chapter 19

85.2K 9.2K 348
                                    

Zehan berlarian di dalam apartemen sembari melempar permen permen yang berada di genggaman tangannya kearah Heickal yang sedang mengejarnya saat ini. Ia menjadi sangat kesal karena Heickal telah menyembunyikan mie samyang miliknya yang ia titipkan tadi pagi pada Aksal

"Zehan minum obat sekarang." Heickal menekan setiap kata yang ia ucapkan sembari terus mengejar Zehan yang masih terus berlari bak orang kesetanan. Ia jadi heran sekarang, pasalnya Zehan sedang sakit namun kekuatan anak itu malah bertambah dua kali lipat

"Lo aja sana yang minum!" Zehan meloncat dari atas meja kearah sofa namun kakinya tak sengaja menginjak remot televisi membuat tubuhnya tak seimbang dan berakhir terjatuh diatas lantai

BRAKK

Zehan langsung berdiri sembari menahan rasa sakit di punggung dan pantatnya. Ia membuang mukanya kesamping, tidak ingin melihat kearah Heickal yang sedang memperhatikannya

Zehan malu.

Heickal menggigit bibirnya berusaha untuk tidak tertawa. Ia menarik tubuh Zehan kemudian memeluknya dengan erat

"Sakit hm?"

Zehan menggelengkan kepalanya. Ia harus tetap cool. Zehan tidak mau terlihat lemah, lagipula hanya jatuh dari meja.

"Ngantuk?"

Heickal mengangguk menjawab pertanyaan Zehan.

"Sana tidur dulu"

Tanpa menunggu jawaban dari Heickal, Zehan langsung saja melepaskan pelukan keduanya dan mendorong Heickal agar masuk kedalam kamar. Setelah itu ia berjalan kearah meja makan kemudian mendudukkan dirinya di kursi

Zehan menuangkan susu coklat kedalam mangkuk yang berisikan sereal dan menyantapnya hingga habis. Setelah selesai mengisi perutnya kini ia melangkahkan kakinya ke depan televisi, ia mulai membereskan bantal bantal dan juga bungkus cemilan yang berserakan akibat dirinya sendiri

Selanjutnya Zehan menghampiri Heickal yang sedang tertidur. Ia mengusap rambut Heickal sembari memperhatikan cowok itu, ia tahu Heickal belum tidur dari semalam sewaktu dirinya demam, ia juga tahu Heickal kelelahan karena harus mengurus dirinya yang sangat merepotkan

Zehan naik keatas kasur lalu membaringkan tubuhnya disamping Heickal, ia melingkarkan kakinya pada pinggang Heickal dan menjadikannya guling

•••

Setengah jam berlalu. Heickal terbangun dari tidurnya kemudian merasakan tubuhnya yang terasa berat seperti di timpa sesuatu. Ia memindahkan kaki Zehan yang berada diatas pahanya lalu mengubah posisinya menjadi duduk sambil bersandar pada bantal

Tangannya bergerak untuk mengecek suhu tubuh Zehan. Ia melepaskan plester penurun panas di kening Zehan setelah mengetahui suhu tubuh anak itu sudah kembali normal

Heickal mendekatkan wajahnya pada wajah Zehan kemudian bibirnya mencium kening dan pipi Zehan secara bergantian. Perlakuannya barusan membuat Zehan terganggu dalam tidurnya hingga terbangun

"Gue udah sembuh?" Zehan bertanya kepada dirinya sendiri karena ia merasa tubuhnya tidak panas lagi dan lebih nyaman dari sebelumnya. Ia langsung saja bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket dan berkeringat

"Nanti bawain handuk!" Zehan berteriak kepada Heickal dari dalam kamar mandi

Heickal terdiam beberapa saat sembari menatap pada pintu kamar mandi. Sudah hampir seharian Zehan mengungsi di apartemennya membuat Heickal tidak merasa kesepian seperti biasanya.

Heickal beranjak dari duduknya kemudian membereskan tempat tidur sebentar. Setelah itu ia mengambil handuk dari dalam lemarinya kemudian berjalan memasuki kamar mandi

Pemandangan pertama yang ia lihat yaitu Zehan yang sedang berendam di dalam bathtub sembari menundukkan kepalanya. Ia mendudukkan dirinya di bibir bathtub sembari memperhatikan tubuh Zehan yang tertutupi oleh busa yang begitu banyak

"Handuknya."

Zehan menoleh kearah Heickal, rupanya anak itu baru menyadari keberadaannya. Zehan menerima handuk yang di sodorkan oleh Heickal namun tangannya tak sengaja menarik lengan Heickal hingga cowok itu terjatuh kedalam bathub

"Eh?" Zehan sedikit maju kedepan karena posisinya Heickal terjatuh di belakangnya. Ia melihat baju cowok itu yang sudah basah

"Maaf"

Heickal berdehem. Ia tidak berniat keluar dari bathub, tangannya bergerak menarik tubuh Zehan yang berada di depannya hingga kini anak itu bersandar pada dada bidangnya.

"Kenapa?"

"Dingin."

Heickal semakin merapatkan tubuhnya dengan Zehan. Sebenernya ia tidak merasa kedinginan sama sekali. Ia hanya spontan mengucapkan kalimat tersebut untuk menutupi fakta bahwa dirinya sedang horny akibat tak sengaja melihat bagian bawah tubuh Zehan saat dirinya terjatuh barusan

Heickal mengusap usap kepala Zehan membuat anak itu merasa nyaman hingga memejamkan matanya. Ia dengan ragu ragu mendekatkan bibirnya pada leher Zehan kemudian menjilati leher mulus Zehan dengan lembut

Zehan yang semulanya menikmati usapan pada kepalanya kini menoleh kaget kearah Heickal karena merasakan sensasi hangat sekaligus geli yang bersamaan di bagian lehernya. Ia dapat melihat Heickal yang langsung memberhentikan aktivitas nya dan malah menyembunyikannya wajahnya di belakang tengkuk Zehan

Zehan mengerti sekarang. Ia tahu apa yang dilihat Heickal tadi, Zehan meraih handuk yang tergeletak diatas lantai kemudian memakainya pada tubuhnya, setelah itu ia berdiri dan pamit keluar dari kamar mandi.

•••

TBC.

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Where stories live. Discover now