34

15.3K 1.8K 241
                                    

Malamnya

Aga yakin bahwa obat bius seharusnya tidak bereaksi selama ini, ini pasti antara Xena yang beneran tidur atau pura-pura tidur. Entah yang mana Aga juga tidak peduli karena sekarang Xena-nya sudah bangun.

Xena-nya, cibir Aga dalam hati.

"Kok kamu belum pulang?" tanya Xena saat pertama kali ia membuka mata, yang di dapat adalah pemandangan Aga dengan balutan jas dokter.

Nilai dari Xena, 100.

"Nungguin lo sadar. Tidurnya lama banget?"

"Ketiduran kayaknya deh," jawab Xena jujur.

Aga berpindah tempat duduk. Awalnya ia duduk di sofa depan tempat tidur Xena, sekarang ia mendekat menjadi di satu kursi kosong tepat di sebelah tempat tidur gadis itu.

Duduk disana tidak membuat percakapan Aga dan Xena jadi lancar, malahan semakin mandet. Aga tidak tahu berbicara apa dan Xena tidak tahu memulai bagaimana. Kesalahan 10 tahun lalu tidak membingungkan sama sekali jika dibandingkan dengan kecanggungan saat ini.

Tidak ada yang memulai, jadi ada baiknya mereka sama-sama menikmati keheningan yang sengaja mereka ciptakan.

"Aga apa kabar?"

Baik, Xena yang memulai percakapan pertama dimulai dari bertukar kabar. Benar bukan? Seharusnya semua dimulai dengan menanyakan kabar? Semacam update kehidupan.

"Gak lebih baik tapi lagi yang paling baik. Lo sendiri?"

Xena mengangguk lemah, memiringkan posisinya agar bisa menatap Aga. Xena pun tidak munafik jika tidak memiliki rasa rindu yang sama tingginya dengan Aga. Tapi, bukan itu poinnya.

"Baik."

Aga menatap Xena seraya gadis itu tidak berhenti menatap wajahnya. "Kenapa ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Aga.

Xena tersenyum malu lalu ia mengatakan dengan berani.

"Why you're so handsome?"

Giliran Aga yang terkekeh, membuang wajahnya agar tidak berhadapan langsung dengan wajah Xena. Aga malu.

"Kayaknya udah dari dulu. Mungkin lo udah lama gak ketemu gue makanya berasa makin ganteng."

"Bisa jadi."

Diam lagi.

Rasanya Aga membutuhkan Haris atau Tara sekarang juga untuk memeriahkan suasana. Aga mungkin penyuka keheningan tapi disaat bersama Xena dalam keadaan 10 tahun tidak bertemu tentu bukan hal yang Aga sukai!

Ia harus berbicara sangat banyak dengan Xena atau lebih ekstreme-nya lagi ia harus mendapatkan kembali gadis ini. Kali ini beneran.

"Xen-

Aga baru mau manggil tapi buru-buru Xena potong.

"Jangan ngomongin masa lalu ya? Anggap aja udah selesai," pinta Xena.

Aga tertegun karena ia baru saja ingin mengutarakan permintaan maaf klasik yang biasa diucapkan orang yang baru pertama kali lagi bertemu setelah kesalah pahaman panjang.

Aga mengalah dan ia mengangguk, merutuki dirinya sendiri karena perjalanannya akan sangat panjang setelah ini.

Tapi, tetap saja. Maaf adalah sesuatu yang harus diutarakan walaupun terdengar basi.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Where stories live. Discover now