Bitter : 55. Long Night

2.4K 503 37
                                    

"Ini Saegull. Aku terlihat oleh beberapa orang." Itu suara Jungkook, membuat Lalice memelankan laju larinya yang hendak menuju gerbang depan panti asuhan.

Jika Jungkook yang terlihat, kemungkinan besar saat ini Jennie baik-baik aja. Lalice terlalu panik hingga mengira Jennie lah yang ketahuan oleh mereka.

"Ini Elsa. Saegull, kau harus berlari ke arah gedung Jaegil Tower. Disana ada Festival yang berakhir jam 5 pagi nanti. Kau bisa menghilang di kerumunan. Ley dan J, jangan pergi ke arah yang sama. Itu akan membuat mereka semakin mudah menangkap kita." Suara Han Suzy terdengar, membuat Lalice harus mengedarkan pandangannya ke sekitar.

Gedung Jaegil Tower terlihat saat Lalice membalikkan tubuhnya. Kemungkinan besar, Jungkook akan melewati jalan tempatnya berpijak saat ini.

"Arraseo, aku akan melakukannya." Tampaknya Jungkook pun sedang berlari.

"Aku akan membawa mobilnya. Pukul 03.50 kita bertemu di Motel Aerang." Suara Suzy kembali terdengar.

Lalice masih berdiri di tempatnya. Ia sibuk memikirkan Festival apa yang digelar sampai dini hari begini? Padahal tak ada hari spesial untuk Korea sekarang.

Saat gadis itu hendak melangkah, sosok Jungkook mulai terlihat. Lalice berpikir, apa ia juga harus berlari ke arah festival itu sekarang? Tapi itu akan membuat Jungkook terlihat memiliki komplotan, walau kenyataannya memang begitu.

Sial. Lalice tidak pernah merasa sebuntu ini. Ia benar-benar tak tahu harus melarikan diri kemana. Sampai akhirnya ada sebuah tangan yang menariknya, membuat tubuh kurus itu terjatuh di balik semak-semak dengan sosok tubuh lain di bawahnya.

Jennie mengeratkan dekapannya pada tubuh Lalice, ketika banyak langkah mulai melewati mereka. Keuntungan mereka ada disitu, tempatnya tak memiliki penerangan cukup hingga kaki tangan So Jisub tak bisa melihat keberadaan keduanya.

"Gwenchana? Aku mendengarmu berteriak tadi." Lalice bertanya, karena teriakan Jennie lah yang membuat Lalice tak bisa berpikir jernih tadi.

"Ah, igeo. Ada ulat yang hinggap di tanganku." Jennie menunjuk sebuah tangkai yang disinggahi dua ulat lain.

"Kau sudah berada disini sedari tadi?" tanya Lalice mulai bangkit untuk berdiri ketika merasa kondisi sekitar aman.

"Hm. Aku pikir menunggumu di gerbang depan tidak aman." Jennie ikut bangkit.

Lalice mengangguk lega. Ia lalu mengeluarkan ponselnya, untuk melihat seberapa jauh letak Motel yang Suzy sebutkan tadi.

"Jarak Motelnya sekitar 2 Kilometer. Kau sanggup berjalan sampai kesana?" tanya Lalice yang menduga sepertinya tak akan ada kendaraan umum di sekitar mereka.

"Aku bisa. Tapi aku tak yakin jika kau bisa. Aku sudah memesan kendaraan online disekitar ini." Jennie menunjuk sebuah taksi yang ia pesan secara online melaju mendekati mereka.

"Kau meremehkanku?" Lalice bertanya dengan nada tidak percaya.

"Aku hanya berusaha menjaga adikku sebaik mungkin." Jennie membuka pintu taksi saat kendaraan itu berhenti di dekat mereka.

Ia menyuruh Lalice masuk dan ia mulai duduk di samping adiknya. Karena taksi itu ia pesan secara online, maka Jennie tidak perlu repot untuk mengucapkan tujuan mereka.

...........

Jungkook sampai di tempat festival yang Suzy maksud. Disana sangat ramai walau jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari.

Disana terdapat banyak makanan dan fasilitas gratis, membuat Jungkook mengerti jika orang bahkan rela membuang waktu tidurnya untuk kesana.

"Acro Food? Bukankah itu salah satu perusahaan makanan yang pernah So Jisun datangi saat peresmiannya?" Jungkook bertanya-tanya saat membaca sebuah banner yang terpajang. Dimana Acro Food adalah penyelenggara festival makanan itu.

Bitter ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt