chapter 1

251K 14.1K 987
                                    

Zehan menatap cowok di depannya dengan sinis sembari bersedekap dada sedangkan yang ditatap hanya menunjukkan ekspresi datar namun terkesan dingin bersama atmosfer yang diciptakannya seakan akan dapat mengitimidasi lawannya

Zehan sungguh muak berhadapan dengan ketos dingin di sekolahnya, memikirkan hukuman apa yang akan ia dapatkan saat ini setelah kepergok membolos membuatnya sangat kesal. Pasalnya cowok di depannya ini tidak pernah main main dalam memberikan hukuman kepada siswa siswa yang kerap melanggar aturan sekolah sepperti dirinya 

"Bersihin semua toilet di lantai 3."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut cowok di depannya berlalu pergi entah kemana, Zehan menghela nafasnya sembari memejamkan mata sesaat. Ia nekat akan kembali membolos kali ini, memilih mengabaikan hukuman tak manusiawi yang di berikan oleh ketos.

Dilihatnya lorong kelas dengan teliti kemudian melambaikan tangannya kepada seseorang yang baru saja akan lewat di depannya membuat orang itu langsung saja menghampirinya "Bawain tas gue ke kelas"

Zehan berjalan cepat menuju halaman belakang sekolah, bersembunyi di balik pohon yang lumayan besar lalu
menyumpal mulutnya dengan sebatang rokok yang telah dihidupkan

Tak selang berapa lama menikmati kegiatan merokoknya ia di kagetkan dengan kehadiran seseorang yang tiba tiba menepuk bahunya membuat rokok yang berada di genggaman tangannya terjatuh keatas tanah

Plakk!

"Anjing sakit" keluh Aksal mengusap kepalanya yang telah di gampar oleh Zehan

"Suruh siapa ngagetin, tuh liat rokok gue yang belum habis udah jatoh gara gara lo" kesal Zehan menatap tajam kearah temannya yang tidak punya akhlak itu

"Maaf gue kan sengaja" jawab Aksal tanpa rasa bersalah

Plakk!

"Bangsat!" makinya ketika Zehan kembali menggampar kepalanya

"Maaf sengaja" ucap Zehan mengikuti perkataan Aksal sebelumya

Aksal menghela nafasnya kesal kemudian mendudukkan tubuhnya di bangku yang berada di sampingnya disusul oleh Zehan

"Ucup sama Asep kemana?" Tanya Zehan sembari menegakkan tubuhnya yang semula ingin bersandar namun ia urungkan ketika punggungnya terasa sangat perih saat menyentuh sandaran bangku

"Ada di kelas bentar lagi pasti dateng, tadinya mau keluar bareng tapi takut pak Mamat curiga kalo mau bolos" jawab Aksal seadanya kemudian matanya memicing menyadari ekspresi Zehan yang terlihat menahan rasa sakit di tubuhnya

"Badan lo luka luka lagi?"

Zehan hanya mampu menganggukkan kepala tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, nyeri di punggung nya berasal dari luka cambuk yang biasa ia dapatkan ketika Ayahnya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk berat.

Zehan tinggal berdua bersama Ayahnya, Mama nya selingkuh saat dirinya masih berada di bangku SMP. Setelah keputusan pengadilan yang menyatakan kedua orang tuanya resmi bercerai dihadapan hukum, Mamanya memilih meninggalkan Zehan keluar negeri bersama selingkuhannya dan memulai hidup baru disana. Saat itu pula kehidupannya berubah drastis, selalu mendapatkan kekerasan dari sang Ayah yang masih belum bisa lepas dari bayang bayang Mamanya, salahkan wajahnya yang terlalu mirip dengan Mamanya membuat rasa benci Ayahnya menguar setiap kali melihatnya dirinya.

Zehan memalingkan wajahnya kearah lain asalkan matanya tidak melihat kearah Aksal. Ia tahu temannya itu saat ini sedang menatap kasihan kapada dirinya, dan Zehan sangat benci akan hal itu.

Aksal sebenarnya tahu Zehan tidak suka dikasihani. Ia ingin meminta maaf kepada Zehan namun belum sempat Aksal mengucapkan kata maaf, keduanya spontan berdiri dari posisi duduknya setelah mendengar teriakan Ucup yang sedang berlari kearahnya bersama Asep

"ANJING KABUR COK SI KETOS LAGI NGEJAR SISWA SISWA YANG BOLOS!"

Mereka berempat berpencar mencari tempat bersembunyi, Ucup dan Asep berlari memanjat gedung sekolah bertujuan kabur kearah warung

Aksal secepat kilat bersembunyi kearah kelas kosong yang sudah lama tak terpakai, Zehan yang sedang kebingungan karena dirinya telat merespon ucapan Ucup tanpa berpikir dua kali langsung saja memanjat pohon dan menyembunyikan dirinya dibalik daun daun yang lebat namun terasa gatal saat menyentuh kulit.

"Sial-" makian Zehan tertahan diujung lidah saat matanya melihat sosok ketos sedang berjalan di bawahnya menyelusuri area belakang sekolah

Jika saja dirinya tidak membolos 2 kali hari ini mungkin ia tidak akan setakut ini dengan kehadiran ketos yang mulai berjalan menjauh dari area belakang sekolah

Tidak fokus dengan pikirannya yang terus berkelana memikirkan dirinya akan dihukum seperti apa kalau saja tadi ketahuan membolos lagi oleh ketos membuat Zehan tidak menyadari jika kakinya kini tengah menapak pada ranting pohon yang rapuh

Brakkk!!

Suara benturan ranting yang jatuh berserta punggung Zehan yang menyentuh tanah membuat sosok ketos yang kebetulan belum jauh dari lokasi Zehan jatuh memutuskan untuk menghampiri asal suara

"Brengsek sakit bat anjing gara gara ketos sialan!"

Cowok yang menyandang jabatan sebagai ketua OSIS bername tag "DEN HEICKAL" itu mulai melangkahkan kaki mendekat kearah Zehan yang belum menyadari kehadirannya 

Heickal menarik kerah belakang Zehan hingga sang empunya terpaksa berdiri, Zehan hendak protes namun lebih dulu di potong oleh Heickal "Ikut gue."

Zehan tidak dapat memberontak karena kini seluruh tubuhnya benar benar terasa sakit

Zehan di seret hingga sampai di depan ruang bk, dirinya hendak kabur ketika melihat kehadiran ayahnya disana namun baru saja ia berbalik badan langkahnya sudah di halang oleh Heickal

"Minggir!" titahnya dengan sedikit membentak. Heickal menggeleng lalu mendorong tubuh Zehan hingga masuk kedalam ruangan

Zehan berdiri di depan pintu sembari menatap kedua orang yang tengah memperhatikannya. Tangannya mengepal di sisi tubuh merendam emosi yang sudah memuncak akibat perlakuan ketos bernama Heickal itu "Silahkan duduk nak Zehan" perintah pak harit.

Zehan berjalan mendekat, menarik kursi yang kosong ke belakang lalu mendudukkan dirinya disana.

•••

TBC.

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Where stories live. Discover now