Empat Belas. Unwanted.

704 153 5
                                    

Empat bulan berlalu sejak event Wedding  Bangau Kertas. Kami menangani tiga event di beberapa perusahaan sejak saat itu. Semuanya cukup menguras tenaga tapi ga seribet event pertamaku. Mungkin karena aku sudah mulai terbiasa dengan irama kerja di kantor dan suasana di apartemen.

Hari ini Bang Jake, Sunoo, Riki dan Jungwon lagi bahagia. Karena event kita berikutnya adalah pesta ulang tahun anak SMA, pesta sweet 16. Mereka udah membayangkan bisa berbaur dengan segudang cecan yang bakal hadir disana.

Dengan antusias mereka duduk di pojok dan membicarakan detail dekorasi dan acara pesta. Bang Jay menyerahkan itu semua pada para maknae + Bang Jake ( yang sebenarnya udah ketuaan, tapi ngedadak lupa usia dan bergabung juga).

Mereka mengajakku bergabung supaya bisa spill idea dari sisi cewe. Aku suka pesta ulang tahun, tapi di usia segini aku lebih suka merayakannya secara privat dengan pasangan ( sayangnya ga ada) , Mama atau sahabat terdekat aja.
Jadi aku beralasan, have no idea yet, alias belum ada ide, dan memilih bergabung dengan para Hyungs yang sedang membahas budget atau anggaran dana pesta yang diberikan oleh klien.

Bang Jay, Bang Sunghoon dan Bang Heeseung duduk melingkar lesehan bertiga di dekat jendela ruang multifungsi. Walaupun detail pesta diserahkan pada para maknae tapi mereka sudah memegang konsepnya.
Dan aku cukup lega karena temanya bukan pool party. Aku ga bisa membayangkan gimana ricuhnya (dan gimana bersihin-nya).

Aku pikir event pesta ulang tahun itu cukup sederhana, tapi ternyata tidak. Alarm tubuhku mendeteksi sebuah tanda peringatan dini, bahwa ini juga hanya satu tingkat lebih sederhana dari pesta bangau.

Sunghoon melihat kerutan di keningku lalu dia bertanya, "kenapa diem aja, Mat?"
Tumben perhatian.

Aku kembali duduk tegak, "gak apa-apa Bang, aku jarang ke pesta ulang tahun, jadi ga ada ide apa-apa."

"Gak papa Hoon, dia mukanya emang kayak gitu kalo ngeliat hilal bakal kerjaan baru," komentar Jay sambil mengetikkan angka-angka di laptopnya.

Ok. Jay emang tahu banget.

Heeseung malah menatapku khawatir, "lo gak apa-apa, Mat?
Entah kenapa setelah pernah mendengar percakapan pribadi antara aku dan Mama, Heeseung jadi lebih perhatian pada keadaan mood-ku.

"Gak apa-apa Bang, cuma lagi mikir kok pesta ultah banyak detailnya. Selama ini taunya cuma dateng, bawa kado, makan, ketawa-ketawa, udah." Jawabku.

"Lo taunya pesta ulang tahun Oma aja sih." Ledek Heeseung.

Sunghoon menatapku serius," Lo jarang ke pesta ultah sweet 16? Beneran?"

"Jarang lah Bang," jawabku, "kalaupun iya kan udah berapa tahun yang lalu, udah ga update lagi "

"Ya udah nanti gue ajak kalo ngeMC, biar lo liat gimana trend nya sekarang," Sunghoon senyum tipis.

"Kapan Bang??!" Seruku antusias.

Jay dan Heeseung serempak menoleh ke arahku.

"Selow dong, Mamat..." Komentar Jay, hampir sejulid Jungwon, "kesenangan bangett diajakin hangout ama cogan."

Aku terdiam. Lalu menatap wajah Bang Sunghoon. Tembok begini dibilang cogan. Tapi emang iya juga sih...

"Lo ada jadwal nge MC dimana, Hoon?" Jay sibuk mengecek agendanya.

"Jumat malem, yg namanya Giselle."

Jay memeriksa sekali lagi agendanya, "eh, Iya, bener.." dia ngangguk, "Ya udah, lo ajak dia. Bantuin Sunghoon yang bener Mat, lo jangan sibuk sendiri nyari cowo SMA! "

Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENOnde histórias criam vida. Descubra agora