42. penyelamat.

671 41 0
                                    

Assalamu'alaikum..
Gimana sekolah kalian? Tetap semangat yahh!!

Guys menurut kalian, aku tamatin cerita ini sad end atau happy end?

Yang pilih sad?

Pilih happy?

Voteenya jangan lupaaa<33

Selamatt membacaa.

Selamatt membacaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Wajah yang masih terlihat jejak air mata, pakaian sekolah yang sudah kotor dan lesu. Bahkan, wajahnya kini terdapat luka memar di pelipis bahkan di pipinya. Gadis itu nampak sangat menyedihkan dengan tali yang terikat di kedua tangannya bahkan di kakinya, dia seperti hewan yang tak di biarkan kabur dari sangkarnya.

Ruangan sempit yang hanya bermuatan satu orang di dalamnya. Persis seperti di dalam penjara. Dia adijah yang kini hanya bisa melamun memikirkan caranya agar ia bisa keluar dari sini.

Tadi.. Ia sempat di tarik paksa agar meninggalkan ruangan yang di tempati sebelumnya, dan berakhirlah ia di sini di ruangan yang sangat sempit menurutnya.

Adijah tersenyum pedih, meratapi nasibnya kedepannya. "Mereka jahat.." Lirihnya dengan air mata mulai bercucuran kembali.

"Dia seorang lelaki kejam.. Tidak! Bahkan sangat kejam. Tak punya hati!"

"DIA PENJAHAT!!"

Adijah menunduk dalam, wajahnya memerah menahan amarahnya. Ia perlahan tertawa di ikuti kepala yang mendongak ke atas.

HAHAHA

"Laki- laki bejat, seperti dia tidak pantas hidup."

Senyumnya terbit, senyum tersebut persis senyum kematian. Sangat menakutkan.

"Kini aku yang akan membuatmu menderita, garland putra."

Kini suaranya terdengar mencekram,bahkan matanya kini berubah warnah menjadi merah. Ini bukan adijah tetapi dia... Jihan

Ia mencoba melepas ikatan dengan tenaga yang ia punya. Terus dengan sentakan berkali kali hingga tangannya memerah sekalipun, segitu erat ikatan di tangannya tapi ia tak menampakkan wajah kesakitan sedikit pun.

Perlahan tali tersebut terlepas dari tangan adijah, ia tersenyum sinis dan segera melepaskan tali yang masih ada di kedua kakinya.

"Mati kamu, garland."

•••

"Cari mereka sampai ketemu!" Suruh abraham kepada para bodyguard nya.

Masyaallah, Suami! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang