17

18.3K 2.2K 204
                                    

Dua minggu setelahnya

Penolakan yang bisa dibilang tidak sepenuhnya berupa penolakan karena Aga juga tidak benar-benar bertanya berubah menjadi sebuah tindakan afeksi yang semakin meningkat. Bak kedua magnet berbeda yang saling tarik menarik, Xena sama Aga udah kayak satu paket. Buy one get one, dimana ada Aga disana pasti ada Xena, tidak terkecuali saat Xena ngerjain tugas bareng sama Juan dimana sudah menjadi kebiasaan mereka. Aga akan tetap ikut, bedanya sekarang dia tidak hanya diam dan kesal, Aga ikut mengerjakan tugas.

Sayangnya hari ini Juan ngajak Xena pergi ke mol, tapi Aga berhalangan. Hari ini jadwal praktikum-nya yang sempat tertunda minggu lalu, pasalnya Aga ingin merutuki dosen itu karena bisa-bisanya minggu lalu membatalkan. 

"Ganti hari aja sih. Gue hari ini gak bisa," ujar Aga.

"Kalau kamu gak  bisa ya aku berdua aja sama Juan."

"Gak boleh," tukas Aga tegas.

"Kamu nyebelin."

Gak tahu ini suatu keberuntungan atau kesialan, tiba-tiba Tara lewat di hadapan mereka dan langsung Aga tarik tangan gadis itu. 

"Hari ini lo ngapain?" tanya Aga sigap.

"Rebahan," jawab Tara. 

Tara sama Xena itu punya jadwal kuliah yang sama, berarti sama dengan Juan juga. Xena libur, Tara libur, Xena ngampus, Tara juga ngampus, makanya Xena lebih banyak bareng Tara semester ini buat bolak-balik kampus sama cari makan siang.

"Temenin Xena pergi sama Juan," perintah Aga.

Tara menatap Aga sombong, merasa di angan karena cowok ini jelas akan sujud untuk meminta bantuannya.

Aga paham yang Tara maksud. "Tolong," pintanya.

"Kapan? Sama kemana, Xen?" tanya Tara sekarang ditujukan pada Xena.

"Siang ini, mau ke mol. Kamu beneran gakpapa?" tanya Xena tidak enak hati.

Permintaan Aga suka banget melibatkan sampai menyulitkan orang lain padahal ini semua demi ketenangan Aga sendiri. Dia-nya tenang tapi orang lain yang repot. Untungnya Tara tipe cewek yang suka banget nge-mol jadinya mengesampingkan egois-nya Aga, Tara juga senang.

"Gakpapa. Gue mau ke nyalon juga biar sekalian sama lo," jawab Tara.

"Ita?"

"Ita kelas," potong Aga.

Setelah bisa berangkat ngampus dengan tenang, Aga ancang-ancang meninggalkan Xena dan Tara. Ditatapnya Tara sekali sebelum, tatapannya memperingati sekaligus berterima kasih.

"Titip," pinta Aga menepuk bahu Tara sebelum cowok itu beneran pergi.

"Count on me, bro."

.
.

Agenda Tara yang menemani Juan dan Xena pergi malah berubah menjadi agenda dimana Juan nemenin Tara sama Xena nge-mol. 

Juan be like: untung cakep.

"Ju, kamu gakpapa nunggu disini?" tanya Xena tidak enak hati.

Tara ngajak dia pergi ke salon dimana Xena tahu itu gak akan sebentar. Gak ada kata sebentar di saat cewek pergi nyalon apalagi sama cewek lainnya. Juan cuma bisa mengangguk pasrah, gak mungkin dia ninggalin dua gadis ini walaupun sebenarnya mungkin aja tapi Juan enggan.

"Santai, gue bisa sambil baca. Lo berdua nyalon aja gakpapa," ujar Juan.

Tara senyum kesenangan dan mengajak Juan high five tanpa visi misi. "Thanks, Ju. Nanti gue traktir makan habis ini," balas Tara riang.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ