Bagian 17

38.8K 3K 214
                                    

Author POV

Adinata menjemput anak-anak dari bos nya yang baru sesuai dengan jadwal yang diberikan. Untuk hari ini Adinata secara khusus diminta menjemput anak-anak Amanda karena wanita itu sedang ada pertemuan penting di kantor ayahnya. Entah seberapa pelik urusan orang-orang kaya zaman sekarang, Adinata tidak akan bisa mengerti. Bahkan untuk menjemput anak yang pulang sekolah pun, mereka tidak punya waktu.

Dia menunggu di pos satpam, Adinata menyebut nama dua anak kembar yang sekolah di taman kanak-kanak itu agar si satpam bisa turut membantunya mencari anak-anak yang dia cari.

Waktu itu Nayra pernah mengatakan kalau dia ingin menjadi guru TK karena pada dasarnya memang Nayra senang berada di antara anak-anak kecil. Adinata sangat mendukung cita-cita Nayra, menurutnya itu sangat mulia.

"Pak, ini Shaila dan Mikaila. Biasanya dijemput sama Bu Amanda, tapi hari ini emang sama Bapak ya?"

Adinata mengangguk sopan, dia menyerahkan sepucuk surat yang memang menyatakan kalau Amanda telah menyuruh Adinata menjemput anak kembarnya.

"Nona Amanda sedang berhalangan menjemput, jadi dia meminta bantuan saya."

"Ya udah, hati-hati di perjalanan Pak."

Adinata mengamit tangan anak kembar itu, mengajaknya masuk ke dalam mobil milik Amanda yang memang sengaja dipinjamkan kepada Adinata.

"Mama mana?" tanya Mikaila. Gadis kecil berkuncir dua itu terlihat begitu penasaran karena harusnya ibunya yang datang menjemput.

"Maaf Nona kecil, mama kalian gak bisa jemput. Jadi saya yang menggantikan. Apakah kalian mau tinggal sebentar di tempat saya?"

Shaila dan Mikaila mengangguk saja, mereka gadis kecil polos yang belum mengerti apa-apa. Nayra pasti senang jika melihat dua gadis cilik ini di rumah mereka.

Adinata mengabari bos nya melalui pesan singkat kalau dia akan membawa si kembar ke kediamannya bersama Nayra, mengingat Amanda memberinya pesan untuk tidak mengantar pulang putri-putrinya.

Sesampainya di rumah, Adinata kembali mengamit tangan bocah kembar itu untuk mengajaknya masuk ke rumah.

Tok! Tok!

"Nay, ini Mas..."

Beberapa saat kemudian, Nayra membuka pintu. Bibirnya terbuka karena terkejut melihat suaminya pulang membawa anak kembar.

"Ini anak bos nya Mas? Kenapa dibawa kemari?"

"Ibu mereka gak mau anaknya diantar ke rumah keluarga, jadi terpaksa harus Mas ajak ke sini. Kalo ditinggal di restoran, gak ada yang ngawasin. Kamu gak apa-apa kalo jaga mereka sebentar?" ucap Adinata.

Nayra mengangguk senang, dia cepat-cepat mengajak dua anak itu untuk masuk ke rumah kecil mereka. Nayra jarang bertemu anak-anak, makanya dia senang sekali melihat si kembar.

"Ya udah, Mas gak bisa lama. Mas balik kerja dulu ya?"

Nayra berjinjit lalu mencium bibir Adinata, dia melambaikan tangannya sebelum sang suami masuk ke dalam mobil.

Wanita itu menutup pintu, perhatiannya berada pada dua gadis kecil menggemaskan yang duduk diam di atas kursi ruang tamu.

"Halo... Nama kalian siapa? Kakak mau kenalan dong..."

Nayra menyamakan tinggi dengan dua bocah itu. Shaila menatap Nayra dengan penasaran lalu dia pun menyebut namanya.

"Shaila..."

"Namanya cantik banget... Kalo kamu, sayang?"

Gadis kecil dengan rambut dikuncir dua itu menatap Nayra malu-malu. "Mikaila."

Terjebak Bersamamu [TAMAT] REPOSTOù les histoires vivent. Découvrez maintenant