30

2.6K 327 106
                                    

Kemunculan Tangan Terampil Dari Sembilan Wilayah masih meninggalkan keterkejutan tiada akhir bagi Park Jongseong. Belum lagi fakta tentang Lee Sunghoon yang memiliki darah klan Jiurong di dalam nadinya. Dia juga melihat sendiri gerakan cekatan Jiurong Jaeyun ketika dia menusukkan jarum akupuntur secara tepat untuk mengobati Pangeran Permaisuri.

Jongseong jarang menaruh rasa kagum terutama terhadap remaja, tetapi Jiurong Jaeyun memiliki aura berbeda yang menguar dalam dirinya. Apa yang tertulis di buku kuno tentang kehebatan Jiurong dalam dunia kesehatan, selama ini Jongseong sama sekali tidak memiliki gambaran.

Entah seberapa banyak ragam kata yang diperindah untuk mendeskripsikan Tangan Terampil Dari Sembilan Wilayah. Jongseong hanya berpikir 'oh, klan jenius' setelah itu dia mengumpati Raja terdahulu yang memburu klan Jiurong.

Lalu dia melihat anak laki-laki bermantel putih, dengan rambut berwarna keemasan yang digerai dan agak bergelombang, fokus menunggu reaksi dari akupuntur. Saat itu tulisan-tulisan di buku kuno itu seolah-olah keluar dalam wujud anak laki-laki bernama Jiurong Jaeyun.

Jika Park Jongseong bisa membangun hubungan baik dengan klan Jiurong, wabah cacar yang saat ini masih berlangsung mungkin bisa teratasi.

Akan tetapi, sebelum itu Jongseong harus memastikan kondisi klan Jiurong itu sendiri.

Bagaimana pandangan klan Jiurong terhadap keluarga kerajaan setelah berabad-abad berlalu? Kerajaan telah melakukan dosa besar dengan membantai Tangan Terampil Dari Sembilan Wilayah, padahal saat itu, klan Jiurong hanya melakukan perlawanan untuk menegakkan keadilan demi melindungi rasnya.

Di sisi lain Jongseong senang dengan kehadiran Tangan Terampil Dari Sembilan Wilayah, tetapi di sisi lain dia diliputi rasa gelisah.

Dendam tidak mengingat waktu. Bagaimana jika kemunculan Jiurong menjadi pertanda akan adanya balas dendam? Walaupun Sunghoon menyangkal dengan tegas dan berjanji untuk melindungi Tanah Penunjang, Jongseong tidak bisa untuk tidak waspada.

Lee Sunghoon menundukkan kepala, "Saat ini Jiurong Jaeyun sedang memulihkan kondisi adikku. Dia akan sedikit terlambat. Mohon Baginda Raja memaafkannya."

Jongseong mengangguk, "Tidak masalah. Nyawa adikmu saat ini jauh lebih penting."

"Hamba tidak berani," Lee Sunghoon menyangkal.

Keheningan menyelimuti begitu pelayan datang dan menuangkan teh bening ke dalam cangkir giok putih. Jongseong menyuruh mereka pergi, kemudian meneguk tehnya sendiri diikuti oleh Lee Sunghoon.

"Apakah Jiurong Jaeyun tinggal di sekitar Liaoling? Dia terlihat santai berjalan ke sana ke mari menunjukkan rambutnya tanpa takut dikenali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah Jiurong Jaeyun tinggal di sekitar Liaoling? Dia terlihat santai berjalan ke sana ke mari menunjukkan rambutnya tanpa takut dikenali."

Pertanyaan Jongseong bukan sekadar basa-basi belaka. Lee Suyeon telah menghilang selama bertahun-tahun dan baru ditemukan beberapa jam yang lalu. Sunghoon pasti telah mengabari Jiurong Jaeyun tentang keberadaan adiknya itu, tetapi bagaimana bisa dia datang ke rumah bangsawan Han dengan begitu cepat?

The Shadow ; jaywon auWhere stories live. Discover now