43. The Last Fight

420 97 7
                                    

Author's note :
Yeorobun, aku tripple up buat rayain Heeseung-Enhypen yg bersedia mampir lagi di Weverse buat comments ❤️🦮🦌🐹
Enjoy!

_______________________________________


.
Satu minggu setelah aku putus dengan Bang Heeseung,

Aku menghabiskan waktu dengan konsentrasi membabat Bab Akhir skripsi. Semua aku lakukan cuma demi melupakan rasa sakit yang membekas dengan dalam di hatiku. Berusaha bersikap normal di apartemen seolah ga terjadi apa-apa. Berusaha me-restart kembali ke keadaan seperti saat pertama datang ke apartemen ini.

Bang Heeseung betul-betul mengambil waktu satu minggu cuti, kalau ga ada panggilan ke kampus dia tetep stay di rumah buat istirahat. Which is bikin kami berdua jadi lebih sering ketemu, baik saat makan pagi, makan malam, bahkan di saat-saat aku sibuk mengetik di kamar pun dia ada di bilik sebelah. Menyiksaku secara ga langsung dengan suara gitar dan nyanyian pelannya di sore atau malam hari.

Dia bicara dan bersikap normal selayaknya Abang sepupu yang baik, seperti waktu aku pertama datang setahun yang lalu. Tapi memang ga semanis biasanya.. dan cenderung seperlunya.

Mau ga mau aku harus menghargai usahanya, at least ternyata dia ga marah atau menjauh secara ekstrim, dan (hebatnya) mau mengikuti apa yang aku minta, bersikap seperti kami kembali jadi adik dan kakak.

Ironisnya, sepupuku yang lain semuanya memilih menghindar kalau kebetulan memergoki kami bicara berdua atau kebetulan giliran masak sarapan bersama. Mereka ga tau, keadaan aku dan Bang Heeseung sekarang udah beda, kami memang kelihatan mulus di luar, tapi hancur di dalam.

Karena mereka sering menghindar, kedekatan dengan para sepupu itu terasa agak berkurang. Aku lalu memutuskan buat merapat lagi dengan cara bercerita tentang Papa, Mama dan Kakek.

Intinya, menceritakan kisah masa laluku dengan sejelas-jelasnya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, sesuai dengan yang diminta oleh Bang Jeki.

Saat itu cuma ada aku, para maknae, Bang Sunghoon dan Bang Jake. Mereka semua speechless mendengar cerita tentang keluarga besarku yang "luar biasa". Mata Sunoo sembab dan berurai air mata, "tau ga, bahkan di drakor aja ga ada yang sekejam mereka..." lirihnya.

Jake meninju sofa meluapkan kekesalannya, "pokoknya, lo ga boleh tinggal sendiri lagi, Nuna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jake meninju sofa meluapkan kekesalannya, "pokoknya, lo ga boleh tinggal sendiri lagi, Nuna. Lebih baik tetap tinggal di apartemen ini, atau lo ikut gue ke Brisbane. Kalo Kakek atau Papa ga bisa sayang sama lo, gue bisa."

Dan yang lain pun terdiam. Tenggelam di dalam lautan masa laluku yang kelam.

Sampai kemudian Jungwon berkata, "gue dari dulu selalu heran, kenapa Nuna bisa tinggal dengan kita, cewe sendiri dicemplungin ke kolam penuh buaya. Tapi sekarang gue ngerti. Tante Miska mungkin ngarepin kita semua ngelindungin Nuna, dan berharap Nuna bisa ngerasain dapet kasih sayang dari keluarga besar. Dan seperti inilah kita di sini, Nuna. Kita keluarga."

Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENWhere stories live. Discover now