{TAHAP REVISI}
Adijah tidak menyangka, ternyata lelaki yang selama ini di kagumi adalah jodohnya!
--
Berawal dari Kedua orang tuanya Menjodohkannya dengan lelaki tampan dan paham agama yang teryata.. adalah lelaki most wanted di sekolahnya. sekaligu...
Update lagii terus pantengin cerita ini yahh insya allah sampai endingg Aminn...
Happy reading!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
°°°
Jalan di pagi ini sangat licin, para pengendar Yang melaju nampak berhati-hati karna licinnya jalan raya di kota.
Tetapi, tidak dengan shaka yang nampak menghiraukan aspal licin sehabis hujan subuh tadi. Tujuan shaka hanya satu menghampiri adijah di rumah sakit. Kata bundanya, adijah sudah bisa di pulangkan. mendengar itu shaka bahagia karna adijah sudah bisa pulang.
Di tempat lain adijah yang tengah di suapi oleh uminya dengan lahap.
Dreeett drtr..
Tiba-tiba handpone di atas nakas rumah sakit berbunyi pertanda ada seorang penelpon.
Zahra💐 is calling..
Senyumnya terbit, saat membaca nama penelpon tanpa ia tunggu ia segera mengangkatnya.
Suara bising terdengar sepertinya zahra sedang di kelas.
"Halo.. Assalamu'alaikum zahra."
Tidak ada suara zahra,hanya suara ribut seperti di dalam kelas.
"E-eh, waalaikum salam.. Sorry jah, lagii bising nihh gue ngak sadar lo ngakatnya hehe.." Di balik telpon zahra sedang cengir lebar
Adijah tersenyun lembut, "ngak papa, aku ngerti kok.. Ngomong-ngomong kamu ngak belajar? aku rasa ini masih jam pelajaran lohh.."
Zahra tertawa membuat kerutan di dahi adijah "kan.. Jamkos adijah, kalau jamkos ngak mungkin aku telpon. Lagian gue bosen ngak ada lo iss" Decak zahra
Adijah hanya terkekeh, "iyaa juga yahh.."
Terjadi keheningan beberapa detik hingga zahra mengleyap kan dengan pertanyaan.
"Dijah kapan ke sekolah lagi??" Tanyanya jujur ketika adijah tidak ada ia merasa kesepian
"Insyaallah, besok.." Mendengar itu zahra bersorak gembira
"Yeyyy.. Yaudahh dijah, gue tutup yah soalnya udah mau jam ibu sri nihh.." Ucap zahra menutup telpon.
"Okesii.. Semangatt belajarrnyaa!!"
"Iyaa.. Babayyy"
•••
Sesampainya shaka di rumah sakit, ia segera memasuki ruangan inap adijah. Ia sengaja membolos untuk menemani istrinya yang sendiri.
Ceklek
Pintu terbuka, menampilkan adijah yang tengah melamun memandang tembok bercak putih itu lurus.
"Dijah.. " Panggilnya tetapi adijah masih tak menyadari kehadiran dirinya.
Shaka yang tidak mendapatkan respon apapun, ia segera mendekat lalu mengelus puncak kepala adijah yang tertutupi hijan intans tersebut.
"Kamu.. Kenapa?" Tanyanya lembut shaka dnegan wajah sedunya. Adijaj menoleh tersenyum tipis ke arah shaka.
"Aku ngak papa.. Cuma bosan doang di sini." Bibir adijah menyecut, membuat shaka gemas.
Shaka memperbaiki cara baring adijah agar duduk sempurna "kamu sabar yah.. Bentar lagi kita pulang." Adijah menganguk membalasnya.
"Sha.."
"Hmm.. Kenapa adijah kuu." Ucap shaka lembut
Dan, Blush..
Wajah adijah memerah bak kepiting rebus. Walaupun, ia sudah lama berhubungan dengan shaka ia masih saja sering deg-degkan di dekat shaka, bahkan salting.
"Isshh.. Shakaa!!" Regeknyaa sambil menutupi wajahnya dengan bantal
Shaka hanya terkekeh melihat adijah, nampak brushing. Ia mengengam tangan adijah yang sedang memeluk bantal dengan eratnya.
"Kamu kenapa?"
Tatapan shaka, terkunci saat adijah mendongakkan wajahnya. Jarak di antar mereka hanya beberapa senti. Shaka menatap tepat di bibir pink alami adijah.
Perlahan ia mendekatkan wajahnya di wajah adijah, semakin dekat dan..
"ASSALAMU ALAIKUM, YA.. AHLII SURGAA"
Suara itu, bagai toa yang mengangu kebersamaan shaka dan adijah, Siapa lagi jika bukan dito dan bara. Shaka mengeram kesal kenapa harus ada dua curut itu kemari.
Dito menoleh ke arah bara dengan wajah histerisnya "Astagfirullah, bar kayaknya kita datang di saat yang tidak tepat!"
Bara hanya menganguk,lalu berlalu dari sana
"Lah.. Ninggalin, dasar TEMAN JAHANNAM!!" Pekiknya sambil berlari meninggalkan dua seloji yang nampak kaku
Adijah menatp kepergian dito, untung mereka ada jika tidak.. Ais dia tidak dapat membayangkannya.
Shaka menatap ke arah adijah dengan wajah tengilnya, "mau di lanjut ngak?" Alis shakah naik turun menggoda adijah yang nampak kaku
"DASAR SHAKA MESUMM!!"
°°°
Maaff, buat kalian yang lama nungguin cerita ini. Soalnya lagi sibuknya latihan plus ujian insya Allah puasa nanti rajin-rajin updatenya..
