2

28.5K 2.8K 165
                                    

"Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impontensi, gangguan kehamilan dan janin," seru Xena.

Sagara terkejut, menoleh sedikit tetapi langsung melanjutkan isapan rokoknya.

"Gue gak bakal hamil," jawab Aga.

"Lho? Aku cuma sebutin papan iklan yang tadi aku baca di jalan pas jalan ke Bandung," balas Xena.

Aga terkekeh. "Belum tidur?" tanyanya.

Xena menggeleng. "Tempat baru. Susah. Kamu sendiri gak tidur? Tadi pas makan malam mata kamu merah."

"Malu sama bulan kalau jam segini udah tidur."

"Insomnia, perokok aktif, kamu suka mabuk juga gak?" tanya Xena berani dan Aga mengangguk.

"Umur kamu kayaknya pendek deh. Habisnya gak sayang sama badan kamu."

Aga terkejut dengan kalimat yang gadis baru ini lontarkan. Aga akui untuk ukuran gadis lembut dan baru, keberanian Xena sangat tinggi. Ini percakapan pertama mereka, kenalan aja belum bener tapi Xena langsung bilang kalau umurnya bakal pendek.

Gak sedikit orang yang meminta Aga mengurangi kecanduannya terhadap alkohol dan rokok apalagi Ita. Tapi, semuanya susah buat Aga karena memang belum ada niatnya. Aga masih butuh dua hal luar biasa ini agar menjaga kewarasannya.

"Mau tau satu hal gak? Lo pasti kaget," tanya Aga.

"Mau. Apa?"

"Gue anak kedokteran lho."

"Hah? Kamu gila?"

Aga tertawa melihat reaksi Xena yang tidak ia sangka-sangka. Jika dipikirkan lagi, mahasiswa kedokteran yang tugasnya nanti menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa orang banyak malah sibuk menghancurkan dirinya sendiri.

"Bisa juga lo ngomong gila?" Tawa Aga pecah sembari bertanya.

"Aku cuma ngomong pake aku-kamu, bukan berarti aku gak bisa ngomong kasar," ujar Xena.

Aga masih tertawa disela-sela hisapan rokoknya. "Coba ngomong anjing," pinta Aga.

"Anjing," nurut Xena.

Wajah polos Xena, nada lembutnya serta tubuh mungilnya sangat jauh dari gambaran ideal seseorang yang ngomong kasar. Semua itu membuat tawa Aga kali ini beneran lepas. Jika di ingat-ingat lagi, ini pertama kalinya tawa Aga lepas selama satu tahun belakangan dan bukan karena Haris.

"Jangan di ulangin lagi, lo gak cocok ngomong kasar."

"Kamu jangan minta lagi makanya," debat Xena.

"Kalau gue minta lagi emang lo bakal lakuin?" tanya Aga.

Aga itu jarang ngobrol banyak. Gak kayak teman kontrakan lainnya yang kalau gak ngebacot sehari langsung demam. Tapi, ngobrol sama Xena ia akui seru.

Xena mengangguk. "Soalnya kamu jadi ketawa. Dari sore tadi abisnya kayak orang gak niat hidup," sindir Xena.

Ada jeda sunyi setelah Xena mengatakan hal itu. Pertama karena Xena mendadak mulai mengantuk dan kedua karena Aga kembali tenggelam pada pemikirannya.

"Masuk sana. Lo udah mulai ngantuk kayaknya," tukas Aga.

"Iya nih mau kok. Kamu juga habis rokok itu langsung masuk. Udah malah kutangan yang ada keren enggak, masuk angin iya."

Alcohol, Cigarettes, You ✔Where stories live. Discover now