28. tamu tak di undang.

1.1K 54 0
                                    

Lagii mood update hihii jangan bosannn yahh

Happy readingg!

Happy readingg!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°

Pagi sekali, adijah sudah siap dengan gamis lebar berwarna coksunya . Menambah kesan elegan di dalam dirinya. Shaka menggeleng pelan melihat istrinya yang nampak cantik itu serasa ingin mengurungnya saja..

Hari ini mereka akan menemui mama shaka yang tengah rindu oleh menantunya. Kebetulang adijah juga merindukan mertuannya ai tidak sabar berbingcang banyak pasti seru.

"Kamu udah selesai?" Tanya shaka karna sedari tadi adijah hanya menatap terus pantulannya di cermin besar itu

Adijah menoleh, terkekeh " Ayoo, maaf nunggu lama hihi.." Shaka hanya menghela napas mendengarnya

Mereka turun dari tangga berpegang tangan, persis seperti akan menyebrang. Tepat saat tangga ke terakhir mereka mendengar suara yang di depan pintu mereka.

Saling tatap, shaka mengangkat kedua alisnya dan di balas gelengan oleh adijah.

"Assalamu'alaikum pasutriiii!!"

"Saya datang untuk meminta makan, tolongg sayaaa!!"

"Assalamu'alaikum spadaa!!"

Mereka perlahan mendekat ke arah pintu, alis shaka menyengit ia mengenali suara itu sepertinya itu kedua bocah tidak waras itu.

Cheklek.

Pintu terbuka menampilkan kedua wajah sohib shaka yang satu menyengir kuda dan satunya dengan wajah datar andalannya.

"Haloo bro,apa kabar?? Sudah bertahun-tahun tidak melihat." Sapa dito merangkul bahu shaka langsung di tepis kasar oleh shaka.

"Ngapain lo berdua kesini?" To the point shaka

Shaka menatap bara, di balas lirikan ke arah dito.
Dito yang paham pun, kelegapan.

"E-eh anu.. Kita tuh ke sini cuma mau main yakan bar? Mainn.." Mata dito memicing pertanda minta di setujui

Bara yang malas pun, hanya menganguk pasrah di balas helaan napas pelan oleh shaka.

"Siapa yang datang sha??" Tiba-tiba adijah muncul di membuat shaka sedikit kaget begitu pun dulu.

"Ehh, dito.. Baraa.." Adijah nampak terkejut melihat kedatangan mereka

"Hai dijah," Sapa dito ramah sedangkan, bara hanya tersenyum tipis

"Masuk yuk! masa di luar sih." Ajaknya lalu menatap shaka, "kamu kenapa ngak ajak mereka masuk kalau ada tamu yah, aja masuk atuh.." Timpalnya kesal lalu memberi celah kedua teman shaka masuk

"Malas, tamu ngak di undang juga." Sinis shaka membuat adijah tidak enak hati

"Ehh, ngak usah jah.. Kita ke sini cuma iseng doang mau main tapi kayaknya kalian berdua mau pergi yah??" Elak dito tersenyum sumkang

"Beneran? Ayo masuk ajaa sekalian sarapan bareng.."ajak adijah tersenyum seperti tuan rumah

Karna ajakan adijah, ia merasa tidak enak hati jadinya ia hanya bisa menganguk. Lalu masuk ke dalam rumah yang nampak luas.

Setelah melihat keduanya masuk, ia mengerang kesal merusak pagi saja..

"Wihh rumah lo besar juga yah jah!" Kagumnya matanya tak henti melihat setiap rincian rumah shaka dan dijah

Adijah tersenyum tipis "Alhamdulillah, ini juga cuma titipan dari Allah."dito mendengarnya kagum seketika shaka sangat beruntung memiliki istri seshaleha dan secantik adijah.

Tiba-tiba shaka datang dan menutup mata dito dengan tangan besarnya. " Berhenti lo tatap istri gue kayak gitu!"ancamnya tajam

Dito mendengus kesal,menepis tangan shaka. "apaan sih, tangan lo bau jigong tahu ngak!!" Adijah terkekeh mendengarnya.

Shaka mendengus, "loh tuh apaan main tatap-tatap istri orang!" Elaknya di balas dua jari dito berbentuk huruf V

"Maaf suami tercintanya adijah." Tangannya di satukan sebagai permintaan maaf

Adijah sudah tertawa sedari tadi melihat interaksi di depannya ini, apalagi melihat wajah shaka yang nampak lucu.

"Hahahh, udah kita ke meja yuk makan aku udah masak tadi banyak loh.." Dito mendengar itu segera berlari ke arah dapur meninggalkan ketiga orang yang menatapnya berbeda-beda

"Bukan teman gue."

"Apalagi gue."

Akhirnya mereka makan dengan hikmat, walaupun dito tak henti berbicara ramdom. Entah itu tentanb ayam tetangganya bahkan mamanya yang sangat menyayangi tuperwarenya.

"Masakan lo enak banget dijah,"pujinya sehabis menghabiskan makanannya.

Adijah tersenyum lembut, " Makasih dit.. Lain kali ke sini lagi nanti aku masakin sup iga sapi deh.."mata dito membinar mendengarnya ia tiba sabar

"Ngak usah, lain kali ngak usah ke sini lagi!" Ketus shaka malah mendapatkn cubitan maut oleh adijah

Dito menahan tawanya sedangkan, bara tersenyum tipis melihat keduanya.

"Iss, kok malah di cubit sihh yangg.." Regeknya cemberut

Dito berlagak ingin muntah melihat kelakuan shaka yang belum pernah ia lihat begitu pun, bara serasa itu bukan shaka yang ia kenal.

"Di cubit sama istri doang udah segitunya, cihh lemahh!" Bara tersenyum miring, di balas tatapan tajam shaka.

"Apa loo bilang?!!!" Geram shaka,matanya serasa ingin keluar

Bara hanya beekpresi biasa,seolah yang di katakannya memang benar.

"Udah sha, kamu ajak mareka duduk  aku mau beresin dulu  sekalian buatin kalian minum yah.." Setelah mengucapkan itu adijah berlalu dari shaka

Dito menggeleng takjub, " Istri lo baik banget sha, pengen deh punya istri kayak dijah."dito mesem-mesem membayangkannya.

"Mimpii!"

Seketika wajah shaka berubah pilas, nasib-nasib punya teman yang kayak gini.

"Udah lo berdua pulang aja sana!"

Dito menggeleng tegas, "ada yang mau gue omongin serius!" Shaka mendengarnya itu terdiam sesaat sepertinya ada hal yang ngak beres

°°°

Next??

Masyaallah, Suami! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang