Dua Dua. Wake up in day -3

683 144 14
                                    

Hari Sabtu, Jam 10 pagi

Hari ini kami harus marathon buat menyelesaikan persiapan pesta ulang tahun Sweet-16 klien bernama Lunna, Pestanya Hari Selasa malam, yang berarti tinggal 4 hari lagi. Semua kru bertempur di kantor dari mulai Bang Heeseung sampe Riki.

Ada yang bikin confetti, ngecek peralatan sound, nyuci kostum, bantu Mbak Layla menyiapin alat makan dan ngelapin properti.

Ruang multifungsi dipenuhi dengan berbagai properti vintage sewaan seperti gramophone, telepon rotary dial dan foto-foto lawas masa 1920-an. Di ujung ruangan berjajar sejumlah aksesori dari mutiara artificial, bulu dan pita.

Muka Bang Jeki udah memerah dan dia kelihatan tersiksa. Aku jadi benar-benar yakin kalau Bang Jake memang alergi bulu.

Karena kasihan aku mengantarnya balik ke apartemen lalu menyuruhnya ganti baju. Jake lalu berganti kostum dengan kaus putih dan celana pendek. Lalu terkapar di sofa.

Aku menarik tangannya dan mendorongnya pindah ke tempat tidur

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Aku menarik tangannya dan mendorongnya pindah ke tempat tidur. Lalu aku juga ikut memanjat ke bunkbed-nya yang ada di lapis kedua, membawakan segelas susu hangat buat menetralisir alerginya.

"Makasih Maatt.." Jake mengerang, sambil bangkit duduk dan mengambil gelasnya.

Aku duduk bersila di atas kasurnya menunggu dia selesai minum. "Jangan sakit dong, Bang Jekii..." Aku merengek, "kan kita mau event, siapa nanti yang bantuin akuu..? Abang sih ga mau pake masker!"

Jake menghabiskan susunya lalu menghela nafas, "percuma Mat, ga ngaruh, kan kena juga ke tangan sama mata. Yang ngaruh itu obat anti alergi."

"Ya udah aku ke apotik sekarang ya, apa nama obatnya?"

"Ga usah Mat, gue masih ada cadangan kok. Tapi blom bisa minum sekarang, kan baru minum susu. Satu jam lagi deh.."
Jake memeluk bantalnya, lalu berbaring.

"Kok ga bilang sih kalo punya alergi. Tau gitu kan ga usah bantuin nempelin bulu aksesoris. Ngerjain yang laen kek.." Omelku.

"Alergi gue itu random, Mat. Kadang debu, kotor, bulu boneka atau karpet. Bisa apa aja kalau barangnya kotor." Keluh Jake , "so, risk-nya sama aja. Lagian gue mau aja ngerjain aksesoris itu, ngerjainnya kan bareng lo. Daripada nemenin Sunghoon angkat-angkat barang ama karpet. Lebih mager lagi, anjim.."

Udah tau kata "anjim" ni anak Ostrali, pasti diajarin Bang Heeseung.

"Ya tapi obatnya diminum dong sebelom kerja. Biar ga kumat gini jadinya." aku merengek lagi, masalahnya Jake adalah partner in crime andalanku di setiap job yang ada. Kalau dia sakit otomatis aku menyelesaikan pekerjaan berdua.

"Ya udah.. Tidur dulu deh, nanti aku kesini lagi satu jam lagi." Kataku.

" Obat alergi itu bikin ngantuk Mat, makanya gue ga mau minum sebelom kelar kerja." Jake menggaruk lengannya, tetiba lengannya memerah juga. Aku memeriksa kakinya, untungnya dari telapak kaki sampai paha masih aman ga ada merah-merahnya.

Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें