Dua Satu. Pemandangan Indah

625 140 17
                                    

Hari ini jam kuliah pertama kosong. I'm lucky, karena pagi itu aku masih ada di rumah Bang Jay. Tapi di Sesi kuliah kedua aku harus balik ke kampus. Cuma ga tau kenapa Bang Jay benar-benar ga melepaskan aku pulang ke apartemen.

Alhasil, aku terpaksa berangkat ke kampus dengan perlengkapan seadanya. Pakai Gaun selutut yang kupakai sewaktu makan malam, dikombinasi jaket Varsity milik Bang Jay. Dia bahkan meminjamkan, notebook dan laptopnya.

Jay mengantarku pergi ke kampus. Sesampai di sana bukannya menurunkan aku di drop area, dia malah memarkirkan mobilnya di tempat parkir.

Aku memandang curiga.
"Ngapain parkir?"

"Gue tungguin sampe lo kelar kuliah." Jawabnya santai, sambil melepas seatbelt, "udah, turun sana."

Aku menatapnya sinis.

"Gak bete diem disini? Abang ga ada yang mesti dikerjain di kantor? Bang Sunghoon nelepon lagi tadi lho.." aku menatapnya dengan ga sabar, ngapain nungguin disini coba, emangnya supir pribadi?

Jay memandang sekeliling, "Yah, bete juga sih kalo diem disini..."

Seolah mendapat inspirasi dia lalu merapikan kaos kaki, memasukkan HP ke saku Jaketnya, membuka pintu dan melangkah turun.

Aku memandangnya dengan bingung. Kok bukannya pergi, malah turun?

Jay memutar dan membuka pintu untukku. "Turun!"

"Gak pulang aja?". Aku memandang nya dengan perasaan galau.

"Mau kuliah ga?"

" Mau lah, tapi Abang jangan ikut ke kelas aku ya." Aku turun, dan Jay menutup pintu.

"Overthinking banget sih..," Jay menekan kunci mobil lalu melangkah pergi duluan, "gue mau liat-liat cewe disini. Kalo kelas udah kelar, telepon gue!"

Dia lantas berjalan duluan menikmati suasana kampus. Berjalan ke arah lorong kuliah dengan langkah-langkah panjang. Bersikap seolah dia emang kuliah di kampus ini dan sudah terbiasa dengan suasananya.

Aku menarik nafas lega. Lalu berlari kecil ke ruang kuliah, berharap semoga Bang Jay ga berbalik dan melihatku pergi ke arah mana .

***

Suasana di ruangan sedang hening dan damai. Dosen sedang memberi penjelasan mengenai Budgeting, aku melirik ke arah Karina yang hampir jatuh tertidur karena suasana tentram.

Aku menulis sesuatu di notebook milik Bang Jay, lalu menyodorkan pada Karina.

Jangan bobo ntar mimpi jorok

Karina menulis pesan balasan di bawahnya
Gue ga molor cuma nyaman aja
Udah ini ke kantin ya
Laper akut

Boleh
Tapi ga bisa lama-lama, mesti balik
Aku ingat Bang Jay masih menunggu, entah lagi jalan-jalan kemana.

Karina membalikkan halaman buku, mencari spot kosong untuk menulis.
Tapi dia hanya menemukan halaman-halaman yang terisi aja.

Dia tampak bingung melihat tulisan yang sudah jelas beda dengan tulisanku. Aku melirik dan melihat dia sedang membaca tulisan milik Bang Jay yang mirip cakar ayam.

***

Jam kuliah berakhir. Hampir jam 11 siang.

Karina mengajakku bergegas keluar, kami berjalan menuju kantin sambil mengobrol banyak hal tentang tugas kelompok.

Kami berjalan ke kantin melewati lapangan basket. Ternyata di situ ramai karena tim basket kampus sedang bermain. Karina mengajakku berhenti sebentar, karena ada pemandangan indah yang sayang banget kalau dilewatkan.

Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENWhere stories live. Discover now