9. Taman dan abang...

3.3K 172 1
                                    

°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°°°

Adijah memasukan seluruh buku-bukunya di ransel hitamnya, bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya ralat. rumahnya dan shaka.

"Lo, pulang bareng shaka jah?"tanya zahra

Adijah melirik ke arah zahra, "Iya nih, kita sama sama ke parkiran yuk!"ajak adijah dia anggukan kepala oleh zahra

"Yuk,"

Mereka berjalan ke koridor sekolah,sesekali berbincang hal random satu sama lain.

Sesampainya adijah dan zahra di parkiran ia di sugukan pemandangan shaka dan kawan-kawannya yang sepertinya menunggu adijah.

"G-gue diluan yah,dijah ..."gugup zahra karna sedari tadi bara melihat ke arahnya ia jadi salting

"Oh .. iya,hati-hati yah.."

"Iya, bye dijah."

Zahra berlalu dari sana, tetapi sebuah pasang mata yaitu bara yang nampak tak lepas menatap kepergian zahra. dito melihat mengerti pun, ia tersenyum miring melihat nya.

Dito menyenggol bahu bara, "ingat woy, zina mata.."ucap dito terkekeh pelan

Bara menatap tajam ke arah dito yang menertawakannya, "ngak usah marah kali, gue cuma ngasi tahu sesama makluk Allah."timpal dito serius

Bara menghiraukan ucapan dito ia malah pergi menaiki motornya, "gue duluan. "pamit bara lalu menjalankan motor nya

Mereka menganguk membalas ucapan bara

"Yuk pulang. "ajak shaka di anggukan adijah

Shaka pun menjalankan motornya, hingga keluar dari area sekolah

"Nasib, jomblo yah gini..."lesuh dito meratapi nasib nya di tinggal seorang diri.

•••

Keheningan melanda antara shaka dan adijah mereka sama-sama menikmati angin semilir di perjalanan pulang mereka, walaupun panasnya matahari lebih mendominan.

"Dijah..."panggil shaka sedikit keras

"Iya, kenapa sha?"

Shaka melirik adijah di kaca spion, "Kamu mau ngak, mampir dulu di taman?"tanya shaka

Adijah terdiam sebentar, "emang nya boleh?"tanya balik adijah

Shaka tersenyum kecil di balik helmnya "ya,iya ... boleh. kan aku yang ngajak."shaka terkekeh di akhir ucapannya

"Ohh, iya.. ya hehe."

Shaka menggeleng pelan dengan sifat adijah sangat persis seprti anak kecil. Sedikit demi sedikit ia tahu sifat asli seorang Adijah aisania tak lain adalah istri mungilnya.

Shaka menghentikan motornya di taman yang nampak asri dan nyaman. adijah turun dari motor shaka kemudian, menatap sekelilingnya terlihat banyak anak anak yang tengah bermain dengan bahagia.

Melihat hal tersebut. Adijah tersenyum bahagia saat anak-anak itu tertawa lepas.

"Kita duduk di sana yuk"ajak shaka setelah melepas helmnya

"Ayuk!"

"Kamu mau Es krim ngak?"tanya shaka setelah duduk di kursi panjang

"Es krim?"tanya ulang adijah, diangguki oleh shaka

Mata adijah seketika memerah mendengar kata es krim, "n-ngak, aku ngak suka e-es krim ... "lirih adijah menggeleng pelan

Shaka melihat mata adijah berkaca-kaca menatap adijah khawatir "kamu kenapa?"

Adijah menggeleng kepala pelan, "N-ngak aku ngak papa kok"jawab adijah pelan

Shaka menatap tak percaya ke arah adijah, "kita pulang aja yah, aku khawatir sama kamu,"pinta khawatir

"Ngak! aku ngak mau pulang. masa kita baru aja sampai udah pulang aja..."bantah adija membuat shaka menghel napas berat.

"Tapi aku lihat kamu kayak sedih gitu, waktu aku bilang Es krim."

Adijah menatap lekat ke arah shaka apakah ia harus memberitahu shaka menhel napas pelan, menguatkan hatinya ia akan menceritakan masa lalunya , "Aku ... sebenarnya punya trauma sama Es krim,"

"Trauma?"

"Iya, waktu itu.."

Flashback

Seorang adijah kecil dan lelaki lebih tua yaitu abang adija. Galang , mereka tengah bermain di taman dengan bahagia.

"Ijah, kamu mau ngak makan Es krim?"tanya galang di sela main mereka

Adijah mengangguk semangat membuat galang terkekeh dan mengusap hijab adijah yang ia kenakan.

"Tunggu abang disini yah ..."titah galang

"Iya, abang."

Galang berjalan di seberang jalan di sana ada sebuah kedai Es krim. galang yang terus memperhatikan kedai itu tak sadar ada mobil di berlawanan arah nya hingga..

BRAK

galang terlempar beberapa meter hingga kepalanya mengeluarkan darah kental membuat ia tak sadarkan diri.

Adijah yang semula tengah bermain, terkejut mendengar sebuah tabrakan yang sangat kencang. adijah kecil itu pun penasaran dan akhirnya segera ke asal suara tersebut.

Mata adijah memanas, melihat pemandangan dimana abang nya tergeletak mengenaskan di depan matanya. Tanpa sadar air matanya turun dengan isak tangis semakin kencang.

"ABANG ..."teriak adijah kencang berlari ke arah abangnya yang tak sadarkan diri

Adijah menopang kepala abangnya mengguncang badan galang dengan air mata terus luruh di pipinya itu.

"Abang bangun... bang!"adijah terus mengguncang tubuh galang berharap abangnya itu bisa sadar, tetapi nihil Allah sudah berkehendak lain.

"Semenjak kepergian abang galang, aku terpuruk beberapa bulan. Abi dan umi selalu hibur aku di saat aku sedih dan itu berhasil nuat aku keluar dari kesedihan itu.."

"Tapi rasa trauma aku tentang Es krim, selalu terbayang kejadian beberapa tahun lalu. aku mencoba ikhlas dan tabah mungkin itu udah takdir yang di berikan Allah kepada aku."adijah tanpa sadar menitikkan air matanya mengingat setiap kenangan bersama abang nya itu

Shaka turut bersedih mendengar cerita adijah ia memeluk tubuh mungil istrinya itu, adijah mengelamkan kepalnya di dada shaka dan menangis sejadi jadinya.

"Udah yah... jangan terlalu sedih kamu harus kuat dan tabah di setiap kejadian ada hikmahnya. Dan Kamu adalah perempuan kuat adijah..."ujar shaka menyemangati adijah

"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu adijah, tetapi mungkin ini bukan waktu yang tepat.."batin shaka di sela-sela pelukan mereka.

•••

Tbc.

Ayoo lohh...
apaan tuh yang ingin di katakan shaka sama adijah
Jangan lupa!
Vote🌟
Komen💬

Bye .. Assalamu alikum🤗❤

Masyaallah, Suami! (End)Where stories live. Discover now