chapter 34

69.2K 7.6K 891
                                    


"now happy ever after it don't come so easily."

•••

Zehan menutup pintu mobil dengan kasar lalu berjalan menuju koridor dengan langkah yang cepat. Ia tidak sudi untuk sekedar menoleh kebelakang karena tidak mau melihat pemandangan yang sangat dibencinya

Langkah kakinya membawa Zehan pada taman belakang sekolah yang sepi, ia mendudukkan dirinya diatas kursi kemudian menundukkan kepalanya—menatap tanah serta rumput rumput yang ada.

Zehan tidak suka dengan kejadian yang terjadi pagi ini. Saat ia terbangun dari tidurnya sudah tidak melihat keberadaan Heickal dikamar, kemudian setelah itu Zehan dikagetkan dengan kehadiran Vino yang berada di tengah tengah keluarga Heickal yang sedang sarapan bersama, lebih parahnya Vino memaksa untuk berangkat ke sekolah bersama Heickal sedangkan cowok itu sudah berjanji akan berangkat bersamanya hari ini. Walaupun Zehan tetap berangkat bersama Heickal namun ia benar benar kesal karena dirinya di tempatnya di kursi belakang

Vino tidak memberikan kesempatan untuk Zehan berbicara dengan Heickal karena dia terus bercerita saat berada didalam mobil. Zehan bukan orang yang penyabar, jika tidak ada Heickal mungkin ia akan langsung menghajar Vino hingga pingsan

"Ngapain disini?"

Zehan mendongakkan kepalanya mendapati sosok Gilang yang sedang berdiri di hadapannya dengan tas yang bertengger pada kedua bahunya. Kenapa disaat saat seperti ini Gilang selalu ada di dekatnya?

"Lo nggak liat gue lagi duduk?" jawab Zehan jutek

"Galak amat dek" Gilang tanpa permisi mendudukkan dirinya disamping Zehan

"Galau ya?" ucap Gilang

"Lebih tepatnya kesel." Zehan mengepalkan kedua tangannya sembari berandai-andai bahwa dirinya sedang melayangkan tinjuannya pada wajah Vino yang berpura pura polos saat bertemu dengan Heickal

Gilang mengerti dengan apa yang sedang dirasakan Zehan saat ini, tadi ia tidak sengaja melihat Zehan yang keluar dari mobil Heickal dengan raut wajah kesal, awalnya ia tidak tahu apa yang terjadi, namun setelah melihat sosok laki laki bertubuh kecil yang juga keluar dari dalam mobil Heickal barulah Gilang tahu.

"Ikut gue aja yuk?" ujar Gilang sembari merangkul bahu Zehan

"Kemana?"

"Ke depan gerbang, Mama angkat gue mau nganterin bekal yang ketinggalan."

"Mama angkat?" Zehan menaikkan sebelah alisnya

"Iya. Mama gue udah meninggal 10 tahun yang lalu, 7 tahun setelahnya papa nikah lagi dan ngejalanin hidup barunya di luar negeri, tapi untungnya sekarang udah pindah kesini" ucap Gilang dengan senyum manis yang terpatri di wajahnya

"Lo pasti kangen banget ya sama papa lo?"

Gilang mengangguk tanpa ragu mendengar pertanyaan yang dilontarkan Zehan

"Kenapa nggak ikut papa lo keluar negeri aja?"

"Kalau gue ikut berarti nggak ada yang ngurus makam mama kandung gue, walaupun gue bisa nyuruh orang tapi gue nggak mau ngelakuin itu."

"Gimana rasanya punya mama angkat?" Zehan bertanya sekali lagi

"Gue bahagia, setelah 7 tahun nggak ngerasain kasih sayang dari mama yang udah meninggal. mama angkat gue baik banget, selalu nanyain kabar gue setiap hari, bahkan ngirimin hadiah kalau gue lagi ulangtahun."

Gilang berdiri dari duduknya sembari menarik tangan Zehan "Buruan entar Mama gue lama nunggunya."

Gilang dan Zehan mulai berjalan menuju pintu gerbang, ketika sudah sampai Gilang langsung pamit menghampiri mamanya yang ternyata sudah datang sedari tadi

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang