chapter 20

91.2K 8.9K 626
                                    

Pagi ini Zehan kembali bersekolah. Ia dengan semangat melangkahkan kakinya memasuki kelasnya kemudian dengan santai mendudukkan dirinya di bangkunya

Terlihat Bu Cici yang memasuki kelas dengan senyuman yang terpatri di bibirnya. Guru itu melirik kearah Zehan yang sedang memainkan tinta bulpoinya, mungkin beliau heran karena Zehan tidak datang terlambat

"Selamat pagi anak anak"

Bu Cici meletakkan buku yang di bawanya diatas meja setelah menyapa muridnya

"Pagi bu!!"

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Tolong jaga kesopanan kalian saat berbicara dengannya dan jangan mempermalukan nama sekolah"

Bu ciri berbicara sembari menatap kearah Zehan membuat anak itu yang semulanya hanya diam kini menaikkan sebelah alisnya. Ia mengerti mengapa Bu Cici melihat kearahnya

"Baik bu!!"

"Silahkan masuk nak"

Dari depan pintu seorang siswa memasuki kelas dengan langkah kakinya yang berjalan seperti anak kecil. Siswa itu berkulit putih terang dengan tas berwarna biru muda yang bertengger di kedua bahunya serta poni yang menambah kesan manis padanya

"Perkenalkan dirimu"

"Halo selamat pagi! Perkenalkan saya Alvino Sanjaka pindahan dari Surabaya."

"Baik terimakasih Vino, silahkan duduk di bangku belakang sebelah Zehan. Zehan tolong angkat tanganmu agar Vino tahu"

Zehan dengan malas mengangkat satu tangannya keatas kemudian langsung menurunkannya kembali

"Terimakasih bu"

  •••

Bel istirahat pertama sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Kini Zehan dan teman temannya sedang menyantap makanannya di kantin

"Bakso lo tukar dah sama mie ayam gue, lagi nggak nafsu makan mie" Asep menukar mangkuk mie ayamnya dengan mangkuk bakso milik Aksal

"Kalau nggak nafsu ngapain pesen bego!" Walaupun kesal Aksal tetap mengalah. Ia mulai menyuapkan mie ayam itu kedalam mulutnya

Ucup diam diam mengambil esteh milik Zehan kemudian meminumnya hingga habis

"Alhamdulillah kenyang"

"HAN HAN ESTEH LO DI MINUM UCUP!" Asep mengadu kepada Zehan yang sedang asik memakan batagornya

"ANJING LO CUP BALIKIN CEPET!!" Zehan berteriak dengan murka, yang benar saja. Ia masih belum meminum esteh nya sama sekali tiba tiba sekarang sudah habis karena Ucup

"Gimana cara balikinnya? Lo mau minum pipis gue kah?" Ucup bertanya dengan wajah polosnya

"Goblok!!" Aksal tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Ucup

"Beliin yang baru bangsat!" Asep ikutan emosi. Ia langsung saja menempeleng kepala Ucup membuat sang empunya mengadu kesakitan

"Jahat bener lo semua! Dasar fake friend."

"Bodoamat, pokoknya gantiin entar pas istirahat kedua." Zehan merebut minuman milik Aksal kemudian meneguknya hingga tersisa setengah

"Ngajak ribut lo Han!" Aksal berdiri dan mengejar Zehan yang sudah berlari keluar kantin

Zehan berhenti di depan pintu kantin. Tanpa sengaja pandangannya tertuju pada taman belakang sekolah yang berada di sebelah kanannya. Sesuatu yang tidak pantas telah terjadi disana membuat Zehan mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh

"HANN!!"

Zehan mengabaikan panggilan Aksal. Tatapannya masih fokus pada pemandangan di taman belakang sekolah

"Liat apaan lo?" Aksal yang penasaran mengikuti arah pandang Zehan. Sedetik kemudian ia terkejut dengan apa yang di lihatnya, bahkan Aksal sampai menggelengkan kepalanya

"Itukan murid baru di kelas kita? Kok bareng Heickal anjing? Mana uke lagi!"

Zehan membuang mukanya kesamping. Ia kesal melihat Heickal yang duduk di bangku taman bersama Vino si murid baru dengan posisi Vino yang bersandar pada bahu Heickal. Keduanya terlihat berbicara sambil tertawa-tawa

Banyak pertanyaan yang bermunculan di kepalanya. Zehan bingung dengan dirinya sendiri. Apakah ekspetasinya lah yang terlalu tinggi atau memang Heickal yang selama ini sengaja memberikan harapan kepadanya? Mengapa Heickal bisa kenal dengan Vino yang berstatus murid baru? Hubungan apa yang dimiliki mereka? Mengapa mereka berdua terlihat begitu akrab? Apakah Heickal berbohong tentang dirinya yang menyukai Zehan?

Memikirkan semua itu membuat Zehan merasa pusing. Ia berlari dengan cepat menuju kelasnya

Zehan berlari dengan pikirannya yang terus berkecamuk. Tanpa sadar ia kehilangan fokusnya saat sedang berlari hingga dirinya tidak sengaja menabrak dada bidang seseorang

Zehan hampir saja terjatuh jika tidak ada tangan yang menahan pinggangnya. Ia mendongak menatap pada wajah seseorang yang telah di tabraknya sekaligus menolongnya

"Sorry sorry gue nggak sengaja"

Zehan tersenyum kikuk sembari terus merapalkan kata maaf. Ia membaca name tag yang berada di seragam orang tersebut. Gilang Ardiansyah

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Gilang pergi dari hadapan Zehan dengan memasang kembali kacamata hitam yang semula di kenakannya

Zehan menghela nafasnya. Ia hendak melangkahkan kakinya namun netra kembarnya tidak sengaja menangkap sosok Heickal yang sedang berjalan bersama Vino dari arah yang berlawanan.

Zehan tidak peduli dengan apa yang akan di lakukan Heickal. Ia berjalan dengan pandangan mata yang lurus ke depan tanpa menoleh ke arah manapun.

Saat berpapasan dengan Heickal, Zehan dengan sengaja menyenggol bahu Heickal membuat sang empunya menoleh kearahnya. Sedangkan Zehan terus mempercepat langkahnya seolah olah tidak mengetahui keberadaan Heickal disana

•••

TBC.

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora