chapter 18

91.6K 9.6K 811
                                    

Zehan memasukkan cemilan kedalam mulutnya. Cowok itu sedang memakai piyama bergambar kartun kesukaannya dengan sebuah plester penurun panas yang tertempel pada keningnya

Tengah malem Heickal terbangun dari tidurnya karena merasakan suhu tubuh Zehan yang memanas saat berada di dekapannya. Ia rela berkeliling mencari apotik yang masih buka demi membelikan plester penurun panas untuk Zehan karena cowok itu tidak mau di kompres menggunakan kain

Heickal datang dari arah dapur sembari membawakan nampan yang berisi semangkuk bubur dan juga air putih. Ia meletakkan nampan itu diatas meja kemudian menatap kearah Zehan

"Makan dulu"

Zehan yang sedari tadi fokus pada acara televisi yang sedang tayang pagi ini menoleh kearah Heickal. Ia sedikit mengintip pada semangkuk bubur yang berada diatas meja. Cowok itu lantas menggelengkan kepalanya lalu mengubah posisinya menjadi berbaring diatas sofa

"Nggak mau. bubur gaenak"

Heickal menghela nafasnya sebentar kemudian mengambil semangkuk bubur tersebut lalu mendudukkan dirinya di sebelah Zehan

"Bangun."

Zehan menuruti perintah Heickal. Ia tahu dari nada bicaranya bahwa cowok di sampingnya ini sedang dalam keadaan mood yang tidak baik

"Buka mulutnya."

Zehan kembali menggelengkan kepalanya sembari menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya

"Dibilang gaenak ya gaenak!"

Zehan sedikit menggeser duduknya kesamping, agak menjauh dari Heickal

"Mau makan atau mau di panggilin dokter? Biar sekalian di infus tangannya kalau ga mau makan."

Zehan menatap horror pada Heickal, yang benar saja dirinya anti dengan yang namanya dokter. Apalagi hal hal yang berbau jarum suntik Zehan bukannya takut tapi dia hanya tidak berani jika tangannya di tusuk menggunakan jarum tajam seperti itu

Zehan membuang mukanya kesamping, Ia harus berfikir sekarang. Kedua opsi yang di berikan Heickal benar benar tidak manusiawi menurutnya, karena Zehan sama sama tidak menyukai kedua opsi tersebut

Zehan tersenyum tipis mendapatkan satu ide cemerlang. Ia meraih sebungkus cemilan yang tersisa setengah di samping tempat duduknya kemudian menunjukkan bungkus cemilan itu di depan wajah Heickal

"Makan ini kan bisa?"

Heickal menampilkan ekspresi datarnya lalu tangannya bergerak dengan cepat merampas cemilan yang di pegang oleh Zehan membuat senyum di bibir cowok itu menghilang seketika.

"Gak boleh"

"Gik bilih"

"Zehan."

"Iya iya makan!"

Zehan mendekat kearah Heickal kemudian tangannya mengambil sendok yang berada diatas mangkuk bubur itu dan mengecapnya sedikit

Enak.

Zehan terdiam sebentar. Ia melihat kearah Heickal kemudian mengubah eskpresi wajahnya seolah olah mengatakan bahwa bubur yang di cicipinya barusan tidak enak

"Suapin"

•••

"Kata bunda gue kalau cowok sama cewek lagi berduaan berarti ketiganya setan" Ujar Ucup pada Asep dan Kajesha yang sedang berduaan di taman sekolah

"Ya elo setannya cup" Aksal datang sembari menyampirkan tasnya pada salah satu bahunya

"Mana ada setan ganteng kaya gue" Ucup berucap sembari memberikan flying kiss kepada siswi siswi yang berlalu lalang di depannya

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Where stories live. Discover now