Prolog

3.7K 346 19
                                    

Air mata perlahan jatuh. Kala atmanya pun ikut menangis. Sedetik setelah dirinya mengetahui jika takdir memang berkata lain saat ini.

Semuanya terjadi terlalu singkat. Bagai membalikkan telapak tangan. Yang sebelumnya tawa terdengar, kini hanya isak tangis tertahan yang mengisi kekosongan waktu. Membuat ia semakin terjerat di dalam jurang kepedihan laksana sang merpati yang tak dapat terbang.

Oh, ayolah. Bahkan sejak awal dirinya memang tidak berasal dari dunia ini. Hanya karena suatu kebetulan semata, ia pun berakhir di sana. Bertingkah seolah dirinya adalah sosok gadis yang baik hati. Tanpa ada niat untuk menunjukan apa yang sebenarnya ia rasakan.

Bukankah demikian?

Untuk apa dirinya menyangkal di dalam benaknya? Sesungguhnya memang itulah yang seharusnya terjadi. Bahkan lelaki itu pun kembali mengucapkan salam perpisahan. Juga untuk yang kedua kalinya, ia merasakan sakit yang sama.

Tangannya mengusap air mata yang masih mengalir di kedua pipinya. Ia menatap ke arah dirinya sendiri kala mendengar orang di depannya mengatakan sesuatu padanya. Berkaitan dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Perlahan namun pasti, rasa hangat kembali menyelimuti. Netranya mulai tertutup rapat. Bersamaan dengan ditutupnya halaman terakhir sang buku.

***

Yo minna!

Narasinya beda banget ya sama ketikanku yang dulu (´º∀º`)

Btw, aku sengaja buat Prolog-nya biar cerita ini gak terasa aneh karena gak ada Prolog—🚶‍♀️

Akhirnya cerita ini resmi direvisi.

Setelah sekian lama aku berpikir dan merenung, keputusanku ini pun pada akhirnya bisa direalisasikan.

Sekali lagi, maaf apabila karena keputusanku ini kalian merasa terganggu jikalau ada di antara kalian yang sedang membacanya di awal, tengah, atau bahkan di akhir cerita. Maaf :<

Terima kasih telah menyempatkan diri untuk meninggalkan jejak di cerita ini, minna. I love you guys so, so much!! (♡´▽'♡)

I luv ya!
Wina🌻

ON REVISION ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaWhere stories live. Discover now