chapter 5

114K 12.1K 2K
                                    

"Maju woy! Maju!"

"Maju buruan jangan lelet!"

"Majuan dikit lagi!"

"Pala lo maju anjing mau nabrak tiang?!"

Zehan berteriak dengan lantang membalas ucapan Jidan karena terlanjur kesal.

"Ngejawab lo?"

"Iya emang kenapa? Budek lo?!"

Anggota osis yang lainnya menatap Zehan tak percaya, selama ini tidak ada yang berani membantah atau bahkan menjawab ucapan Jidan yang notabene merupakan anggota OSIS paling di takuti nomor 2 setelah ketua osis

"Kurang ajar!" Jidan melepas kaca mata yang sedari tadi melekat di kedua matanya. Ia melangkah mendekati Adik kelasnya yang tidak memiliki sopan santun itu. Memandang Zehan dari bawah hingga atas menilai penampilan Zehan hari ini

Rambut acak acakan, topi yang sudah di coret coret menggunakan tip ex dengan spidol serta baju yang di keluarkan, sabuk tidak ada. Dasi yang di masukkan kedalam kantong dan celana yang di kecilkan.

Jidan menggelengkan kepalanya tak percaya. Ia baru pertama kali melihat penampilan Zehan seperti ini. Sedangkan Zehan hanya memutar bola matanya malas, ia lelah sedari tadi di hukum berdiri di tiang bendera bersama para murid murid yang telat menghadiri upacara bendera

"Penampilan udah kaya preman pasar, niat sekolah nggak?" Sindir Jidan sembari bersedekap dada menatap Zehan dengan remeh

"Bukan urusan lo kali. Kepo amat jadi orang" Zehan berusaha menjaga nada bicaranya supaya tidak meninggi. Sialan ia merasa harga dirinya di rendahkan, jika bukan karena Asep yang menahan tangannya sedari tadi sudah ia layangkan pukulan pada wajah Jidan yang terlihat menyebabkan itu

"Enough." Heickal selaku ketua OSIS memberi instruksi kepada semua anggotanya agar kembali ke ruang OSIS, ia juga membubarkan seluruh murid yang telah di hukum setelah menyuruh waketos untuk mencatat satu satu nama mereka

•••


"Lo duluan aja sana balik. ntar pas nyampe ke kelas gue jangan lupa bilangin ke Aksal suruh jokiin tugas ips" Zehan berucap kepada Asep sembari menyerahkan tas nya untuk di bawakan ke kelasnya. Setelah itu dirinya langsung cabut berlari kearah kantin untuk mengisi perutnya yang kosong

Zehan menghampiri stan penjual bakso langganannya di kantin, ia menyerahkan uang 20.000 an setelah memesan satu porsi bakso berserta minumannya. Zehan tipe orang yang tidak suka mengutang berbanding terbalik dengan ketiga temannya yang sudah di pastikan setiap hari pasti akan mengutang tanpa mengingat untuk membayar hutang yang sebelumnya belum lunas

Namun juga terkadang Zehan sering membantu melunaskan hutang teman temannya itu karena kasian pada para penjual yang merasa rugi karena selalu di hutangi oleh ketiga temennya

Tanpa menunggu lama kini pesanan Zehan sudah terhidang di hadapannya, saat ia hendak menuangkan saos pada mangkok baksonya tiba tiba seseorang merebut botol saos yang semula berada di genggaman tangannya membuat Zehan spontan menoleh pada orang tersebut

Heickal. Satu kata yang terlintas di benaknya setelah melihat wajah seseorang yang sudah menganggu acara makannya

Zehan berdecak kesal kemudian hendak merebut saos itu kembali namun Heickal malah menyembunyikannya di balik tubuhnya

"Ngapain sih lo?" Tanya Zehan sedikit kesal. Ia benar benar malas membuang tenaganya hanya untuk sekedar berbicara pada sosok yang kini sudah duduk di sampingnya tanpa meminta izin terlebih dahulu

Meminta izin? Zehan tentu saja tidak lupa jika kantin ini umum boleh di tempati siapa saja. Namun masa bodo karena ia merasa risih dengan kehadiran Heickal

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Where stories live. Discover now