Bitter : 20. Explode

7.7K 1.2K 140
                                    

Sore ini Jungkook dan Lalice kembali ditugaskan untuk menjadi mata-mata. Hanya saja mereka memutuskan menggunakan angkutan umum, karena jika menggunakan kendaraan pribadi keberadaan mereka akan mudah tercium.

Ini adalah usulan Lalice. Karena kemarin mereka terlalu tampak, membuat So Jisub atau kaki tangannya mungkin tahu jika mereka sedang diselidiki secara diam-diam. Dan Jungkook langsung menyetujuinya. Mereka bertemu di salah satu halte terdekat dari apartemen Lalice.

"Busnya datang." Beritahu Jungkook ketika melihat sebuah bus berwarna biru yang mendekat.

Mereka secara bersamaan beranjak dari posisi duduk. Melangkah mendekati pintu bus yang terbuka. Namun karena penumpang yang ramai, mereka mulai mengalah dengan berniat untuk naik paling terakhir.

Tapi karena Jungkook melihat tak ada lagi kursi yang kosong di dalam sana, dia menahan lengan Lisa.
"Kita menunggu bus selanjutnya saja. Kursinya sudah terisi penuh. Kau akan lelah jika berdiri terlalu lama nanti."

"Kau pikir--"

Boom~

Secara spontan, Jungkook langsung menarik tubuh Lalice ke dalam dekapannya ketika bus yang berjarak belum jauh dari mereka meledak begitu saja. Membuat kedua remaja itu serta orang-orang di sekitar tampak terkejut bukan main.

"Jangan lihat." Tekan Jungkook semakin mengeratkan pelukannya pada Lalice karena gadis itu hendak melihat keadaan bus dengan penumpang yang penuh itu.

Rasa panas, pekikan histeris, semuanya memenuhi kepala mereka berdua. Memikirkan bagaimana nasib penumpang yang ada di dalam sana, dan memikirkan bagaimana jadinya jika mereka tadi ikut naik ke dalam bus itu.

"Jungkook," panggil Lalice pelan. Namun tetap pada posisinya yang dipeluk erat oleh Jungkook.

"Aku... Melihat lelaki dengan tattoo identitas pengikut So Jisub di dalam bus itu."

Lalice tak berbohong. Karena saat dia hampir menaiki bus itu tadi, dia sempat melihat seorang lelaki dengan posisi berdiri dan tangan menggantung memiliki sebuah tattoo yang sama seperti identitas pengikut So Jisub di punggung tangannya. Maka dari itu dia sempat ingin marah karena Jungkook menahannya untuk tak ikut naik ke dalam bus.

"Geure. Kita akan kembali ke kantor saja."

.........

Kantor bawah tanah itu tiba-tiba menjadi sibuk. Semua orang tampak bekerja dengan cekatan dan teliti. Tak ada seorang pun yang terdiam, kecuali Lalice yang sedari tadi merenung.

Mereka pikir, Lalice mungkin terkejut karena melihat mayat-mayat penumpang bus yang meledak beberapa saat lalu. Namun nyatanya tidak. Dia sedang memikirkan apa hubungan sebuah bus meledak dengan kaki tangan So Jisub.

"Polisi melaporkan bahwa ledakan itu terjadi karena kerusakan mesin bus." Wendy yang baru saja mendapatkan telepon dari pihak polisi segera memberitahu semua teman-temannya. Membuat Lalice menoleh dengan pandangan aneh.

"Kau yakin melihat orang itu, Lalice?" tanya Namjoon memastikan

Gadis berambut abu itu tak langsung menjawab. Dia bergerak untuk mendekati Yoongi. Melihat apa yang sedang di tampilkan oleh layar komputer milik lelaki dingin itu. Lalu membacanya dengan teliti.

"Beberapa bulan lalu pemerintah mengumumkan jika mereka akan menambah jumlah bus untuk masrayakat. Seperti biasa, keempat perusahaan itu mulai mengajukan diri. Mereka semua mengirim beberapa bus untuk menjadi uji coba." Jelas Lalice sembari menegakkan tubuhnya. Memandang teman-temannya yang kini tampak pusing.

"Kandidat terkuat yang dipilih adalah bus keluaran Cyber Sky Company." Lanjut Lalice sembari melirik Rosé yang tampak terkejut.

"Jadi menurutmu, So Jisub sengaja meledakkan bus itu agar pemerintah beralih memilihnya? Tapi bukankah ucapanmu tak ada bukti, Lalice? Polisi bilang jika---"

Bitter ✔Where stories live. Discover now