"kamu ga harus sempurna di mata semua orang, cukup jadi versi terbaik dari dirimu sendiri."
••••
"Bawa mereka semua ke ruang BK." Heickal memerintah kedua anggota OSIS yang datang bersamanya yaitu Jidan serta Juan.
"Aku bisa jelasin Heickal. Tolong suruh dia lepasin aku!" Sherly memberontak ketika Jidan menarik tangannya.
"Ini nggak seperti apa yang kamu lihat! Heickal dengerin aku!!" Sherly berusaha untuk mendekat kearah Heickal namun gadis tersebut malah mendapatkan dorongan yang kasar dari ketua OSIS yang sangat amat dicintainya itu
Heickal memandangi wajah Sherly secara langsung untuk yang pertama kalinya, ada tatapan kebencian di kedua matanya yang mampu membuat gadis di hadapannya ini bungkam begitu saja.
Pada akhirnya ketiga gadis tersebut pasrah di bawa ke ruang BK oleh kedua kakak kelasnya yang menjabat sebagai anggota OSIS. Sherly yang di seret oleh Jidan dan kedua temannya yang di seret oleh Juan
Zehan mendongak kala merasakan usapan di kepalanya. Netra kembarnya bertabrakan dengan kedua netra Heickal yang saat ini menatapnya dengan tatapan teduh serta ekspresi wajah yang tampak khawatir
"Ada yang luka?" Baritone rendah Heickal mengalun
Zehan menggeleng sebanyak tiga kali menanggapi pertanyaan tersebut. Tanpa mengucapkan sepatah katapun ia berhambur kedalam pelukan Heickal, mencari kehangatan disana sembari memejamkan matanya untuk sesaat.
Keduanya sama sama terdiam, menikmati kesunyian yang tercipta diantara Heickal dan Zehan namun dapat membuat suasananya semakin nyaman
"Di apain aja sama mereka?"
Zehan kembali menggeleng, ia melepaskan pelukannya dengan Heickal kemudian mulai berdiri dari posisinya
"Enggak mau bahas itu." ucap Zehan
"Aku capek. Mau istirahat sebentar di ruangan pribadi kamu boleh?" lanjutnya sembari sedikit memiringkan kepalanya menatap Heickal dengan kedua mata yang di kedipkan berkali-kali
"Boleh sayang." Heickal mengecup pipi Zehan sekilas karena tidak kuat melihat tingkah laku menggemaskan sang kekasih
Heickal dan Zehan berjalan keluar dari perpustakaan, mereka berdua melewati lorong lorong kelas yang ramai. Sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya karena Heickal menggenggam tangan kanan Zehan dan memasukkan tangan yang sedikit lebih kecil dari tangannya itu kedalam saku celananya
Zehan hanya fokus menatap ke depan sesekali melirik kearah Heickal yang terlihat sedang memberi peringatan lewat tatapan matanya yang tajam kepada orang orang yang kepergok sedang memandangi Zehan secara intens.
Zehan senang karena saat bersama Heickal tidak ada satu orangpun yang berani membicarakan dirinya seperti tadi pagi, bahkan untuk sekedar menoleh kearahnya tidak ada yang berani.
"Berani kok sama gue? Sama ayang gue dong" Zehan membantin dengan ekspresi wajah yang seakan-akan mengucapkan bahwa dirinya bangga memiliki kekasih yang di takuti oleh seluruh warga sekolah.
Ketika melewati ruang BK Zehan tak sengaja melihat ketiga gadis yang tadi mengganggunya di perpustakaan sedang di marahi oleh dua orang guru dengan posisi mereka mengahadap Zehan sedangkan dua orang gurunya membelakangi Zehan
YOU ARE READING
Ketos Vs Badboy [TERBIT]
Teen Fiction(Sebagian part telah dihapus.) Zehan Kartanegara seorang badboy yang sangat membenci salah satu organisasi sekolah bernama OSIS harus selalu terlibat dengan seorang ketos yang dikenal dingin. Siapa sangka jika interaksi antara kedua orang yang mempu...