27

15K 1.7K 129
                                    

Sabtu, Camping

Ita, Tara sama Xena sibuk foto-foto di segala sudut dengan gaya yang sama aja menurut Naren si tukang moto-nya. Haris, Aga dan Ale sibuk masang tenda. Bima sama Juan sibuk nyiapin makan malam. Jidan sibuk bukain gulungan sleeping bag.

Semua orang mungkin tahu kalau Aga dan Xena sedang tidak dalam kondisi hubungan yang baik, tapi biarlah itu menjadi masalah yang nantinya semoganya akan selesai dengan sendirinya. Terkadang memang akan ada masalah yang bisa selesai dengan sendirinya.

"Na, sebelah sini dong!" pinta Tara menunjuk ke arah satu spot foto yang menurut Naren sama aja kayak sebelumnya.

Naren ngangguk, nurut aja. Bisa apa dia kalau lawannya pemegang tahta tertinggi di dunia? Alias perempuan.

"Hmmm," jawab Naren.

Tara bikin peace sign, Ita bikin sunshine pose dan Xena berkacak pinggang. Gaya klasik semua cewek kalau foto kecuali mereka selebgram.

"INI SLEEPING BAG BANYAK BANGET DAH? GUE BUKA 3 AJA YA?" omel Jidan.

"Lah, 7 nya mau tidur dimana? Api unggun?" sahut Ale mendadak emosi.

"Bisa gak?"

Gubrak! Jidan pake nanya.

"Bisa. Tapi lo aja ya?"

"Berdua sama lo gimana?"

"Bertiga sama Haris," jawab Ale.

Ale emang gak akan mati sendiri, kalau pun harus dia udah pasti ngajak Haris. 

"Si anjing. UUG," protes Haris.

"Apaan anjir UUG?" tanya Ale setengah ngakak udah bisa nebak kalau ada unsur aneh-anehnya.

"Ujung-ujungnya-gue," jawab Haris.

Ale sama Haris masang tenda sambil ketawa-ketawa, temennya yang satu masang tendanya sambil cemberut.

"Ga, bibir lo ditekuk kayak gitu gak bikin ini tenda makin cepet kepasangnya," sindir Ale.

Aga tuh emang lagi moody banget kayak abg labil belakangan ini. Tujuannya Ita jalan-jalan ya buat naikin mood kembarannya, bukan buat kembarannya masang tenda sambil cemberut.

"Terus gue harus nangis?"

"Bisa jadi. Lebih mending daripada cemberut. Sebel gue liatnya," protes Haris ikut-ikutan.

Aga daritadi tahu kalau Xena ngeliatin dia, tapi gadis itu gak tahu kalau Aga sadar. Mau ngajak ngomong tapi Aga gak pandai basa-basi apalagi waktu mood-nya masih berantakan, sedangkan Xena terlalu takut untuk memulai.

"Ajak ngomong duluan, berantem lebih dari 1 hari gak baik," kata Naren entah darimana cowok itu tiba-tiba muncul dan berbisik ke Aga.

"Sebenernya lo berdua tuh diem-dieman kenapa sih?" tanya Bima.

Setelah Naren menyingkir, terbitlah Bima.

"Aku yang salah sama Aga," sahut Xena.

Bima belum menyingkir, sudah terbit Xena.

"Gue juga salah," balas Aga.

Bima menahan tawa. "Gue perlu gak nih ikutan ngomong gue juga salah? Biar pas kita bertiga," ledek Bima.

Aga melemparkan pasak yang ia genggam ke arah sahabatnya itu dan membuat Bima sedikit menghindar soalnya kalau kena kan sakit juga.

"Bercanda lo serem," protes Bima.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Where stories live. Discover now