Bitter : 36. Mysterious Girl

4K 854 85
                                    

Mata hazel itu belum terpejam sama sekali, tapi Lalice sadar bahwa memang ini bukan saatnya untuk tidur. Setelah selesai mengobati lukanya dini hari tadi, gadis itu sibuk membaca dan memahami semua berkas milik So Jisub.

Selain itu, ia juga sudah berkomunikasi dengan gadis misterius yang membantunya kemarin. Rencananya, hari ini mereka akan bertemu di suatu tempat.

Lalice meraih sebuah kertas yang baru saja dicetak oleh alat printer di apartementnya. Itu adalah lokasi pabrik pembuatan narkotika jenis baru milik So Jisub. Ia mencari lokasi itu dengan koordinat yang ditemukannya pada salah satu berkas milik So Jisub.

Setelah mendapatkan lokasi yang akurat, ia mulai melipat kertas itu dan memasukkannya ke dalam saku celana. Selanjutnya Lalice berjalan ke arah lemari pakaian. Hendak mengambil jaket, namun melihat pakaian Jennie yang masih tertata rapi disana membuat perasaannya mendadak sesak.

Ia raih salah satu kemeja milik Jennie dari lemari itu. Ia hirup dalam-dalam aromanya, lalu ia dekap dengan erat. Seolah yang ia peluk kini adalah sosok Jennie. Sosok yang sangat ia khawatirkan dan ia rindukan sekarang.

"Lili-ya, ayo bangun. Jika tidak, Unnie akan menciummu."

"Ya! Unnie sudah menyiapkan mantel untukmu. Kenapa tidak di pakai?"

"Ini, makan yang banyak. Aku sengaja membuatnya hanya untukmu."

Bayang-bayang gadis berpipi mandu itu kembali berputar dikepalanya. Dari bagaimana Jennie yang membangunkan Lalice setiap pagi, Jennie yang menyiapkan segala keperluannya. Semua tentang gadis itu, jika diingat justru membuat Lalice ingin sekali menangis.

"Ah! Kenapa aku jadi cengeng begini." Lalice menggeleng cepat. Kembali menggantung kemeja Jennie dan beralih pada jaket hitamnya.

Gadis itu berdiri di depan cermin sembari memakai jaketnya. Namun tiba-tiba matanya menyipit, dan tangan kurus itu meraba lehernya karena tidak mendapati sebuah kalung yang selalu ada disana.

"Dimana kalungku?" Wajah Lalice berubah panik. Ia sama sekali tak sadar jika kalungnya hilang.

"Apakah saat betkelahi kemarin?" Dia kembali bergumam.

Kalung itu sangat berarti untuknya. Tapi jika benar benda itu terjatuh di kantor tersembunyi So Jisub, Lalice tentu enggan kembali kesana. Banyak hal yang lebih penting, dibandingkan mencari kalung itu.

Menggeleng pelan, ia berusaha mengikhlaskan hilangnya kalung itu. Ia meraih kunci mobil milik Yoongi, lalu pergi dari apartement itu.

Tujuannya adalah markas tersembunyi mereka. Dia sudah menghubungi Jungkook, Yoongi, dan Wendy untuk datang. Karena hanya nomor ketiga manusia itu yang aktif.

Sesampainya disana, Lalice tak menemukan siapa pun. Dia sadar bahwa dia terlalu cepat untuk datang. Maka sembari menunggu teman-temannya, dia akan melakukan sesuatu untuk berjaga-jaga.

Gadis itu mengambil sebanyak tiga flashdisk baru yang tersedia disana. Dengan cekatan, gadis itu memasukkan semua file yang di ambil dari kantor So Jisub ke dalam tiga flasdisk itu.

Dia tahu bahwa sekarang So Jisub pasti akan merebut kembali bukti-bukti kejahatan itu. Dan hari ini, ia berniat menyerahkan seluruh bukti itu ke pengadilan dan melayangkan gugatan pada Magnetism Service atas sabotase bus milik Cyber Sky beberapa waktu lalu.

Kini sudah ada empat flashdisk dengan isi yang sama di tangannya. Lalice mengantongi salah satunya, lalu menyimpan ketiganya di tempat yang berbeda pada ruang bawah tanah itu.

Hingga ia bisa mendengar seseorang yang baru saja datang. Itu Jungkook, dengan tangan kiri yang digips. Juga Yoongi serta Wendy yang ada di belakang lelaki itu.

Bitter ✔Where stories live. Discover now