chapter 26

89.9K 9.4K 933
                                    

Yang di lakukan Zehan malam ini hanya duduk sembari memakan cemilan yang berada di pangkuannya dengan dada bidang Heickal yang di jadikan sandaran. Matanya fokus menyaksikan film kartun kesukaannya sedangkan Heickal fokus membaca berita online melalui handphonenya sesekali mengelus kepala Zehan

"Besok sekolah tapi seragam gue masih di apart" Zehan menoleh sebentar kearah Heickal

"Mami udah beliin yang baru."

Zehan mengangguk mendengar jawaban Heickal. Ia mengulurkan tangannya mengambil segelas susu coklat yang berada diatas meja tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi membuat Heickal harus membantu mengambilkannya agar susunya tidak tumpah

"Makasih"

"Hmm"

Zehan meneguk segelas susu coklat tersebut hingga habis lalu menyerahkan gelasnya kembali ke tangan Heickal—menyuruh cowok itu untuk meletakkannya diatas meja.

"Belum mau tidur?"

Zehan menggelengkan kepalanya sembari tetap fokus menonton televisi tanpa menyadari bahwa matanya sudah berwarna kemerahan dan tangannya sedang mengucek matanya sendiri. Heickal meletakkan handphonenya diatas meja kemudian ia mematikan televisi membuat Zehan langsung menoleh kearahnya

"Tidur."

"Bentar lagi. Itu pororo nya mau di makan paus kasian!" Zehan berucap dengan kesal sembari berusaha merebut remot dari tangan Heickal namun cowok itu lebih dulu menyembunyikan remotnya di bawah bantalnya

Zehan semakin kesal. Ia mengabaikan panggilan dari Heickal yang menyuruhnya agar berbaring di sampingnya kemudian kakinya melangkah keluar dari kamar, tak lupa ia menutup pintu dengan kencang membuat penjaga yang sedang berjaga terlonjak kaget

"Tuan kecil mau kemana?"

"Bacot."

"Biar saya antar"

"Sokab!'

Zehan berjalan dengan cepat menuruni tangga, saat hendak menapak pada anak tangga yang terakhir tiba tiba seseorang dari arah belakang mengangkat tubuh Zehan dan menggendongnya seperti karung beras

"WOY!"

Zehan menoleh kearah Heickal yang sedang menatap tajam kearahnya. Tangan anak itu terus memukuli bahu Heickal namun tidak membuat sang empunya merasa terganggu dan malah mempercepat langkahnya memasuki kamar.

Heickal mengunci pintu kamarnya kemudian membanting tubuh Zehan diatas ranjang. Ia menindih dan juga mengungkungnya.

"Akhh anjing!" Zehan mengumpat saat Heickal menggigit lehernya berkali kali. Cowok itu juga menyesap kulit lehernya membuat Zehan mendorong bahu Heickal dengan kasar

"Lo kenapa sih?!"

Heickal tidak menjawab. Ia menarik tengkuk Zehan mendekatkan wajahnya dengan wajah Zehan lalu melumat bibir Zehan dengan cukup lembut. Melesakkan lidahnya kedalam bibir yang sangat menggoda itu kemudian menggigit bibir Zehan membuat sang empunya meringis di dalam ciumannya. Ia memiringkan kepalanya, semakin memperdalam lumatannya dan mengobrak abrik mulut Zehan—menyapa semua yang ada di dalam sana.

Heickal melepaskan ciuman itu secara sepihak karena merasakan Zehan yang sepertinya sudah hampir kehabisan nafas. Ia melihat Zehan yang sedang mengatur nafasnya sembari memejamkan matanya

Heickal menunduk dalam diam. Ia merasa kelewatan karena telah mencium Zehan. Heickal benar benar tidak bisa mengendalikan nafsunya akibat menonton video tak senonoh yang tidak sengaja di kirimkan oleh temannya ke nomor WhatsApp nya tadi.

"Maaf.."

Heickal membawa tubuh Zehan yang sedikit bergetar kedalam pelukannya. Ia mengusap punggung anak itu sembari terus merapalkan kata maaf

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat