°°°"Lo ngak pulang sha?" Tanya dito di sela sela pembicaraan mereka
Shaka menoleh,lalu memasang wajah datarnya "ngak." Jawabnya singkat
Dito melihat langit nampaknya akan segera hujan,"beneran,gue lihat mau hujan tuh..bini lo nanti cariin lo sha.."tutur dito membuat shaka terdiam sejenak lalu,menggeleng
"Ngak bakalan,dia tuh penakut.."ujarnya cuek lalu melanjutkan obrolannya dengan bara
Dito melihat langit-langit dengan tatapan intens
"Perasaan gue ngak enak"
Di jalan yang sepi,adijah berjalan seorang diri dengan kardigan melekat di tubuhnya.udara perlahan bertambah dingin perlahan menghadiri lintik air yang jauh perlahan mengenai kepala kardigan adijah.
"Shaka mana?" Lirihnya sambil terus berjalan
Ingatannya di masa lalu kembali hadir,membuat tubuh adijah melemas.
Hujan yang tadinya cuma rintik perlahan kini mulai deras membuat adijah tersentak."Aduh...hujannya tambah deras lagi,shaka kamu di mana sih?" Batin adijah terus bertanya tanya
•••
Sebuah mobil melaju menerobos hujan yang deras,lelaki dengan kulit putih itu mengendarai mobilnya dengan sangat lincah..baginya hujan bukan penghalangnya.
Garland,ia tadi habis nongki bersama temannya dan di karnakan hujan ia segera bergegas untuk pulang.
Mata tajamnya melihat seseorang yang nampak tak asing baginya.mobilnya perlahan berhenti sebari memperhatikannya seorang itu di dalam mobilnya.
Adijah?!
"Untuk apa adijah malam malam gini?" Batin garland bertanya tanya.
Perlahan tapi pasti ia membuka pintu mobilnya dan berjalan menerobos hujan untuk pergi ke arah adijah.
Adijah menatap memicing sosok di balik hujan yang deras ini,matanya membulat apakah itu shaka,batinnya
Sosok itu pun,mulai mendekat hingga adijah dapat melihat wajah orang itu secara langsung.
"G-garland.."
Garlad tersenyum lembut,"hmm,kenapa?"tanyanya garland lembut
Alis adijah mengerut,"kamu kenapa di sini?"tanya adijah sedikit ngegas
Garland mengangkat satu alisnya,"harusnya aku yang nanya kamu kenapa di sini hujan hujan gini?"tanya garland tapi malah di hiraukan oleh adijah
Membuang mukanya kesal,lalu segera berlalu dari sana meninggalkan garland tetapi,terlambat..garland malah mencekal pergelangan tangan adijah.
"Kurang ajar!!"
Plakk
Wajah garland memiring,tamparan adijah cukup keras mengenai pipinya.
Tatapan tajamnya menatap ke arah adijah.Tangan garland terangkat ingin menampar balik adijah.
Sreet
Tanganya di cekal oleh tangan besar,shaka..sang peyelamat adijah.
Tatapan menghusut shaka di berikan oleha garland,"sedikit aja loh sentuh milik gue,gue pastiin loh ngak bakalan hidup dengan tenang!"ancam shaka
Garland menghempaskan tangan shaka "ohh..pahlawannya datang," Ucap garland dengan wajah jengkelnya
"Dijah..dijah maunya lo,sama nih orang asal lo tahu dia itu munafik!" Tekan garland dengan tatapan menatap shakan
Shaka mengetakkan rahangnya, lalu maju selangkah"maksud lo apa bilang begitu?"tanyanya menantang
Garland tersenyun sinis,"emang benerkan loh tuh mu.. na.. fik.."ucap garland dengan penekanan
Adijah menggeleng pelan,"sha,ngak usah dnegerin dia"adijah perlahan menarik tangan shaka
"Shaka... Ayo pulang!"panggil adijah di angguki oleh shaka
" GUE TEKANIN UNTUK LO DIJAH,LO BAKALAN NYESEL BERSAMA DIA.."teriak garland bersama petir yang muncul
Adijah?ia hanya acuh dengan ucapan garland baginya shaka itu segalanya untuknya,ia percaya dengan shaka.
°°°
Aku update lagi buat kalian<3
Jangan lupa vote coment
And share juga ke teman-temna kalianPapay👋
YOU ARE READING
Masyaallah, Suami! (End)
Teen Fiction{TAHAP REVISI} Adijah tidak menyangka, ternyata lelaki yang selama ini di kagumi adalah jodohnya! -- Berawal dari Kedua orang tuanya Menjodohkannya dengan lelaki tampan dan paham agama yang teryata.. adalah lelaki most wanted di sekolahnya. sekaligu...