Tiga Lima. Backstreet.

515 109 8
                                    


.
This is the end of the road, now we are facing the intersection, and ready for another path ...

🍓❤️
---------------------------------------------------

.

Hari Kamis,
udara sejuk semilir memasuki kamar lewat pintu balkon

.

Setelah selesai sarapan kita ngobrol random aja, Jay kelihatan udah lupa kalau dia lagi sakit. Dia duduk di sebelahku dan tertawa menikmati hari libur.

Kami makan siang di kamarku dan lanjut main game board yang ada di bawah meja kopi. Yang kalah mukanya dicoret lipstik satu kali.

Waktu masih kecil dulu Aileen memang suka main game board bareng Jay. Main monopoli, baduk bahkan kadang ular tangga. Tapi Jay gak nyangka di kamar ini barangnya masih ada.

Sunghoon, Jungwon, Riki dan Jay menghabiskan seharian di kamarku.
Melihat ekspresi wajah mereka, kayaknya para sepupuku memang perlu suasana seperti ini, melupakan semua pekerjaan dan berlibur bersama.

Selama berjam-jam Jay duduk di sofa, cuma memakai kimono tipis dan menolak selimut tipis yang kugelar di pangkuannya. Sore hari kondisinya memburuk lagi. Suhu tubuhnya naik jadi Jungwon memaksanya balik ke kamar tidur.

Dari sore sampai malam aku terpaksa stay di kamarnya. Setiap aku beranjak keluar, Jay selalu memanggilku balik ke kamarnya dengan berbagai alasan, pusing lah, haus lah, mau ganti baju lah, laper lah, ada nyamuk masuk ke kamarlah.. dia terus menahanku dengan alasan yang ngadi-ngadi.

Alhasil, aku yang selama beberapa saat ini udah benar-benar sudah merasa jadi adik sepupu nya, sekarang ini jadi keinget lagi kalo aku ini babu-nya.

Akhirnya aku memutuskan buat stay di meja kerja Jay yang cuma beberapa meter dari tempat tidurnya, berharap bisa mulai mengerjakan makalahku tanpa banyak panggilan. Aku yakin Jay bukan banyak maunya, dia cuma ga mau ditinggal aja.

Setelah aku membangun shelter di meja kerjanya, Jay mulai tenang dan mendengarkan musik dari HP sambil berbaring. Sementara aku sibuk berkonsentrasi menelaah bahan demi bahan yang dikirim oleh Bang Jake tadi siang.

Setelah 30 menit konsentrasi, terdengar bunyi pesan berdenting yang sengaja dibuat custom khusus chat dari Bang Heeseung :
------------------------------
Heeseung :
Mat
Udah bobo?

Aku :
Naurr
Lagi bikin makalah

Heeseung :
Jangan kemaleman
Besok kuliah kan?

Aku :
Besok kuliah jam kedua

Heeseung :
Dianter Jeki lagi?

Aku :
Di drop bang Sunghoon aja
Nanti dijemput lagi

Heeseung :
Pulangnya ga usah
Bilang aku yang jemput sore
Kamu lupa ya?
Kita mo nge date

Astaga. Hampir lupa.

Aku :
Inget kok
Besok jam 4 sore jemputnya ya bang

Heeseung :
Aku gak call kamu ya malem ini
Biar konsen makalahnya

Aku :
Oke
Sleep well

Heeseung :
Met malam sayang

Aku ;
Kangen

Heeseung :
Kangen juga
------------------------

Aku menepuk-nepuk pipiku dengan bahagia dan meletakkan Hp di meja. Besok bakal nge date dengan Bang Heeseung, actually ini nge date pertama yang bener-bener terencana.

Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENDonde viven las historias. Descúbrelo ahora