjaan bukan hal mudah. Kalaupun mereka ingin membangun usaha kecil-kecilan, itu cukup memakan biaya dan tidak terlalu meyakinkan. Jadi dia pikir, menetap pada satu pekerjaan bukanlah sesuatu yang buruk. Lagipula, sekarang Rino adalah pemilik baru jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

"Saya menyetujuinya, Pak Rino. Terima kasih untuk tawarannya," jawab Adinata. Rino mengangguk kecil, ini adalah langkah terbaik untuk menghalau masalah di kemudian hari. Walaupun pekerjaan Rino akan semakin menumpuk, yang paling penting rumah tangganya tetap utuh. Ini juga yang Amanda inginkan, menjalani peran sebagai istri sesungguhnya dan memperbaiki kesalahannya sendiri.

Setelah cukup lama bertamu, akhirnya Rino dan istrinya pun pamit pulang. Masalah di antara mereka sudah selesai, jadi tidak ada yang perlu dibahas lagi.

Terjebak Bersamamu [TAMAT] REPOSTWhere stories live. Discover now