°°°
Sedari tadi malam.. hingga paginya. adijah selalu di hantui dengan kejadian malam tadi. hingga pagi ini masih saja memikirkan nya , sambil terdiam menghiraukan sedari tadi Umi dan Abi nya menatap heran adijah yang nampak berbeda dari hari biasanya.
Umi menatap putrinya yang nampak asik melamum seraya mengaduk-aduk makanannya yang sedari tadi belum sama sekali adijah sentuh sama sekali.
"Dijah.. kamu kenapa nak?" tanya umi dengan wajah khawatirnya
Adijah tersentak kaget, ia lantas menoleh ke arah uminya yang sedang memandanginya juga. mendehem pelan, menghilangkan pikirannya yang sedang kacaunya ini.
Adijah menggeleng pelan, "Ngak papa kok, umi." jawabnya seadanya seraya tersenyum tipis.
Umi memicing mata tak percaya, " kalau kamu lagi kurang enak badan ngak usah paksain ke sekolah yah."
Adijah kegegapan, "E-eh, enggak ko umi. dijah sehat walhafiat kok."elaknya sambil menggeleng kepala cepat
"Yaa udah.. tapi tuh, di makan dong makanannya sayang.." Pintanya di angguki oleh adijah.
"Iya, umi"
Degan wajah tak semangatnya, adijah segera menghabisi makanannya. Setelah habis, ia segera mengsalimi umi dam abi nya. Menyambar kunci motor berwarna merahnya, lalu menangcap gas menuju ke sekolahnya.
Adija bersenandung sambil menikmati pagi cerah ini dengan senyum terpancar di wajah cantiknya. Seketika ia melupakan masalahnya sejenak hanya untuk menikmati pagi yang cerah ini.
"Duqtu walalan atakhola ... 'An milãdil mabrus"
Perjalananya ia nikmati dengan solawat yang lagi trend saat ini. Suaranya begitu syahdu dan merdu jika di dengar.
Tak berselang beberapa menit Adijah telah sampai di SMAN 2 HIGH SCHOOL. sekolah yang menegah nasional dengan gaya modern tentunya. sekolah dengan gedung bertingkat dua ini serta bangunan yang kokoh serta luas juga. Tak hayal Jika bersekolah di sini pasti bakalan betah.
Adijah memberhentikan motornya di depan gerbang. Ia bisa melihat pak sumang penjaga sekolah tengah menyeruput kopi hitam pekatnya seraya melihat majalah di pagi hari yang cerah ini.
"Assalamu alaikum, pak sumang..." salam dijah sopan
"Waalaikum salam ... ehh! neng adijah." balas pak sumang tersenyum melihat adijah
Setelah menyapa pak sumang ia berpamitan dan melajukan motornya menuju parkiran Khusus untuk motor SMAN 2 high School.
"DIJAHH!"
YOU ARE READING
Masyaallah, Suami! (End)
Teen Fiction{TAHAP REVISI} Adijah tidak menyangka, ternyata lelaki yang selama ini di kagumi adalah jodohnya! -- Berawal dari Kedua orang tuanya Menjodohkannya dengan lelaki tampan dan paham agama yang teryata.. adalah lelaki most wanted di sekolahnya. sekaligu...