23

16.1K 1.8K 149
                                    

Juan bukan sebuah ancaman jika Aga melihatnya dari sudut yang tepat. Tapi, rasanya jika menyangkut Xena semuanya terasa tergesa-gesa, belum sempat berpikir tapi Aga sudah bertindak.

"Kamu kenapa sih?" tanya Xena.

Sejak pagi sampai sore ini Aga terlihat uring-uringan, cowok itu sedang belajar tapi siapapun bisa tahu bahwa pikirannya tidak pada buku teori yang ia baca karena bukunya terbalik.

"Gak kenapa-kenapa. Emangnya kenapa?" balas Aga.

"Kalau ada apa-apa itu cerita, bukan malah kesel sendiri, Aga.."

"Gue lagi belajar," tukas Aga.

"Buku kamu terbalik," tegur Xena.

Aga melihat bukunya dengan lekat dan baru menyadari karena memang bukunya terbalik. Sejak hari dimana ia menceritakan pada Naren apa yang ia rasakan, pikirannya langsung berantakan. Bagaimana bisa seseorang yang baru masuk ke kehidupannya bisa mengacak-ngacak tatanan perasaanya sedemikian rupa?

"GUE DOAIN AGA GAK CUMLAUDE LAGI, BIAR GUE BISA SOMBONG," teriak Haris gak tau diri dari belakang.

Aga jadi curiga sesaat, kenapa disetiap ada Xena sekarang ada Haris sih? Aga bisa mengkategorikan dirinya sakit jiwa jika mulai merasakan cemburu ke Haris. Otak Aga sadar tapi perasaannya mengelak semua saran dari otaknya. Ini yang dinamakan hati dan pikiran gak pernah sejalan.

"Aga gak cumlaude juga lo gak bisa sombong. Inget IPK lo kayak berat badan bayi," sela Tara.

Berat badan bayi 2,6 KG alias IPK-nya Haris itu 2,6. Rendah sih tapi gak malu-maluin juga, kan?

"Lah kayak IPK lo gak sama aja."

"Beda, kalau lo bayi kurus, gue bayi gendut."

"Iya, kan lo emang gendut. Tumben sadar?"

"HARIS!"

"TARA!"

"Lah, si pinter malah panggil-panggilan," sela Bima yang tiba-tiba muncul.

Alarm pertikaian Tara dan Haris sudah berbunyi secara telepati, jadi siapapun yang menerima signal itu entah berasal dari mana punya keinginan sendiri untuk keluar tanpa dipanggil, tak terkecuali Juan.

Suasana hati Aga makin-makin buruknya. Disclaimer! Aga tidak membenci Juan in a person tapi dia benci bagaimana cowok itu dekat dengan Xena padahal dekatnya juga sebagai teman.

Aga salah langkah sebenarnya, ini ruginya ada di dia semua sekarang.

Jatuh cinta itu juga sebuah permainan strategi bagaimana berusaha agar tidak jatuh terlalu dalam, tidak terlalu mencintai lebih dari orang yang dicintai namun tidak terlalu tidak mencintai juga. Dimana yang jatuh cinta lebih dalam duluan maka bisa dianggap kalah karena sebenarnya mencintai duluan itu sebuah kerugian di tengah-tengah aktivitas kehidupan yang bernama jatuh cinta.

"Juan sini," panggil Xena geram.

Xena seperti tahu apa yang terjadi pada Aga, jadi dia akan meluruskan semuanya sekarang. Kejadian masa lalu yang di alaminya bukan sesuatu yang hanya bisa dipasrahkan sembari berharap hal itu tidak terulang jika tidak ada usaha dan perbaikan di masa sekarang. Xena mau belajar dari semua itu, belajar dimana pentingnya menyampaikan sesuatu, menjelaskan sesuatu.

Juan nurut aja dan duduk di sebelah Aga sesuai tempat yang Xena tunjuk.

Semuanya keluar kecuali Ita yang masih tidur dan Naren yang ada di kampus. Membiarkan Aga dan Juan di kelilingi bak sedang menjadi dua lawan dalam sebuah medan arena perang.

"Lo ngapain, Xena?" tanya Aga, nadanya frustasi.

Xena sayang Aga dan cowok itu harus tahu. Semua ini bukan hanya melibatkan perasaan cowok itu tapi juga melibatkan kekhawatiran gadis itu. Kalau antara Aga dan Xena mau berhasil ya harus ada usaha keduanya di tengah-tengah perasaan individu yang terlanjur rusak.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang