Prolog

71.5K 5K 169
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Langit sore yang kemerahan menemani perjalanan seorang gadis yang tengah menyebrang di jembatan penyebrangan. Rambutnya yang dikuncir mulai terlihat berantakan, wajahnya pun juga terlihat berantakan pula. Make up yang ia kenakan sejak pagi juga mulai luntur, lipsticknya juga memudar dan maskara yang luntur karena tangisannya tadi. Gadis itu membetulkan tas yang ada di pundaknya berkali-kali, karena selalu merosot dari pundaknya yang lesu.

Tepat di pertengahan jembatan, ia menghentikan langkahnya. Melihat beberapa kendaraan yang berlalu-lalang. Tidak ada yang menyadari keberadaannya disini, semuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Bahkan saat ini pun tidak ada yang menyebrang di jembatan. Cuma ada dirinya, sendiri, selalu sendiri. Dia seakan sudah terbiasa dengan kata itu.

Menjadi seseorang yang dibuang di panti asuhan membuatnya merasa kesepihan. Mungkin dulu ia masih punya ibu panti yang selalu menyayanginya. Tapi setelah tiga tahun yang lalu, tepat saat dirinya berumur 17 tahun. Dia sudah tidak lagi merasakan kasih sayang itu lagi, ia harus keluar dari panti asuhan karena sudah cukup dewasa untuk hidup sendiri. Terlebih sang Ibu Panti meninggal setahun lalu.

Mengingat seberapa lembut dan penyayang Ibu Pantinya dulu membuat air mata yang membendung di pelupuk matanya, kini mulai membashi pipi. Pikiran gadis itu berkecamuk dengan berbagai masalah yang ia hadapi hari ini. Mulai dari ibu kos yang menagih uang kosan, di omeli karena terlambat kerja, sampai tidak sengaja merusak gaun pengantin salah satu pelanggan tempatnya bekerja. Karena itulah ia yang cuma berkerja sebagai SPG di pecat begitu saja, meski ia sudah menangis di depan bosnya.

Gadis bernama Kiara itu bingung harus kemana, Ibu kosnya pasti sedang menunggu dirinya pulang. Jika ia mengatakan kalau dirinya baru saja di pecat, sudah bisa dipastikan dia akan langsung di usir dari tempat tinggalnya. Bukankah itu sangat sempurna? Dia di pecat sekaligus di usir. Entah kesialan apa lagi yang akan menimpanya.

Gadis berparas cantik itu menatap jalanan aspal di bawahnya. Tiba-tiba terbesit pikiran nekat diotaknya untuk melompat. Mungkin dengan itu dia tidak harus memikirkan semua problematika hidupnya yang kacau ini.

Tersadar akan fikiran gilanya ini, dia langsung menggeleng cepat. kedua pipinya ia tepuk beberapa kali.

"Nggak..nggak..! Aku harus hidup, aku belum tahu ending Wild Boys" ucapnya kembali nyadarkan diri. Kiara lupa jika dia belum membaca chapter terakhir dari cerita web novel favoritnya.

Bacaan yang di rekomendasikan temannya itu benar-benar membuatnya ketagihan. Dia yang pada dasarnya tidak suka membaca, mulai tertarik membaca bab demi bab cerita itu. Berbeda dengan cerita-cerita lainnya yang selalu mengusung tema percintaan saja. Cerita 'Wild Boys' sendiri justru bertema thriller. Tentang kelima pemuda yang tidak hanya bersekolah di tempat yang sama, tapi juga merupakan grup inti dari geng motor 'Salvatore'.

Jika pembaca lain sangat tergila-gila pada kelima anggota inti geng motor ini. Berbeda dengan Kiara, gadis itu justru lebih menyukai karakter jahat di cerita ini. Kairav Agrani Pramujaya, yang biasa di panggil Kai. tokoh jahat, penghianat, arogan, dan tak bisa di atur ini menjadi orang yang di takuti di Sekolah karena sikap tegas dan disiplinnya sebagai ketua Osis. Terlebih dia jago silat, calon Perenang Nasional, dan merupakan murid yang di sayangi para guru. Tapi kelima anggota Salvatore justru menganggap Kai sebagai murid penjilat.

Meski penggambaran karakternya begitu sempurna sekaligus menyebalkan, tapi entah kenapa Kiara memilih untuk memihak Kairav. Karena menurutnya Kairav dan dirinya mempunyai satu persamaan, yaitu kesepian. Dia hanya anak yang merindukan kasih sayang dan perhatian, hal yang tidak gadis itu dapat juga. Baginya jika tidak ada yang mau memihak Kairav, maka dia sendirilah yang akan memihaknya. Terserah jika ia di pandang aneh oleh pembaca lain.

BRILLIANT SCHOOL (END)Where stories live. Discover now