57

1.6K 225 72
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ini bukan pertama kalinya Na Jaehyun terlambat dalam memenuhi panggilan.

Bentangan Beku adalah sebuah provinsi yang seluruh daratannya diselimuti salju sepanjang tahun. Tak jarang provinsi tersebut diserang oleh badai salju, membuat segala aktivitas terpaksa dihentikan demi keselamatan.

Kebetulan sekali, Na Jaehyun terlambat dua minggu dari waktu yang telah ditentukan. Badai salju telah menolongnya. Betapa beruntung! Park Jongseong mendengus kasar, mengeluarkan sehembus tawa meremehkan. Dia sangat menanti alasan menarik yang mampu Na Jaehyun keluarkan demi membuat dirinya sendiri terbebas dari tuduhan.

Sejak kereta yang mengangkut Na Jaehyun tiba di gerbang ibu kota, dua baris prajurit istana telah menyambutnya. Lee Sunghoon ada di sana, memimpin dengan tatapan sedingin es.

Ada alasan tersendiri mengapa Na Jaehyun dikawal dengan sangat ketat. Ini untuk mencegah adanya komunikasi rahasia yang dilakukan Na Jaehyun. Dia bahkan tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan putranya, Na Jaemin.

Ruang Majelis Rapat telah dipenuhi oleh barisan para pejabat. Kim Jinseong berdiri di samping Kim Namjoon, raut wajahnya terlihat sangat buruk. Sampai kapanpun, dia tidak akan pernah menerima fakta bahwa Na Jaehyun telah menipunya!

"Ayah menyesal karena telah mengenalnya?" Kim Namjoon bertanya.

Kim Jinseong membalas disertai dengusan, "Selama ini, aku telah membuang-buang waktuku. Kurasa kata-kata itu cukup untuk menggambarkan seberapa menyesalnya ayahmu ini."

Penjaga pintu berseru, "Baginda Raja dan Yang Mulia Pangeran Permaisuri telah tiba!"

Semua orang refleks membungkukkan tubuh untuk menyambut pasangan itu. Baginda Raja melangkah masuk. Pakaian kebesarannya yang berwarna merah berkibar-kibar setiap kali dia mengambil langkah.

Sementara itu, Pangeran Permaisuri duduk dengan tenang di kursi roda. Huin Goongmin ada di belakangnya, mendorong kursi roda dengan kecepatan stabil.

Ketika Pangeran Permaisuri melewatinya, Kim Jinseong melirik laki-laki itu sejenak tanpa tahu bahwa Kim Namjoon telah memergokinya. Entah apa yang tengah dipikirkan ayahnya tentang Pangeran Permaisuri. Kim Namjoon tidak berani menebak.

Huin Goongmin serta satu Huin lainnya, membantu Pangeran Permaisuri duduk di kursi kebesaran tepat di sebelah Baginda Raja. Sekali lagi, dia tampil di hadapan banyak pejabat, tetapi karena masih dalam masa pemulihan, pakaiannya terlampau sederhana.

Yang Jungwon hanya mengenakan jubah berwarna biru lembut. Dipadu dengan jubah luaran berwarna serupa. Lengan pakaiannya terlampau panjang hingga mampu menyembunyikan kedua tangannya yang terbalut perban.

Sebagian rambutnya dibuat menjadi simpul, dijepit menggunakan jepit rambut keperakan berukir merah, sementara sebagian lagi tergerai dengan indah.

Desas-desus tentang 'Permata Tanah Penunjang' muncul sejak Jungwon mengikuti seleksi Pangeran Pendamping. Dia terkenal karena memiliki ketampanan yang dipadu dengan kecantikan lembut di atas rata-rata. Diam-diam semua orang mengagumi keindahan itu. Namun, mereka menutup mata setelah mengetahui bahwa Yang Jungwon hanya berasal dari klan kecil.

The Shadow ; jaywon auWhere stories live. Discover now