9

21.1K 2.2K 138
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak, hehe.
Jejaknya banyak aku janji rajin update

.
.

Jam 11 malam dan besok Aga kuliah.

"AGA! AGA! MAIN YUK!" teriak Haris di depan kamar Aga.

Entah kenapa malam ini Haris sama Ale lagi kepengin banget minum, yang jelas bukan minum air putih karena kalau air putih mereka tinggal turun ke lantai satu.

"Main apa?" teriak Aga dari dalam kamarnya.

"Si anjing gak keluar," gumam Ale.

"ABC 5 DASAR! HEWAN APA YA DEPANNYA J? JAGARA," seru Haris setengah kesal setengah santai, tapi emang anaknya gak pernah nyantai jadi kedengerannya kayak ngegas mulu.

Xena berdiri di depan kamar Aga karena Haris dan Ale teriak-teriak. Niat Xena juga minum tapi minum air yang suci.

"Kalian kenapa?" tanya Xena.

"Good night, Sunshine," sapaan khas Haris yang ia selalu pakai untuk Xena.

"Iya, selamat malam juga, Ris." Dan kocaknya Xena selalu membalas.

Aga keluar dari kamarnya lalu menangkap sosok yang tadi ia sengaja hindari. Xena. Sejak tadi di balkon Aga menyumpahi pikirannya sendiri, bagaimana mata dan otaknya hanya langsung terfokus ke satu titik di bagian wajah Xena ketika bertemu gadis itu.

Bibirnya.

Shit, batin Aga. Lagi-lagi otaknya langsung mengarahkan matanya ke Bibir Xena yang tadi bagian bawahnya sempat ia sentuh.

Aga juga malam ini gak mau minum karena besok kuliah, rencananya, tapi rencananya berubah 180 derajat. Dia butuh pemegang tahta kedua penjaga kewarasannya, yaitu alkohol. Bayangan bibir gadis itu harus segera pergi dari kepalanya sebelum dia menggila.

"Ngapain lo?" tanya Aga sewot.

Tipikal cowok gengsi yang lain di mata, lain di hati, lain di mulut. Kenalin, si klasik Sagara.

"Mau ambil air," jawab Xena masih dengan polosnya.

Di balkon tadi, Aga meninggalkan Xena begitu saja dengan satu kata ketus dan Xena gak ngerti alasan kenapa cowok itu tiba-tiba jadi sewot. Gak ngerti dan cenderung gak peduli sebenarnya.

"Di depan kamar gue gitu ambilnya?"

Xena menatap Aga gak kalah sewot. Xena mungkin sabar, tapi untuk hal-hal yang jelas dan yang cowok itu lakukan sekarang saat ini entah di luar apapun itu alasannya sangat tidak jelas.

"Kamu kenapa sih? Tiba-tiba jadi sewot?" tanya Xena gamblang.

"Oh, tiba-tiba perhatian? Mau tau gue kenapa?"

"Ga, asli, lo kayak cewek dah," potong Ale berpendapat.

Xena menatap Ale bangga. "Tuh kan! Aku juga ngerasa begitu. Aku kira aku doang," tukas Xena sependapat.

Ale gegayaan juga langsung ngajak Xena tos dan tentu dibalas sama gadis itu.

"Terus, aku juga gak mau tau kamu kenapa dan aku gak lagi perhatian. Soalnya kamu gak jelas," ucap Xena lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Ale dan Haris yang tertawa terbahak-bahak, dan Aga yang linglung.

Aga beneran jadi tolol sekarang. Buru-buru deh dia besok masuk kampus terus ngasih predikat cumlaude gantengnya itu ke siapapun yang bisa menjaga kewarasannya di depan Xena.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora