Bagian 30

31.1K 2.8K 566
                                    

Author POV

Pernikahan memang bukanlah suatu hal yang bisa dipermainkan oleh siapapun apalagi sampai terabaikan setelah mengucap janji-janji suci yang mengikat dua insan dalam satu takdir.

Amanda tahu benar bagaimana hancurnya sebuah keluarga karena hubungan orangtua yang tidak sehat. Itu terjadi di dalam keluarganya dan menyebabkan ayahnya menikah dengan perempuan lain yang mau tidak mau kini menjadi bagian keluarga Amanda ditambah pernikahan kedua ayahnya menghasilkan satu keturunan yang begitu Amanda benci.

Dari awal dia berambisi untuk menjadi orang sukses demi membuktikan bahwa dia bukanlah seseorang yang dianggap remeh. Umur ayahnya yang sudah lansia, menjadi batu loncatan bagi Amanda untuk mengambil semua warisan yang harusnya menjadi miliknya sejak awal tapi orang-orang seperti ibu tirinya mengambil semua darinya.

Sebenarnya dia tidak percaya adanya lelaki baik dan terbukti ketika suaminya sendiri, Rino, sangat cuek dan tidak pernah sekalipun memberikan dia seikat bunga. Senyum pun jarang dia tunjukkan jika sedang bersama. Sebab-sebab itulah yang memulai semua ambisi lain untuk mencari pengganti.

"Kalian di rumah bareng Bibik, mama berangkat dulu."

Amanda mengambil tas mahalnya lalu melengos pergi begitu saja meninggalkan rumah menuju restoran. Di situ ada pemandangan yang lebih baik, jadi hatinya bisa lebih sejuk.

Bunyi sepatu Amanda memenuhi isi rumah, tidak memedulikan seseorang yang duduk di ruang tv sembari mengawasinya keluar.

Rino adalah suaminya, mereka bertemu di sebuah perjamuan makan malam antar kolega bisnis dan akhirnya memutuskan menikah setelah tiga bulan saling mengenal. Memang waktu yang singkat untuk berkenalan dan sekarang baru terasa konsekuensinya.

"Kamu emang gak pernah berubah, Manda."

Rino meraih ponselnya, dia menghubungi seseorang yang sudah beberapa Minggu terakhir menjadi mata dan telinganya selama Amanda bekerja di restoran yang katanya sudah sukses itu.

Rino juga seorang pebisnis, dia tahu betapa ambisiusnya Amanda untuk menjadi wanita karir yang sukses demi menunjukkan kepada ayahnya sendiri bahwa dia bukan orang sembarangan. Karena alasan itulah, Rino nyaris tidak pernah mengganggu Amanda untuk meraih kesuksesan yang dia inginkan. Biarlah wanita itu senang, asal tidak berbuat di luar batas.

"Amanda ke restoran, tolong liatin dia ngapain."

"Iya, Pak Rino. Saya akan pantau Bu Amanda."

Rino berterima kasih lalu mematikan ponselnya. Walau terkesan cuek, Rino tetap seorang suami. Dia mulai memerhatikan istrinya yang kini lebih sering ke salon dan merias diri. Untuk apa itu dilakukan jika bukan untuk menggoda lelaki lain? Karena itu, Rino diam-diam membayar salah satu pelayan di restoran Amanda untuk mencari tahu siapa yang sedang wanita itu goda.

Dia sadar kalau perannya sebagai suami mungkin belum terlalu sempurna dan karena itu dia akan mencari tahu apa sedang istrinya lakukan. Masalah rumah tangga harusnya dibicarakan berdua, tapi Amanda punya gengsi yang super besar. Dia lebih suka menghindari masalah daripada membahasnya bersama.

"Papa, nanti malem jadikan temenin Shaila bobok? Papa gak pernah nemenin Shaila lagi," ucap seorang gadis kecil yang mendatangi dirinya.

Rino mengangguk, dia pun menyesal karena belum bisa jadi ayah yang baik. Tentu saja Rino tidak mau kehilangan anak-anaknya, dia akan mempertahankan rumah tangganya bersama Amanda.

Kembali ke restoran, Adinata menyimpan korannya ke dalam tas yang dia bawa. Tidak begitu leluasa jika harus fokus mencari kerjaan di sini jadi lebih baik dia bawa ke rumah. Ditambah, bos nya itu semakin tidak karuan. Dia wanita yang berbahaya dan tidak bisa diberi senyum sedikit saja.

Terjebak Bersamamu [TAMAT] REPOSTWhere stories live. Discover now