°°°
Shaka berjalan lunglai di Koridor rumah sakit, dengan perasaan bersalahnya. ia akan menemui adijah, membujuknya agar memaafkannya.
Cheklek
Perlahan shaka membuka kenop pintu rumah sakit, terlihat adijah tengah duduk melamun menatap luar jendela kaca rumah sakit dengan wajah sedu.
"Dijah... " Panggil shaka pelan tetapi tak di ubris oleh adijah
Perlahan shaka mendekat, sejujurnya shaka tak bisa melihat adijah seperti ini. ia harus mengembalikan adijahnya seperti dulu.
"Maafin aku dijah.. "Lirih shaka, tetapi adijah hanya terdiam
Shaka memegang tangan dingin adijah. " Aku salah, aku minta maaf. Maafin aku adijah aku janji ngak akan perlakuin kamu kayak gini lagi tapi aku mohon maafin aku dijah... "
Shaka menunduk, hingga tak sadar air matanya turun tanpa permisi. "aku minta maaf dijah.. Hiks"racau shaka
Adijah mendengar suara tangisan menatap ke arah shaka yang menunduk dalam. Seorang Shaka Al musyirin menangis?! Adijah tak habis pikir akan itu.
Tangan adijah terulur, mengusap rambut shaka lembut ia tersenyum tipis mengetahui shaka menangis karnanya.
"Kamu kenapa nangis? hmm..." Tanya adijah di akhiri kekehan pelan
Shaka mendongak menatap adijah, melihat wajah shaka dengan mata sisa mata, hidung memerah membuat adijah gemas.
"Kamu.. Hiks, ngak maafin aku.."rengek shaka tak tahan dengan kegemasan shaka akhinya masuk ke pelukan adijah
Adijah tersenyum, " Udah, aku udah maafin kamu.. "Ucap adijah seraya mengelus rambut lebat shaka
" Makasih.. Hiks."
Adijah mengurai pelukannya lalu menghapus sisa air mata shaka. "Udah ihh.. Masa suami adijah yang lakik ini nangess sih," Ejek adijah
Shaka memeluk pinggang ramping adijah ia rindu di pelukan adijah.
"Aloppyuu dijahh.. "
•••
Paginya adijah di izinkan pulang. sebenarnya adijah belum benar-benar pulih tetapi, karna rengekan adijah membuat shaka pasrah menurutinya saja.
"Kamu beneran pengen pulang sekarang?" Tanya shaka sekali lagi
Adijah merengut kesal pasalnya, shaka sudah seratus kali mengatakannya ia di buat pusing saja. "iya, Shaka suamiku sayang.." Balas adijah mampu membuat wajah shaka memerah
Adijah melihat itu hanya mampu menahan tawanya. Lucu sekali mengoda suaminya ini.
Umi adijah datang bersama abraham. Adijah melihat ke datangan orang tuanya tersenyum bahagia. lalu, segera memeluk mereka.
YOU ARE READING
Masyaallah, Suami! (End)
Teen Fiction{TAHAP REVISI} Adijah tidak menyangka, ternyata lelaki yang selama ini di kagumi adalah jodohnya! -- Berawal dari Kedua orang tuanya Menjodohkannya dengan lelaki tampan dan paham agama yang teryata.. adalah lelaki most wanted di sekolahnya. sekaligu...