12

20.5K 2.3K 181
                                    

Haiii! Kalau reaksinya heboh, aku double update malam ini.. hehe.

Chapter ini pengantar masuknya Juan, huehuehue.

.
.

Dua hari setelahnya

Jatah minum Aga bulan ini akhirnya ia putuskan untuk digunakan malam ini bersama Naren, Bima, Jidan, Ale dan Haris.

Walaupun atas ijin gadis yang ada dipikirannya 24/7 itu, tetapi gadis itu tetap menentang.

Alhasil, Aga tidak boleh mencari Xena atas keinginan gadis itu sendiri sampai ia sadar.

"Gue liat lo ciuman anjir," ujar Naren.

Dua hari lalu, Naren melihat ciuman Aga dengan Xena. Naren tidak melihat proses bagaimananya, ia hanya melihat klimaksnya saja.

"Sama siapa?" tanya Ale heboh.

"Tara?" tebak Haris.

Pilus kesayangan Jidan kalau lagi mabuk pun melayang secara sukarela ke arah Haris.

"Lo gila, Ris?" sahut Jidan.

"Ya siapa lagi coba? Cewek cuma 3. Xena kan cewek gue," jawab Haris bercanda.

Semuanya spontan ngakak. Haris dan dunianya memang perlu dijadikan satu novel tersendiri karena isinya halu semua.

"Kasian Xena punya cowok bentukan kayak lo," ejek Bima.

"Jadi sama Xena?" tanya Haris tertuju pada Aga.

Aga tidak menjawab. Jadilah Haris menatap Naren untuk menuntut jawaban.

"Iya sama Xena," jawab Naren.

Haris balik natap Aga lagi. Jidan, Bima dan Ale pun juga karena kaget. Mereka tahu kalau Xena dan Aga dekat not in a friendship way tapi mereka cukup gak nyangka aja kalau ternyata udah sejauh ini.

Sampai ciuman soalnya.

"Ga, serius nanya. Lo beneran mau seriusin Xena?" tanya Bima.

"Bim, mikir aja. Si anjing bisa ngurangin rokok sama minum dalam sekejap. Apalagi kalau bukan niatnya serius?" sahut Naren.

Jujur semua disini takjub dengan kegigihan Aga mempertahankan agenda menguranginya itu. Jarang orang bisa langsung telaten kayak Aga.

Sebenarnya balik lagi, semua orang bisa asalkan ada niat sama tujuannya dari kenapa harus mengurangi.

"Serius sama terdeteksi bucin tolol," timpal Jidan.

"Ngaca, jing," sahut Ale.

"Anjir pada sewot-sewot amat dah," protes Jidan.

Asal semuanya tahu, Jidan adalah definisi bucin tolol yang sesungguhnya. Aga belum ada apa-apanya kalau dibandingkan Jidan.

"Gue nanya Aga. Tapi, yang jawab lo pada. Heran," omel Bima.

"Tapi jujur, Ga. Lo beneran gila sih gue bilang," ujar Ale mengembalikan topik pembicaraan.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang