34. pertolongan..

640 37 2
                                    

Haii assalamu'alaikum..

Gimana puasanya lancar ngak??

Happy readingg!!

Happy readingg!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Sedari tadi, zahra menatap pintu kelas tak hentinya ia was-was. Kemana sebenarnya adijah sudah beberapa menit yang lalu, adijah belum juga kembali ke kelas. Apa yang terjadi padanya gadis itu.

"Zahra! Dengarkan ibu?!"

Teriakan ibu sri di depannya, mampu membuyarkan lamunannya. "E-eh.. Iyaa bu!" Ibu sri mendelik tajam ke arahnya

"Kamu ini kenapa? Dari tadi ibu panggil tidak menyahut?!!" Ibu sri nampak marah hingga membuat wajahnya memerah.

"Maaf bu.. Saya salah." Zahra mendengus pelan seraya memandang ibu sri yang nampak melanjutkan ajarannya.

Ia menatap jam dinding di kelasnya, masih ada setengah jam waktu ibu sri. Ia menghela napas berat, sepertinya ia harus meminta pertolongan shaka.

Zahra mengambil handponenya secara perlahan di kolong meja, ia menggetikan sesuatu kepada shaka.

Shaka
Online.

                           Shaka, tolong
                     dijah ia belum kembali
dari toilet dari tadii

Zahra menyimpan handponenya kembali, sebelum ibu sri melihatnya. Bagusnya shaka sedang online semoga saja shaka dapat menemukan adijah.. Semoga saja.

•••

Di satu sisi, kelas shaka nampak sedang jamkos masih pagi sudah jamkos saja. Ck, ck. Enak sekali.

"DITO APAAN-APAAN LO LEMPAR GUE KEMOCENG, MANA NIH KEMOCENG BAU LAGI KAYAK LO!! " Teriakan Cindi sang bendahara kelas menusuk indra mendengar dengan wajah memerah padam

"Aduhh... cindikuu maafkan kakanda mu ini, kakanda mu ini tidak sengaja mengenai dirimu.." Dito berdrama sambil kedua tangannya ia ayungkan bagai seorang penyihir.

Cindi mendengar itu serasa ingin muntah, ia menatap tajam dito yang masih melanjutkan dramanya dengan tangan kanannya memegang dadanya.

"Cih.. Drama loo!!" Cindi berlalu dari sana meninggalkan dito yang cengo.

"CINDIING KUU MAU KEMANA KAUU.. JANGAN TINGGALKAN KAKANDA MU INII.." Cindi yang berjalan meninggalkan dito hanya menutup kedua telingannya.

Shaka melihat itu hanya menggeleng sambil beristigfar melihat kelakuan sahabatnya itu.

Tringg..

Bunyi notif di handponenya mengalihkan pandangannya dari dito, ia mengecek handponenya pesan dari zahra tak biasanya gadis itu mengchatnya. Pasti ada sesuatu hal penting.

Zahra

Shaka, tolong
dijah ia belum kembali
dari toilet dari tadii.

Degg..

Shaka mematung membacanya, adijah.. Ia kemana? Tanpa ba bi bu. ia segera berlari meninggalkan bara yang menatapnya, sedari tadi menyengit heran.

Dito menatap sekilas kepergian shaka, " Shaka kemana tuh.." Tanyanya ke bara di balas acuang bahu.

Dito mendengus kesal,

"Cih.. Nih anak kalau bukan sahabat gue udah gue gipeng."

•••

"Houk, houk... Shaka tolongg akuuu.."

Teriakan adijah terus mengema di toilet, suaranya bahkan sudah serak di akibatkan berteriak terus. Bahkan ia sesak akibat pengapnya di dalam wc ini.

"Aku harus gimana, Ya allah tolong akuu.."

Suara seorang mendekatinya, dapat adijah dengar suara jejak yang bahkan semakin dekat.

Adijah buru-buru mengetok pintu tersebut. "Shaka itu kamu?!"

Perlahan pintu terbuka dan.. Orang tersebut menutup mulut adijah menggunakan kain.

"Emmmhhhh.. L-eepp- ass" Sekuat tenaga adijah memberontak tetapi percuma tenaga tidak sebanding dengan seseorang meistrius yang memakai masker tersebut.

"Shakaa.. Tolongg dijah.."

Entah, apa yang ia beri dari kain itu membuat adijah tak sadarkan diri.. Hingga adijah pun di bawa lari orang  orang tersebut.

Shaka lelaki itu berlari di koridor sepi, matanya terus melihat sekelilingnya berharap adijah dapat ia lihat. Tetapi nigil tak ada siapa pun, orang yang ia lihat.

Ia teringat dengan pesan zahra bahwa adijah pergi ke toilet. Dengan wajah khawatirnya ia menambah kecepatan larinya menuju toilet sekolah.

"Adijahku.. Tunggu akuu"

Sesampainya shaka di toilet wanita perlahan ia memasuki toilet tersebut. Membuka di setiap pintu toilet dan zonk.. Adijah tak berada di sini.

Shaka mengusap pelipisnya yang berkeringat, wajahnya nampak sangat kahwatir.

"Kamuu di mana adijahh.."

°°°

Aduhh.. adijah di culik siapa tuch??

Janglupp votenen agar rinii rajinn update... Hihi

Next??










Masyaallah, Suami! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang