02

2.8K 418 43
                                    

Di mata mereka, aku tidak lebih dari sekedar bayangan yang mengikuti raga Raja di bawah kakinya

Heeseung mungkin tidak tahu bahwa Jongseong tidak hanya memberi jarak padanya, melainkan pada semua orang termasuk suaminya sendiri, Yang Jungwon. Ia memasuki istana pada usia empat belas tahun. Bocah polos yang mengikuti perintah Sang ayah untuk mengikuti seleksi Pangeran Pendamping, pasangan bagi Putra Mahkota.

Sejak awal Jungwon tidak pernah tertarik pada kehidupan Istana. Bersaing dengan ratusan peserta lain pun hanya formalitas belaka untuk memenuhi peraturan Raja Taehyung yang mengharuskan seluruh anak bangsawan mengikuti seleksi. Jungwon mengikuti seleksi dengan ogah-ogahan tentunya. Namun, dia tetap menjaga nama baik sang Ayah agar tidak menadi bumerang bagi keluarganya.

Jungwon tidak memiliki ambisi untuk menjadi bagian dari keluarga kerajaan. Sama sekali tidak. Akan tetapi, takdir seolah mendorongnya menuju kursi Pangeran Pendamping. Saat babak penyisihan di mulai, satu persatu peserta seleksi mulai berkurang. Dari sekitar tiga ratus anak bangsawan menjadi seratus. Kemudian sepuluh, dan menyisakan dua orang.

"Apa yang akan kalian lakukan jika terpilih menjadi Pangeran Pendamping?" tanya Jungkook. Kala itu dia sudah menjadi Pangeran Permaisuri menggantikan mendiang Jihoon.

"Aku akan mengikuti jalan yang ditempuh Putra Mahkota," Jungwon melirik Jaemin, lelaki itu tampak percaya diri dengan jawabannya. Namun, Pangeran Permaisuri Jungkook tampak tak puas.

"Begitu? Kau akan mengikuti arus dan mengabaikan kayu-kayuan yang mungkin akan menyumbat aliran sungai dan membuat air tersebut meluap?"

"M—maksudku ... A—aku akan selalu mendukung Putra Mahkota, Yang Mulia permaisuri."

"Peran seorang Pangeran Pendamping bukan hanya mendukung, tetapi juga memberi Putra Mahkota nasihat atau masukan jika sewaktu-waktu jalan yang dia pilih keliru," tekan Jungkook.

Jungwon diam-diam menguap. Astaga ... kapan semua ini akan berakhir?

Ketika mata Jungkook beralih pada Jungwon, anak laki-laki itu buru-buru menegakkan tubuhnya. Bagus. Dia terlalu mengantuk untuk menjawab pertanyaaan Pangeran Permaisuri. Jungwon akan menjawab seadanya saja. Dengan begitu, dirinya tidak akan terpilih menjadi Pangeran Pendamping. Biar Jaemin sajalah yang mengambil posisi itu.

"Bagaimana denganmu, Yang Jungwon?" Jungkook bertanya lembut. Semilir angin berembus pelan menggerakan beberapa helaian sutera berwarna terang yang menggantung di langit-langit paviliun.

Keringat sebiji jagung meluncur di pelipis Jungwon, "Tidak ada jalan yang mudah di dunia ini. Setiap pilihan melahirkan pilihan lain. Melepaskan kesempatan untuk meraih kesempatan lain. Putra Mahkota pasti akan melalui jalan yang bercabang, dan  jika aku terpilih menjadi Pangeran Pendamping, aku akan menjadi seorang teman ketika dia membutuhkan teman cerita dan berdiskusi untuk membuat keputusan tepat. Kemudian, menjadi seorang Pangeran Permaisuri ketika kami memikirkan masa depan Tanah Penunjang, dan menjadi suami ketika dia membutuhkan kasing sayang. Sebagaimana gelar Pangeran Pendamping, aku akan selalu mendampinginya sesulit apapun rintangan di masa depan."

Dengan jawaban itu, Jungwon secara tak sengaja berhasil terpilih menjadi Pangeran Pendamping dari total tiga ratus peserta. Ini benar-benar mimpi buruk. Malam sebelum hari pernikahan, Jungwon diam-diam menangisi hidupnya yang akan jauh dari kata bebas. Meskipun ayah mencoba menjelaskan bahwa istana tidak seburuk yang dia pikirkan, tetapi cerita dari teman-teman yang ayahnya bekerja di Istana tentu saja lebih meyakinkan.

"Jungwon-ah. Kau tau? Lelaki yang terpilih menjadi pasangan Putra Mahkota tidak akan keluar dari Istana hidup-hidup."

"Kudengar, pribadi Putra Mahkota sangat buruk. Ayahku pernah kena semprot gara-gara gaya jalannya yang lamban seperti siput, padahal saat itu kakinya sedang terluka karena tertancap paku."

The Shadow ; jaywon auWhere stories live. Discover now