11

21.1K 2.4K 298
                                    

Yang rajin ninggalin jejak nanti disenyumin Naren di akhir chapter ini.

.
.

1 bulan kemudian


Mimpi buruk itu datang lagi.

Kali ini lebih terasa nyata seakan-akan bajingan itu menyentuh kulit Xena lagi, mengelusnya dengan rakus lalu menampar wajahnya. Satu tamparan di alam bawah sadar Xena, membangunkan gadis itu sepenuhnya. Peluh keringatnya pun bercucuran di sekitar wajah mulusnya tanda bukan udara panas yang menyebabkannya tetapi ketakutan dari trauma masa lalu.

Xena keluar dari kamar kontrakannya mencari udara segar dengan balkon sebagai tujuannya.

Lagi-lagi seperti biasa Aga disana tapi ada pembedanya, yaitu tidak ada rokok di sela-sela bibirnya atau pertengahan jarinya.

"Xena? Lo ngapa keringetan tengah malam dah?" tanya Haris.

Aga sampai menoleh mendengar nama Xena disebutkan.

"Kok belum tidur?" tanya Aga, nadanya panik saat menyadari keringat Xena.

"Lo mimpiin Haris pasti ya? Sampe takut gitu, Xen," tanya Ale.

"Kenapa kalau yang jelek-jelek pasti gue sih?"

"Soalnya Jidan gak jelek. Naren gak jelek. Bima lumayan. Aga paling gak jelek. Gue setara Bima. Lo doang, Ris!" ejek Ale.

Xena tertawa. Bersyukur dia keluar dari kamarnya dan menemukan dua manusia ajaib ini. "Haris ganteng kok," bela Xena.

"Nah ini! Bentuk-bentuk apresiasi terhadap ciptaan Tuhan. Kalau menurut lo, gue ganteng. Menurut gue, lo cantik. Gimana kalau kita pacaran aja?" goda Haris.

"HAHAHAHAHA," suara tawa Tara menggelegar bak Mr. K yang muncul di balkon tiba-tiba.

"TAR, ANJING LAH. BEHAVE DIKIT NAPA KETAWANYA. GUE KAGET BANGSAT," omel Haris karena jujur dia beneran kaget.

"Jujurly, gak sekaget itu sih. Haris aja yang lebay," sahut Ale.

"Le, najis banget lo jujurly jujurly. Gak cocok sama muka bejad lo," protes Haris.

Kalau udah ada Haris sama Ale plus ketambahan Tara, udah pasti gak ada yang bener obrolannya.

Aga meninggalkan mereka semua yang tampak tidak peduli dengan perginya cowok itu, tak terkecuali Xena. Percakapan ngalor ngidul Ale, Tara dan Haris jauh lebih menarik untuknya.

Aga kembali dengan hoodie abu-abunya dan ia serahkan ke Xena.

"Bandung lagi dingin. Pake," pinta cowok itu.

"RIS! BANDUNG LAGI DINGIN RIS! PADAHAL DIA SENDIRI KUTANGAN," teriak Ale heboh.

"RIS! BANDUNG LAGI DINGIN RIS! PADAHAL DIA SENDIRI KUTANGAN," teriak Ale heboh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alcohol, Cigarettes, You ✔Where stories live. Discover now