10

22.2K 2.2K 135
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak. Hehe.

.
.

"Aku gak suka cowok pemabuk."

"Kalau ngerokok?" Si Aga malah nawar.

Bentar, ada yang perlu diluruskan dulu. Ini bukan Aga nembak Xena dadakan tapi Aga nanya kenapa tadi pagi Xena menghindar.

Cowok itu tahu kalau Xena tadi pagi bohong soal Juan karena setelah beberapa menit kepergian Xena, Aga nyusul ke depan.

"Ngerokok juga enggak."

Lah, terus gue gimana dong? Aga dalam hati bertanya kayak gitu tapi kembali lagi ini adalah si klasik Sagara yang lain di mata, lain di hati, lain di mulut.

"Kalau gak ngerokok sama minum alkohol terus dia main barbie gitu? Atau sex bebas?"

Xena memukul lengan Aga yang disebelahnya. "Kenapa kamu ngaco sih? Emang kalau jadi cowok harus merokok, suka mabuk sama pernah sex bebas?" balas Xena bertanya.

"Enggak harus tapi mostly kayak gitu. Gue cowok, Xen, percaya aja sama kata-kata gue."

"Itu tuh pemikiran yang harus dilurusin sama cowok-cowok kayak kamu. Asap rokok kamu menganggu, lihat nih kena aku!"

Omelan Xena barusan membuat Aga langsung dengan sadar memindahkan arah asap rokoknya ke arah berlawanan agar tidak mengenai langsung ke gadis itu. Makan sore menjelang malam ini jatuh pada Sate Pak Min yang ada di belakang kampus, tempatnya tendaan jadi Aga bebas merokok disini.

"Minum alkohol itu bahaya. Merusak tubuh sama bikin otak kamu gak ke kontrol. Kamu bisa ngelakuin hal-hal gak wajar saat kamu mabuk. Bisa merugikan diri sendiri apalagi orang lain," lanjut Xena.

Aga lagi berperan jadi Bima alias pendengar yang baik, membiarkan gadis di hadapannya memaki semua sifat buruknya sampai puas. Aga gak munafik buat sadar kalau semua kebiasaannya itu merupakan kebiasaan buruk.

"Lo punya trauma ya sama cowok mabok?" tebak Aga.

Sudah dibilang jangan pernah meragukan kecepatan berpikir dan menganalisis situasi seorang Sagara karena dia terlahir sempurna akan kepintaran. Semua kata-kata Xena cukup menyudutkan ke satu biang masalah, bukan Aga, tapi traumanya.

Xena bungkam.

"Lo diam berarti gue benar," ujar Aga bangga.

"Mau kasih tau gue atau?"

"Buat apa kasih tau kamu?" tanya Xena.

"Kita tinggal bareng, Xena. Kalau ada yang buat lo gak nyaman lebih baik dikasih tau. Gue juga gak mau lo ngehindar kayak tadi," ungkap Aga.

"Gue tau ya lo gak berangkat sama Juan."

"Rasanya aneh kalau lo ngehindar."

"Sekalian bantuin gue."

Xena menatap Aga tidak percaya dengan semua runtutan non-stop yang cowok itu utarakan barusan. "Kamu kenapa bawel banget sih, Ga?"

Aga mau berhenti main kucing-kucingan sama perasaannya kalau memang ia mau mencari tahu rasa apa sebenarnya dengan gadis dihadapannya maka akan ia lakukan.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang