Tiga Empat. Privacy

476 105 6
                                    


Narator's Pov :

.

Hari Kamis pagi

Udara dingin memasuki kamar Jay. Jam biologis otomatis membangun dia di jam 6 pagi. Dia mengubah posisi tidurnya ke kiri. Semalam Maha masih duduk di sebelahnya, menunggu Jay tertidur sambil merenung entah memikirkan apa. Kini tepi ranjangnya kosong, begitu juga dengan sofanya.

Sekilas Jay merasakan sakit di kepalanya dan tenggorokannya terasa kering. Dia lalu berusaha bangkit dan mengambil minumnya di nakas, minumannya tergelincir dan membasahi kimono tidurnya. Pandangannya terasa kabur tapi dia butuh baju ganti.

Jay bangkit perlahan dan menghampiri lemari dinding dan mengambil kimono ganti. Dia berjalan ke kamar mandi, membersihkan diri dan mengganti baju. Setelah merasa lebih baik dia berjalan ke arah luar kamar.

Lorong gelap dan pintu kamar depan juga terbuka setengahnya. Jay berjalan perlahan keluar kamar, melintasi lorong dan tangannya terulur buat menutup pintu kamar Maha.

Dia membatalkan gerakannya, melihat ke dalam lalu bergerak masuk ke sana. Berjalan ke arah ranjang , terdiam sebentar karena rasa pusing yang menyerang, lalu lanjut menarik selimut dari tepi ranjang.

"Kenapa sih tidur pake tanktop ginian ? Ga dingin apa?" Keluhnya.

Jay perlahan merunduk menyelimuti gadis yang tertidur di depannya. Selama tiga detik dia mematung lalu perlahan melepaskan headset yang masih terpasang di telinga Maha.

Sedetik kemudian rasa pusing kembali menyerang kepalanya. Jay menegakkan tubuh dan perlahan menuju sofa yang ada di tengah ruangan.

Dunia serasa berputar di sekelilingnya, dan Jay duduk sambil memejamkan mata. Dia lalu membaringkan dirinya di sana.

Hari yang dingin dan hujan gerimis di luar sana. Jay masih membaringkan tubuh sambil mendengarkan suara hujan jatuh di teras balkon kamar. Dunia terasa tenang dan nyaman, membuatnya kembali tenggelam dalam mimpi.

30 menit berlalu..

Jungwon terbangun dan menggerakkan tubuhnya. Semalam dia dan Riki tertidur di ruang TV dan Sunghoon menghilang entah kemana. Dia lalu bangkit dan berjalan ke arah kamar Jay.

Kamar Jay kosong dan hanya ada selimut tersingkap di sana. Jungwon mengecek ke kamar mandi, Jay juga ga ada di sana. Jungwon keluar dari kamar dan menangkap bayangan Jay berbaring di sofa, di dalam kamar Nuna.

Jungwon mematung di pintu, tersenyum usil dan tangannya bergerak mengambil HP di saku hoodie.

Lima detik kemudian dia membatalkan niat buat mengcapture foto. Dia memutuskan untuk memberi sedikit privacy pada Abang kesayangannya.

Tangan Jungwon bergerak menutup pintu dan membiarkan mereka berdua melanjutkan tidurnya .

***

_________________________________________

Dear diary,
Kamis Pagi Hari,

Aku terbangun karena suara petir dan hujan. Sesaat merasa bingung dimana aku berbaring. Kasurnya jelas lebih besar dan nyaman, dan ruangan kamar terasa luas. Dengan segera aku duduk dan menyadari aku ada di rumah Jay.

Jam dinding sudah menunjukkan jam 8 pagi. Aku bergegas bangkit dan merapikan tempat tidur. Lalu memakai sandal kamar dan bergerak ke kamar mandi.

Langkahku terhenti melihat kaki yang menjulur keluar dari sandaran tangan sofa. Ternyata Jay berbaring di sana. Tertidur dengan tubuh setengah meringkuk karena udara yang dingin.

Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang