Bitter : 57. New Fact

2.5K 515 69
                                    

Persidangan So Jisub telah selesai dan Hakim menetapkan hukuman mati untuk pria itu. Sedangkan anggota organisasi So Jisub yang lain sudah di tetapkan sebagai tersangka berkat masa yang berunjuk rasa menginginkan keadilan.

Termasuk Kim Raewon, ayah Taehyung. Ia dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Umum NIS dan akan menjalani sidang perdana besok. Sedangkan jabatannya yang kosong kini diisi oleh Cha Manwo.

Malam ini, para anggota Divisi Rahasia NIS akan merayakan kemenangan mereka dengan makan malam. Tapi Lalice tidak berniat ikut serta.

Ia pikir, tugasnya sudah selesai. Kini ia tak memiliki tujuan untuk dicapai lagi. Membuat gadis itu memilih melakukan apa yang keluarganya inginkan.

Lalice hanya berharap, mereka bisa menghibur Taehyung karena pasti lelaki itu sangat sedih terkait kasus ayahnya.

Menghabiskan waktu hanya di dalam rumah bukanlah hal yang biasa untuk Lalice. Ia memilih pergi ke taman belakang dan menemukan Sehun sedang menyiram tanamannya.

"Kau yang menanam ini semua?" Suara itu cukup mengejutkan untuk Sehun.

Selain lelaki itu sedang melamun, ia juga tidak percaya jika Lalice menegurnya terlebih dahulu. Karena setelah hubungan mereka terungkap, Lalice menjadi lebih pendiam padanya.

"Iya. Ini bisa mengurangi stress ku."

Lalice mengangguk saja dan memandangi jajaran bunga matahari yang Sehun tanam sendiri. Lelaki itu memang terlihat dingin, tapi siapa sangka jika ia memiliki kebiasaan semanis ini?

"Kau mantan kekasih Suzy Unnie kan?" Kemudian Lalice mendadak bertanya tentang hal pribadinya. Ini sungguh bukan seperti Lalice.

"Hm. Kami putus setelah lulus Senior High School. Dia bilang akan masuk ke akademi kepolisian. Padahal ayahnya sudah menawarkan untuk membangun sebuah perusahaan makanan." Sehun terkekeh mengingat masa lalunya.

"Kau pernah bertemu dengan keluarganya?" Kali ini Lalice tidak tahu. Apakah ia penasaran dengan masa lalu Sehun atau jati diri Suzy.

"Aniya. Dia sangat tertutup jika soal keluarga." Mendengar jawaban Sehun, Lalice mengangguk setuju.

Han Suzy bukan orang yang dingin. Ia suka berbicara. Tapi yang dibahas tentang gadis itu hanya masa Senior High School nya karena mungkin itu hal paling menyenangkan. Selain itu, Lalice tak mendengar cerita lain dari perjalanan hidup gadis itu.

"Lili-ya! Eeoddiseo?" Sebuah teriakan yang kencang terdengar dari dalam rumah. Membuat Lalice menganga karena teriakan itu bahkan bisa sampai ke taman belakang.

Hari ini Lalice memang belum bertemu dengan Jennie. Ia tidak ikut sarapan pagi karena bangun terlalu siang. Setelah membersihkan diri, ia memilih pergi ke taman belakang dan bertemu Sehun.

"Lili-ya, neo arra?" Pandangan Lalice yang semula menatap pintu masuk kini beralih pada Sehun.

"Aku tak pernah melihat Jennie ceria seperti sekarang. Ini semua berkat dirimu." Lalice sebenarnya ingin menyanggah ucapan Sehun. Tapi ia tahu lelaki itu masih ingin bicara.

"Dulu, dia orang yang pemarah dan dingin. Tapi setelah kembali bersamamu ke rumah ini, dia menjadi orang yang berbeda."

"Jennie? Dingin?" Lalice bahkan sampai terkejut mendengar pengakuan Sehun.

Sejak pertama kali bertemu, Jennie bahkan tak pernah bersikap cuek padanya. Ia selalu berbicara banyak. Ia juga tidak pernah marah kecuali jika Lalice mengecewakannya.

"Kau tahu bagaimana saat kami bertemu? Dia bahkan memegang ujung jaketku sambil merengek seperti anak anjing." Lalice mengatakan hal itu dengan menggebu-gebu. Ia pikir Sehun salah telah menganggap Jennie sebagai orang yang dingin.

Bitter ✔Where stories live. Discover now